030. Ayo, Semangat!

46 1 0
                                    

"Gue tau gue bukan orang baik, Tapi apa gue salah menginginkan lo jadi pasangan gue?"

-Akbar G.

"Kalau kamu sayang aku, lamar aku."

"Kalau kamu sayang aku, lamar aku."

Kata-kata itu terus saja terngiang dibenak laki-laki yang kini tengah dirundung gelisah. Dia memang bertekad ingin menikahi gadis itu tapi..

Sedangkan dilain tempat, gadis dengan gamis serba hitam nya itu kini tengah bersenang-senang bersama sahabat nya dipantai. Sebenarnya, untuk ucapannya tempo hari tidak begitu serius tapi tidak ada salahnya melihat usaha laki-laki itu bukan? Bukankah laki-laki dapat dipercaya jika sudah berani menikahi anak gadis orang?

"Adel, sini." teriak Audy yang sedang bermain dibibir pantai.

Adel yang merasa dipanggil pun kemudian mendekat alhasil terjadilah aksi saling siram, keduanya memang belum lama kenal tapi kini terlihat seperti sudah seperti sudah lama bersahabat.

"Audy, jangan lari nanti jatuh!" peringat Adel pada sahabatnya.

 ootd Adel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ootd Adel

 ootd Adel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ootd Audy

Setelah merasa puas mereka berdua pun memutuskan untuk pulang karena melihat langit yang sebentar lagi akan gelap. Sesampainya dirumah, Adel langsung bergegas membersihkan tubuhnya dan nanti ia akan keluar sebentar untuk membeli makan malam. Untuk masalah pekerjaan nya, Adel masih bekerja ditempat yang sama hingga kini dan beruntung nya Adel memiliki atasan yang baik.

Merasa sudah siap Adel langsung pergi sesuai yang ia pikirkan tadi, tidak jauh jadi Adel memilih untuk berjalan kaki saja. Setelah membeli makan tiba-tiba..

"Adel."

Deg

Dengan gerakan lambat Adel melihat siapa yang memanggil namanya tadi. Betapa terkejut nya Adel melihat siapa yang memanggilnya.

"Besok keluarga gue mau ketemu sama lo."

"..Gue harap lo bisa." sambung nya.

Adel masih diam tak bergeming sampai laki-laki itu pergi dari hadapannya, barulah Adel dapat bernapas lega. Tapi, apa tadi katanya? Besok keluarga nya ingin bertemu dengan nya?

Tanpa mau berpikir panjang, cepat-cepat Adel berjalan pulang dan ia harus mempersiapkan untuk hari esok. Adel harap tidak ada hal yang buruk datang padanya.

Keesokan harinya seperti yang diucapkan laki-laki itu, kini Adel dan sahabat serta laki-laki itu dengan kedua orang tuanya sedang berada disalah satu cafe yang terletak tidak jauh dari kampus.

"Nak Adel, kami disini tidak ingin berlama-lama atau pun bertele-tele. Kami disini ingin melamar nak Adel untuk putra tunggal kami. Apakah nak Adel bersedia? Mungkin ini memang terlihat buru-buru tapi kami yakin nak Adel butuh pendamping hidup bukan?" ucap ayah dari laki-laki itu.

Adel yang memang terkejut dan masih belum bisa menjawab, hingga sentakan dari Audy membuyarkan lamunan Adel.

"Inget yang aku bilang tadi malem." ucap Audy meyakinkan Adel.

"Bagaimana nak Adel?" tanya nya ulang.

"Bismillah, insha allah Adel bersedia." ucap Adel dengan tegas.

Seketika senyum mengembang dari semua yang ada ditempat itu terlebih lagi laki-laki dengan setelan formal.

"Terima kasih sayang sudah mau menerima putra mama yang bandel ini," ucap ibu dari laki-laki itu.

Adel mengangguk kaku.

"Pernikahan kalian akan diselenggarakan 3 hari lagi, bagaimana?"

"Apa itu tidak terlalu cepat?" tanya Adel.

"Lebih cepat lebih baik." ucap laki-laki itu dengan santai.

Kedua orangtua itu pun mengangguk setuju dengan ucapan putranya. Bagaimana tidak, Adel tidak memiliki sanak saudara.

"B-baik om, tante, Adel ikut saja." final Adel.










Akhirnya update lagi, semoga kalian sukaa♡

GISTARAWhere stories live. Discover now