. . ⇢ ˗ˏˋ one; start ࿐ྂ

1.3K 87 13
                                    

Note; Dark mode please!

Pagi yang cerah ketika matahari memancarkan sinarnya dari timur dunia, pohon-pohon rindang dengan daun-daun hijaunya yang masih basah oleh embun semalam. Tampak riang berceloteh dengan sekelompok burung pipit yang terbang, melompat dan hinggap di dahan ranting pohon. Mereka asyik berdiskusi membicarakan satu tempat dengan hamparan sari-sari bunga dan biji-biji buah yang telah matang untuk di santap sebagai sarapan pagi mereka.

Pagi itu jalan begitu lenggang, belum banyak kendaraan yang lalu lalang, udara segar masih bisa dinikmati dan belum terkotori oleh timbale kendaraan-kendaraan yang membuat bumi ini kelabu oleh tumpukan polusi yang bisa merusak ozon.

BRAK!!!

"GUN, BUKANKAH KAU ADA KELAS PAGI INI!?" teriak pemuda berkulit putih dengan lantang. Ia mendengus kesal melihat kamar yang masih gelap dengan gulungan selimut di atas kasur, yang menandakan bahwa sang pemilik masih terlelap dalam tidurnya.

"gun atthaphan" ujarnya datar menahan kesal. Ia lalu membuka semua jendela dan mengambil beberapa weistbag yang terpajang rapi dilemari kaca si pemilik. Mengambil nafas sejenak dan -

"AKU AKAN MEMBUANG SEMUA TASMU JIKA KAU TETAP TIDUR SIALAN!! BANGUN DAN JANGAN MEMBUATKU TERLAMBAT!"

Berhasil. Gun bangun dengan wajah bantalnya yang terlihat kesal. Sedangkan new teman baiknya itu, ah ralat. Teman setannya itu malah menggoyangkan tas nya ke kanan dan ke kiri, mencoba membuat gun merasa terancam, karena koleksi weistbag nya sangat dekat dengan jendela. Bahkan gun yakin jika organ dalam new pun tak akan sanggup menukar satu tasnya itu jika rusak atau tergores sedikitpun.

"shut up! Kembalikan ke tempat dimana kau mengambilnya slut." ujar gun dengan wajah kesalnya.

"cepat mandi, atau aku benar-benar akan membuatmu menyesal tuan muda" balas new dengan ejekan di akhir kalimatnya. Gun dengan langkah gontainya memasuki kamar mandi dan menuruti semua perintah temannya itu dengan sangat terpaksa.

Beberapa menit berlalu. Kedua lelaki dengan postur tubuh yang berbeda itu memasuki kelas yang ternyata kosong. Gun melirik kesal kearah new yang hanya bisa menggaruk pipinya dengan kalimat maaf yang sudah ribuan kali ia katakan dengan cekikikan.

"kemana dosen botak? Jarang sekali kelasnya kosong" Tanya new pada teman-temannya yang ada dikelas.

"ia bilang, ada hal penting yang harus dikerjakan" ujar krist dengan mata yang tertuju pada game di ponselnya.

"oi new! Kau datang sendirian? Biasanya kau bersama tuanmu" itu suara jane, yang ia maksut tuan adalah gun, gun atthapan. Karena sifatnya yang kasar dan tidak suka dibantah ataupun diatur.

"bajingan itu, kemana lagi dia sekarang" new menaruh tasnya dimeja dengan raut kesal, berucap pada krist jika ada dosen yang masuk untuk langsung mengiriminya pesan. Dan hanya sebuah anggukan yang didapat.

Sementara disisi lain, lelaki dengan tubuh pendeknya itu mengasingkan diri di atap gedung fakultas. Duduk ditepian dengan mata yang terpejam, menikmati hiliran angin yang menerpa wajah letihnya. Hidup dengan bergelimang harta memang menyenangkan, tapi jika ia bisa memilih, gun tidak menginginkan hidup seperti ini. Ia hanya ingin punya keluarga kecil yang bahagia. Terkadang pun ia hanya ingin makan malam bersama di ruang makan. Menghabiskan waktu libur dengan piknik seperti yang teman-temannya rasakan. Ingin memasak bersama mama, bersepeda dengan papa. Atau apapun itu.

"ck, bangun gun. Tidak baik terus bermimpi" ujarnya dengan lesu. Ia memandangi sepatu mahalnya dengan tatapan sendu, berharap suatu saat nanti salah satu mimpinya bisa terwujud.

"gun, kau disini lagi?" suara new datang dari arah belakang, ia menghampiri gun dan merangkul pundak sahabatnya itu dengan wajah yang sedikit khawatir. Gun hanya berdeham malas, sudah terlampau biasa dengan sikap new yang sedikit berlebihan seperti ini.

Gracias; offgunWhere stories live. Discover now