24

592 65 530
                                    

Awas mual⚠️ kebanyakan foto

________________





"Nggak mau pakai yang ini, terlalu mewah! Aleta cuma mau ke promnight, Ma. Bukan pergi ke pesta besar."

Sudah ada empat gaun yang ditinggalkan begitu saja karena Aleta merasa tidak cocok bila ia memakainya. Entah ribuan alasan ia lontarkan, seperti gaunnya terlalu mewah, motifnya nggak suka, terlalu panjang, terlalu tebal, dan lain sebagainya.

Mrs. Elis memijat pelipisnya bingung. Aleta susah sekali jika disuruh berdandan. Hampir satu jam lamanya ibu dan anak itu masih bingung memilih gaun yang pas dan cocok sesuai dengan keinginan Aleta.

"Terus mau pakai yang mana? Sana coba cari sendiri di lemarimu. Mama pusing sama kamu, ini nggak cocok, itu nggak cocok. Nggak usah pakai baju sekalian!"

Aleta merengut, ia berjalan ke arah lemarinya yang lumayan berantakan gara-gara acara memilih gaun. Tangannya terus mengobrak-abrik isi lemari hingga ia menemukan gaun simpel warna merah muda.

"Yang ini gimana, Ma?" tanya Aleta sembari menunjukkan gaunnya di depan Mrs. Elis.

"Coba pakai, awas kalau nggak cocok lagi. Nggak usah pergi sekalian!"

"Kan Aleta cari yang nyaman buat Aleta pakai, Ma."

Mrs. Elis menghela napas, beliau mencicil membereskan baju-baju Aleta yang berantakan sambil menunggu Aleta mengganti gaunnya. Hanya memerlukan waktu tiga menit, tubuh Aleta sudah terbalut gaun merah muda yang tadi ia pilih.

"Sepertinya aku mau pakai yang ini saja, Ma." Aleta meneliti penampilannya di depan cermin sembari memutar tubuhnya berulang kali.

"Serius yang itu? Nggak akan ganti lagi, kan?"

Aleta menggeleng, ia sudah menemukan gaun yang nyaman untuk dipakai. Mrs. Elis langsung menarik tubuh Aleta untuk duduk di meja rias. Aleta hendak memberontak, tetapi tangan Mamanya sudah menahan tubuhnya kuat.

"Jangan kabur, Al. Coba sekali-kali pakai make-up, biar tambah cantik."

"Nggak mau, Ma! Aku nggak mau!"

"Sedikit saja, cuma pakai bedak, liptint, sama eyeshadow."

"Nggak mau pakai eyeshadow, bedak sama liptint saja!"

Mrs. Elis heran sama anaknya sendiri. Tidak mau memakai make-up sama sekali, meskipun mau itu harus dipaksa terlebih dahulu. Beliau berpikir bagaimana jika Aleta menikah nantinya, nggak mungkin wajahnya polosan tanpa olesan make-up.

"Biasakan memakai make-up dong, Al. Kamu kalau nikah nanti gimana? Masa nggak mau pakai make-up?"

"Itu beda urusan, Ma. Palingan nantinya Aleta terpaksa pakai make-up," ucap Aleta yang kini sudah selesai dengan bedak dan liptint—nya.

Aleta dulu pernah memakai riasan wajah, dan ia merasa wajahnya berat dan gatal jika menggunakan make-up. Semenjak itu, ia tidak mau lagi memakai riasan. Baginya pelembap dan bedak saja cukup untuk melapisi kulit wajahnya.

Aleta sudah siap untuk pergi. Sekali lagi, ia menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan senyuman lebar.

 Sekali lagi, ia menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan senyuman lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RILAKKUMA [OSH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang