77

214 17 0
                                    

Enjoy❣️danHappy Reading🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy❣️
dan
Happy Reading🤗

___________________________



Selama 3,5 tahun menempuh pendidikan guna mengejar jenjang pada strata pertama, menjadikan perasaan Aleta berangsur cukup lega paska dirinya dinyatakan lulus dengan memegang nilai indeks prestasi kumulatif di atas 3,70. Atau dalam penyebutannya, Aleta berhasil mendapat predikat untuk kelulusan cumlaude. Tentu dari hasil tersebut sangatlah sepadan terhadap apa yang Aleta kerjakan selama ini.

Bagaimana ia harus mengatur waktu supaya tetap produktif dan bermanfaat di sela-sela kesibukannya bekerja. Meskipun yang sudah Aleta lalui berakhir berbuah manis, Aleta juga beberapa kali sempat mengalami tekanan. Ia depresi, Aleta kesusahan untuk tidur, makan, dan terkadang berpikiran buruk kepada masa depannya. Aleta cemas jikalau nanti ia gagal dalam pendidikannya, bahkan merasa sangat takut. Hal itu ada karena Aleta menganggap dirinya adalah sebagai satu-satunya harapan bagi Mrs. Elis. Ia takut apabila mengecewakan sang mama.

Sekarang, ketakutan Aleta perlahan terkubur ketika melihat teman-temannya datang serta memberi ucapan disaat ia mengenakan toga dan memegang banyak sekali buket bunga. Setidaknya Aleta bersyukur sebab ia masih mendapatkan banyak cinta dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.

Bahkan Jackson tidak datang seorang diri, ia datang bersama kekasihnya, sebuah bentuk apresiasi Aleta berikan pada kehadiran Jiang Li—kekasih Jackson di acara wisudanya yang rela jauh-jauh dari Hongkong-Indonesia hanya untuk mengucapkan sepatah selamat kepadanya. Jackson berkata bahwa Jiang Li lah yang meminta secara personal untuk ikut lantaran ingin sekali bertemu Aleta. Padahal Aleta belum siap jika harus bertemu dengan sosok perempuan cantik yang saat ini tengah memeluk lengan kanan Jackson begitu berwibawa nan elegant. Ya, sepertinya Jiang Li keturunan bangsawan apabila dilihat dari gaya berpakaiannya, etika selagi berinteraksi dengan seseorang, sampai cara gadis itu tersenyum. Semuanya benar-benar faultless and luxurious-looking.

Aleta tiada henti terkagum-kagum di kesan pertama mereka bertemu.

Tadi Dean sempat datang, tetapi cowok itu hanya mampir sekejap sembari memberikan sebuket bunga lalu setelahnya pergi lantaran Dean sudah membuat janji untuk bimbingan skripsi.

"Angkasa nggak bareng sama kalian?" Aleta memasang ekspresi suram, memerhatikan sekitar demi mencari eksistensi orang yang sedang ia harapkan kedatangannya.

"Dia lima menit lalu ngabari gue kalau masih di jalan. Paling sebentar lagi sampai." Verbal jawaban yang diberikan Samudera membuat napas Aleta terhela.

Sudah hampir dua puluh menit ia menunggu. Namun, Angkasa tak kunjung kelihatan.

Mrs. Elis melihat anaknya terus celingukan ke segala arah, beliau langsung mengusap bahu Aleta. "Sudahlah, nggak perlu ditunggu sampai kayak gini. Kamu have fun saja sama teman-temanmu. Kalau Angkasa niat datang, dia pasti bakal temui kamu. Tadi 'kan dengar sendiri, Angkasa masih di jalan. Mungkin dia terjebak macet."

RILAKKUMA [OSH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang