Aleta merasa senang sekaligus kesal setelah kepindahannya ke Jakarta, Aleta tidak pernah menyangka akan bertemu dengan cowok aneh di sekolah barunya yang terus saja mengganggunya.
Angkasa, cowok penggemar Rilakkuma yang selalu mengganggu Aleta di ma...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SELAMAT HARI KEMERDEKAAN RI KE-75 ❤✊
DAPAT UCAPAN KEMERDEKAAN DARI TRIO BANGSAT DI ATAS 👆
______________________
Kemarin ketika phobia Aleta kambuh, Angkasa langsung membawa Aleta pulang secepatnya. Aleta tidak pingsan, ia masih sadar sepenuhnya. Tetapi keadaan tubuhnya yang bertremor tidak bisa menanggapi setiap perkataan orang yang mengajaknya berbicara.
Orang tua Aleta langsung panik ketika melihat Aleta berada dalam gendongan Angkasa dengan keringat dingin yang terus membasahi dan tubuh bergetar. Angkasa terus meminta maaf dan ia juga mengatakan yang sebenarnya bahwa dirinya yang sudah membuat Aleta ketakutan.
Angkasa sudah menyiapkan mental jika ia dimarahi sebesar-besarnya sama orang tua Aleta. Namun, kenyataanya itu tidak serupa apa yang dipikirkannya. Dan respon yang diberikan Mr. Wawan terhadap Angkasa adalah, 'Aleta nggak apa-apa, kamu sudah tahu sekarang kalau Aleta takut gelap. Untuk selanjutnya, om berharap kamu bisa jadi cahaya buat Aleta.'
Mr. Wawan bilang seperti itu sembari menepuk pelan bahu Angkasa. Cowok itu hanya bisa membulatkan mata, bahkan Angkasa bilang lagi ke Mr. Wawan dia rela dimarahi atau bahkan diusir sekali pun. Bagaimanapun juga ini salahnya, dan lagi-lagi Mr. Wawan hanya tersenyum mendengar ucapan Angkasa.