019. Dia

59 7 6
                                    

"Laki laki hanya ingat ketika disakiti tapi lupa bahwa mereka juga pernah menyakiti"

-Gistara Adelia

"AKBARRRRRRR" teriak Adel dari kejauhan membuat Akbar menahan malu.

Dengan mata yang berbinar Adel menghampiri Akbar disalah satu caffe.

"AKBARRRRRR HUAAAAAAA" teriaknya lagi, padahal Akbar sudah ada dihadapannya.

"Adel berisik" ucap Akbar menahan sabar.

"Hehehe, maaf hilap" cengir Adel tanpa dosa.

Setelah itu Adel langsung duduk disamping Akbar, membuat siapapun yang melihatnya pasti akan mengira bahwa mereka adalah pasangan kekasih. Akbar yang kini hanya memakai kaos hitam serta celana hitam membuat aura tampannya kini bertambah berkali lipat yang pasti akan membuat para kaum hawa yang berada ditempat itu terpesona.

Adel yang merasa risih dengan tatapan lapar dari para gadis remaja yang sedari tadi memperhatikan Akbar membuat Adel rasanya ingin mencolok mata itu. Sedangkan yang diperhatikan malah biasa biasa saja membuat Adel bertambah geram.

"Adel, lo kenapa sih?" tanya Akbar dengan santai.

"Gpp" sewot Adel membuat Akbar mengerenyit heran.

"Hei kenapa sih?" tanya nya lagi dengan mata memperhatikan seketitar, setelah tau apa penyebab mengapa Adel kesal tiba tiba saja Akbar tertawa.

"Gak usah cemburu gitu, santai gue tetep punya lo" goda Akbar.

"Gue gak cemburu, dan lo gak usah kegeeran" elak Adel malah membuat Akbar tertawa geli.

"Hahahahaha" tawa Akbar pecah begitu saja membuat gadis gadis saling berbisik kagum.

Daebak, ganteng banget sih ciptaan tuhan

Jangan ketawa mas, gantengnya nambah

Bismillah calon suami

Huaaaaaa manis banget, gilaaaaaaa

Kira kira seperti itulah bisikan bisikan yang masih terdengar oleh Akbar dan pastinya juga Adel. Bagaimana tidak, Akbar malam ini memang begitu tampan ditambah dengan rambutnya yang sedikit berantakan terkena angin. Akbar itu ibarat paket lengkap jadi wajar saja banyak gadis yang mengincarnya, bahkan Akbar kini menjadi salah satu most wanted dikampusnya.

"Ganjen banget, heran gue" omel Adel yang masih bias didengar oleh Akbar.

"Ngomel mulu heran gue, nih makan aja" ucap Akbar mengalihkan pembicaraan.

Adel menoleh dengan tatapan curiga bukannya terlihat galak malah Adel kini begitu menggemaskan dimata Akbar.

"Lo gak lagi modusin gue kan?" tanya Adel curiga sembari memberi tatapan tajam.

"Gak usah sok galak, lo terlalu manis bagi gue" ucap Akbar lalu dengan sengaja mengacak ngacak rambut Adel membuat sang empu bertambah kesal.

"Akbar rambut gue berantakan" habis sudah kesabaran Adel gara gara temannya itu.

"Iya iya maaf, jadii?" tanya Akbar mode serius.

"Jadi apa? Jangan buat gue bingung deh" jawab Adel kebingungan.

"Tumben ngajakin ketemu? Kangen lo sama gue yang ganteng ini hm?" ujar Akbar menyombongkan dirinya.

"Gabut, dirumah sepi" jawab Adel lesu membuat Akbar merasa bersalah.

"Del maaf, gue gak bermaksud.."

"Gak papa Bar, gue aja yang baperan" jawabnya.

"Besok lo sibuk gak?" tanya Adel menatap mata Akbar dalam dalam.

"Enggak, kenapa hm?"

"Besok ikut gue ya, gue mau ngajak lo ketemu seseorang" ucap Adel yang diangguki Akbar.

Dari kejauhan tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengintai mereka berdua. Dengan santai tanpa membuat mereka curiga seseorang itu memperhatikan gerak gerik keduanya.

"Nikmati dulu kesenangan kalian, permainan akan segera dimulai" ucap seseorang yang memakai jaket hitam berlambang Elang dengan inisial A.

Tidak terasa waktu semakin larut, Akbar yang sangat peka akhirnya mengantarkan Adel untuk pulang. Selama diperjalanan keduanya tidak ada yang membuka suara, Adel yang memang mudah sekali mengantuk kini melingkarkan tangannya ke perut sixpack Akbar yang terbalut kaos tipis.

Akbar memperhatikan wajah damai Adel yang kini tengah tertidur pulang dibahunya tanpa sadar senyum tipis terbit dibibirnya.

"Cantik" ucapnya.

Setelah sampai Akbar kini sedang menunggu kapan Adel akan bangun, ia tidak tega jika harus membangunkan gadisnya ini. Gadisnya? Hahahahalu banget ya Akbar!

"Eunghhhhh...." lenguhan Adel membuat khayalan Akbar buyar, dengan cepat ia menahan Adel.

"Udah nyampe, kenapa lo gak bangunin gue sih?" protes Adel.

"Gue gak setega itu mau bangunin lo tidur Del, lo keliatan capek banget" ucap Akbar membuat Adel tersenyum.

"Makasih"

"Jangan bilang makasih, kayak sama siapa aja lo ini" ucap Akbar lalu mengunyel ngunyel pipi tembam milik Adel.

"Akbarrrrrrrr!!" kesal Adel.

"Lucu, cantik, manis, gemesin" ucap Akbar spontan.

"Apaa?"

"E-eh enggak, g-gue duluan" gugup Akbar lalu pergi dari pekarangan rumah Adel.

Adel menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah Akbar tadi. Ia tidak salah dengarkan? Akbar tadi mengucapkan bahwa dirinya ini cantik? Huh sudahlah.

Setelah itu Adel buru buru masuk kedalam rumahnya, badannya begitu lengket karena seharian Adel beraktivitas.

"Ternyata dia menyukai gadis itu" batin seseorang.










Update lagi yaa, semoga kalian suka

GISTARAWhere stories live. Discover now