014. Mine♡

64 10 9
                                    

"Jangan egois, semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua:)"

-author-

Seminggu setelah kejadian dikantin itu kini Adel benar benar menepati ucapan nya. Adel memang pernah melakukan kesalahan yang fatal tapi tidak bisakah ia mendapatkan kesempatan kedua?

Hari ini tepat dimana hubungan Anggasta dan Adel yang ke lima bulan tapi entahlah hubungan itu masih ada atau memang sudah berakhir pada hari itu.

Setelah pertengkaran nya dengan Anggasta, Adel kini kembali seperti semula tapi tidak untuk berangkat telat lagi. Kini Adel sudah berada di depan gerbang masuk, Adel memasang wajah datarnya dan tangan kanan nya membawa kotak bekal untuk Adel makan nanti siang.

Dengan langkah yang santai Adel melewati para murid yang sudah berjejer rapih di koridor, tidak lupa juga tatapan yang menyorot tajam seolah Adel adalah santapan mereka pagi ini.

Masih berani aja tuh babu nampakin muka sok lugu nya itu.

Buriq mah buriq aja kali.

Murahan.

Gak tau malu.

B*tch.

Kira kira seperti itulah omongan pedas yang Adel dengar dengan jelas selama di koridor. Bukannya takut Adel seakan menantang, bahkan sekarang langkah nya terhenti tepat didepan salah satu siswi yang bernampilan tidak lebih baik dari Adel. Masih dengan wajah datarnya Adel membalas ucapan siswi itu.

"ngapain lo liatin gue gitu?" tanya siswi itu dengan gugup.

"gausah kepedean lo! gue cuma mau bilang lipstik lo kurang merah!" balas Adel datar.

"kurang ajar ya lo!"

"kenapa? mau marah? silahkan, gue gak takut!" tantang Adel.

"dasar murahan gak tau diri ya lo! udah dibuang sama Anggasta masih aja ngejar ngejar dia!"

Kepalan tangan Adel mengeras pertanda ia sangat marah, tatapan yang tadi biasa saja kini sudah berubah seperti kilatan. Adel mulai mengikis jarak dengan siswi itu tangannya ia angkat bersiap ingin menampar tapi ia urungkan ketika melihat lawannya ketakutan.

"hahahahahah" tawa Adel pecah.

"kalo gak jago jangan sok jadi bar bar!" bisik Adel membuat nyali siswi itu menciut.

Setelah mengatakan itu Adel langsung masuk ke dalam kelasnya dan tentu saja membuat para murid yang menonton tadi merasa kecewa.

"kurang ajar lo Adel, liat pembalasan gue nanti!" gumam siswi tadi. Panggil aja namanya Safira.

Kring kring kring

Bel sudah berbunyi itu artinya saatnya Adel untuk mengisi masa depannya. Dengan langkah santai serta wajah yang begitu datar Adel memasuki kantin dan pilihannya jatuh dikursi pojok kantin yang jarang sekali ditempati.

Baru saja Adel akan memakan bekalnya tiba tiba seseorang datang dan duduk didepannya. Adel memang tidak menatapnya tapi Adel tau siapa seseorang itu.

"Adel"

Tidak ada sahutan.

"Adelia"

Masih belum ada sahutan.

"Gistara Adelia"

Belum juga ada sahutan.

"sayang"

Deg

Seketika tubuh Adel menegang, suhu badannya pun tiba tiba panas ada apa dengan dirinya ini pikir Adel.

"Adel, aku tau kamu denger aku"

"aku mau minta maaf sama kamu Del tentang kejadian kemaren"

"gak usah dibahas" potong Adel cepat.

"jangan gini Del, aku minta maaf Del aku nyesel udah ngomong gitu sama kamu" kekeh nya.

"gapapa, aku emang banyak salah sama kamu Ta dan aku tau itu" balas Adel sambil menatap manik mata tajam milik seseorang itu.

"sayang maaf" lirih Anggasta lalu meraih tangan mungil milik Adel. Ya seseorang itu adalah Anggasta Mahendra, seseorang yang seminggu lalu berkata bahwa ia muak melihat wajah Adel dan kini lihatlah, seperti menjilat ludah sendiri.

Sedari awal Adel memang tidak pernah membenci Anggasta bahkan sedikit pun tidak ada niatan untuk membenci nya. Adel memaklumi sikap Anggasta kemarin karena itu juga memang salahnya.

"Anggasta kamu gak salah. Sedikit pun kamu gak ada salah sama aku, aku paham dan aku sangat paham dengan kesalahan aku kemarin. Tapi, apa aku gak berhak dapat kesempatan kedua dari kamu? Aku nyesel Ta dan aku juga marah sama diri aku sendiri, aku bodoh udah tega khianatin kamu hiks" jelas Adel melirih.

"enggak Del enggak, kamu gak bodoh. Harusnya aku dengerin dulu penjelasan dari kamu kemarin" balas Anggasta lalu mendekap Adel.

"maafin aku Ta, maafin aku" ucap Adel terbata bata.

"cup cup udah ya, jangan nangis lagi, aku udah maafin kamu kok" balas Anggasta sambil mengusap jejak air mata Adel.

"kita kemarin adalah kesalahpahaman yang menginginkan sesuatu dengan cara yang salah" jelas Anggasta.

"jangan nangis lagi ya sayang" lanjut Anggasta membuat Adel merona.

"Anggasta?"

"hmm?"

"aku mau foto sama kamu boleh?" ucap Adel malu malu.

"anything is ok for you dear" jawab Anggasta.

"cantik" satu kata keluar dari mulut Anggasta membuat Adel bullshing.

"aku post ya?" ucap Anggasta diangguki Adel.

AnggastaMhndr_

AnggastaMhndr_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❤💬 899.789 like
AnggastaMhndr_ it's mine❤
Komentar dinonaktifkan.










Update lagi yaa, semoga kalian suka:)

GISTARAWhere stories live. Discover now