017. Berakhir

56 10 1
                                    

"Selama apapun kamu menjalin hubungan kalau didalam hubungan itu toxic buat apa dipertahankan?"

-Author

Tidak terasa kini Adel sudah menjadi kakak kelas itu artinya Akbar sudah lulus dari sekolah dan itu artinya  juga Adel akan jarang bertemu dengan Akbar, teman nya.

Hubungan nya bersama Anggasta pun memang sudah benar benar berakhir 1 tahun yang lalu, dan itu membuat Adel cukup sadar bahwa memang benar apapun rencana kita semua sudah ada yang mengatur.

"Gak kerasa sekarang gue udah jadi kakak kelas aja" gumamnya.

Hari pertama setelah libur sebulan memang akan terasa berbeda apalagi tidak lama lagi Adel juga akan lulus SMA sama seperti teman nya. Bicara tentang teman Adel jadi rindu dengan Akbar, karena Akbar yang mulai sibuk dengan kuliahnya mereka jadi jarang sekali bertemu.

Setibanya dikelas Adel langsung menelungkup kan kepalanya diatas meja, lelah juga rasanya berjalan kaki setiap hari dengan jarak yang cukup jauh.

Kring kring kring

Tidak lama itu bel masuk berbunyi membuat para murid semua bergegas masuk dan memulai pelajaran hari ini.

Ting

Suara notif dari ponsel Adel mengalihkan atensi Adel, dengan hati hati Adel mengeluarkan ponsel miliknya yang ia simpan dilaci meja.

08xxxxxxxxxx

Semangat cantik.

Akbar G.

Setelah membaca pesan tadi tanpa sadar senyum Adel terbit diwajah cantik nya. Mereka berdua memang sudah lama berteman tapi Adel tidak pernah menyimpan atau pun meminta nomor ponsel milik Akbar. Aneh ya? Tapi itulah mereka.

Pelajaran sudah selesai dari 10 menit yang lalu kini saatnya Adel mengisi cacing cacing yang sudah berdemo sedari tadi didalam perutnya. Dengan langkah kecil nya Adel sesekali bersenandung, banyak siswa maupun siswi yang ada dikoridor menatap Adel aneh.

Brukk

"Awshhh" rintih Adel tanpa sengaja menabarak punggung seseorang.

"M-maaf gue gak sengaja" ucap seseorang yang ditabrak Adel.

Deg

"Suara itu"  batinnya.

Perlahan Adel melihat siapa yang ia tabrak tadi, wow! Betapa terkejut nya Adel melihat seseorang itu. Anggasta Mahendra? Mantan kekasihnya.

"Adel"

"Sorry, e-eh"

"Gapapa" acuh Adel lalu pergi begitu saja.

Dalam hati Adel merutuki hari ini, kenapa ia harus berjumpa dengan Anggasta? Padahal ia sudah sangat susah melupakan Anggasta tapi tadi? Arghhhh hancur sudah move on nya selama ini.

Dengan rasa kesal Adel memasuki kantin dan menuju stand bakso, setelah memesan Adel langsung memilih tempat yang paling pojok. Tidak lama itu pesanan Adel pun sampai, tapi.. baru saja Adel ingin memakan baksonya, ada laki laki yang menghampiri meja Adel.

"Gue gabung sini yaa" ucap laki laki itu.

"Hm"

"Lo apa kabar Del?"

"Baik"

Laki laki itu mengangguk.

Adel nampak acuh tapi tidak bisa dibohongi didalam hatinya Adel juga merasa senang bisa bertemu Anggasta.

Ya, mantan kekasihnya.

"Gue kangen sama lo Del" ucap Anggasta membuat mata Adel hampir keluar akibat terkejut.

"....Gue mau kita balik kayak dulu lagi" sambungnya lagi.

"Kita udah berakhir Ta, bahkan hubungan kita selesai 1 tahun yang lalu" jawab Adel menahan sesak di dadanya.

"....Dan untuk balik lagi, gue gak bisa" lanjut Adel.

Bahu Anggasta seketika langsung merosot lemah, ternyata tidak ada lagi kesempatan untuk bersama lagi dengan Adel. Anggasta menyesal karena telah menyia-nyiakan Adel dulu, ternyata benar pepatah bilang "seseorang akan terlihat berharga ketika sudah pergi ".

Sebelum pergi dan menyudahi makan siang nya Adel menyempatkan menyentuh bahu Anggasta yang dulu sempat menjadi tempat sadaran nya ketika terpuruk.

"Gue duluan"

".... jangan pernah sesali apa yang udah terjadi" sambung Adel lalu pergi.

Anggasta masih tetap diam dan menatap punggung kecil itu yang kini semakin menjauh dari pandangannya.










Update lagi yaa, semoga kalian suka.

GISTARAWhere stories live. Discover now