. . ⇢ ˗ˏˋ thirteen; sick ࿐ྂ

321 38 13
                                    

Note; Dark mode please?

detik, menit bahkan jam sudah terlewati, bulan sudah nampak terang di atas sana menyinari bumi dengan sinar putih yang tampak indah, terlihat sudah bintang-bintang yang berlomba untuk membantu bulan menerangi semesta, off kini sudah berada di ruang kerjanya lagi, ia kembali mengurus beberapa dokumen yang harus di selesaikan untuk besok pagi yang akan datang.

ia sibuk dengan kegiatannya, melupakan satu manusia yang sedang ia bawa dirumah mewahnya ini. tak menghiraukan suara ketukan sepatu yang berlalu lalang, tak mendengarkan suara serangga yang berada di kebun belakang rumahnya. ia tetap fokus dengan laptop dan kacamata yang bertengger di hidungnya.

"jadi siapa yang mencuri data perusahaan kali ini" ujar off dengan wajah menahan kesal.

ia melihat layar didepannya seakan-akan sudah mengibarkan bendera peperangan. off menggulung kemeja hitamnya hingga kesiku, membuka semua kancing yang berada disana. membiarkan dada dan perutnya terlihat seakan siap untuk melakukan serangan kepada musuh.

"bajingan, menambah beban saja" off bergumam dengan rambut yang sudah acak-acakan, sebab ia yang sedari tadi menahan kesal dengan mengacak-acak rambut hitam legamnya.

off berdecak, sudah berkali-kali ia melakukan hal itu. menghela nafas kasar, lalu kembali berdecak untuk yang kesekian kalinya. off akhirnya mengambil ponselnya yang berada disaku, ia mengetik beberapa digit nomor disana dengan wajah menahan amarah.

"ada apa? jam 1 dini hari off. maksutmu?" ketidaksukaan sudah jelas terlihat pada korban yang di telfon oleh off kali ini. nadanya terlihat kesal dan lelah.

"ck, kau mau kupecat?"

"ya ya ya katakan cepatt hoahhhh"

"aku kirimkan beberapa file ke emailmu, atasi dengan benar" ujar off tegas, nadanya penuh dengan penegasan seolah tak ingin ada kesalahan. sedangkan yang disebrang hanya menghela nafas, tak bisa menolak untuk yg satu ini.

"manusia tua ini, baiklah. lusa akan ku selesaikan."

"aku ingin besok"

"yakkkk baj - "

tutttt

sambungan terputus sepihak, ya jelas off jumpol yang mematikannya. tay hebat, off paham betul itu. ia yakin dia bisa menyelesaikan tugas semudah itu. ya, semoga.

off kembali memikirkan bocah sialan itu, menyalakan putung rokok yang ia simpan sedari tadi disaku celananya. off pun memutuskan untuk keluar ruangan, menuju halaman belakang mansion. ia merasakan rasa ini lagi, rasa yang sudah ia rasakan bertahun-tahun lamanya. kesepian.

"aku bisa sendiri, akan kulakukan seperti biasanya" ujar off sembari menghembuskan asap rokoknya.

sudah 7 batang rokok yang off habiskan saat ini, dengan pandangan kosong menatap halaman yg luas, ditemani suara serangga dan angin malam yang menggerakkan helaian rambut hitam legamnya. off hanya merasa kosong, dan ia bingung harus merasa beruntung atau justru sebaliknya?

ia menjatuhkan tubuhnya di ayunan kayu, duduk disana dengan mata yang tertuju pada gelapnya malam. ya, off tidak peduli apapun. ia hanya menyukai kesepian dan off rasa ia cukup dengan itu. tanpa siapapun.

"permisi tuan off"

tiba-tiba salah satu anak buahnya datang menghampiri off dengan raut wajah penuh kekhawatiran. off menoleh, mendongakkan dagunya seakan meminta penjelasan. ya, benar-benar tidak banyak bicara.

"dia, dia pucat. sepertinya lukanya parah t-tuan" ujarnya dengan wajah yang menunduk takut. ia takut off marah dan memilih melubangi kepalanya saat itu juga, karena laporan tidak pentingnya itu.

Gracias; offgunWhere stories live. Discover now