. . ⇢ ˗ˏˋ three; dark ࿐ྂ

591 70 16
                                    

Note; Dark mode please!

"ASTAGA GUN!! APA YANG TERJADI?!" teriak new heboh saat mengetahui kondisi sahabatnya yang sedang babak belur ini, ia langsung memapah gun ke sofa yang ada disana dengan mulut yang menyumpah serapahi gun di sepanjang jalan.

Gun tidak membalas perkataan new, ia hanya meringis dan memegangi sudut bibirnya yang berdarah.

"gun, apa yang terjadi padamu? Dan siapa laki-laki tadi? Kau dirampok? Jawab aku gun!" new mengajukan beberapa pertanyaan itu dalam satu tarikan nafas. Ia menatap gun dengan tatapan khawatir layaknya seorang kakak kepada adiknya.

"aku.. ah sudahlah, namanya tay dan aku t-tidak dirampok. Apa itu cukup?" gun melirik new sekilas, lalu mencoba mengambil air yang ada dimeja dan meneguknya dengan rakus. New pun pergi meninggalkan gun disana, ia kekamar nya dan mengambil kotak pertolongan pertama untuk mengobati luka lebam yang gun dapatkan.

"sini, ku obati lukamu" ujar new datar

"hm"

gun berbalik menghadap new, ia mendapati wajah sahabatnya yang sangat khawatir. tapi ia tutupi dengan wajah juteknya sekarang.

"new, aku baik-baik saja" ujar gun lembut, ia paham apa yang berada dipikiran new sekarang dan gun mencoba menghiburnya dengan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

"kau tidak pandai berbohong."

"shh, jangan ditekan sialan!" new menekan luka dibagian pelipis gun, ia tidak suka jika gun selalu mengatakan hal dusta seperti ini. Ia benci itu.

"ceritakan semuanya, padaku" new menatap mata gun dengan sorot mata teduh, membuat gun hanya bisa mengiyakan permintaan new dan menceritakan kronologi yang terjadi. Secara detail.

New yang mendengar cerita gun hanya bisa menghela nafas, sembari gun melanjutkan ceritanya new kembali mengobati luka-luka yang lainnya. Dan memanggil dokter pribadi gun untuk mengecek seberapa parah kakinya.

Disisi lain, laki-laki berkulit putih itu masih berada di ruang kerjanya. Mengevaluasi beberapa dokumen yang dikerjakan para bawahannya itu. Kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya itu sesekali turun dan menambah kadar ketampanan seorang off jumpol, pemimpin perusahaan serta pekerjaan gelapnya dibawah sana yang cukup terkenal.

Tay masuk tanpa mengetuk pintu yang ada disana, ia langsung duduk dihadapan atasannya itu dengan raut gusar.

"off, terjadi kebakaran di beberapa resort mu." Ujar tay sedikit panik. Off yang mendengar hal ini pun langsung mendongakkan kepalanya menatap tay dengan wajah bingung, meminta penjelasan.

"di Osaka, Rusia dan Jerman. Kebakaran terjadi diwaktu yang bersamaan dan aku pikir.. ini kejadian yang disengaja."

"hanya itu? Kenapa kau sepanik ini" off kembali menyentuh berkas-berkas dimejanya dan mengabaikan tay yang berada didepannya itu.

"gudang yang berada di barat juga terbakar, tempat kita menyimpan obat-obatan juga habis terbakar, dan kau bilang hanya itu? Huh?" tay menatap sinis off yang sekarang wajahnya berubah datar, ia menatap kosong angin dibelakang tay dan meremat berkas yang ada digenggamannya dengan wajah mengeras menahan amarah.

"berkumpul di markas, sekarang."

Off berujar dingin, ia membuang asal berkas yang ada ditangannya tadi, lalu keluar dengan langkah kaki yang terdengar di setiap lorong perusahaan itu. Tay mengikutinya dibelakang dengan langkah tergesa sambil menelepon teman-temannya yang lain untuk berkumpul sesuai perintah off.

"kunci mobil" ujar off dengan tangan yang menjulur didepan tay. Ia memberikan kunci mobil itu lalu ikut masuk dan duduk disamping si pengemudi. Off menginjak pedal gas dan melajukan kuda besinya dengan kecepatan diatas rata-rata, membelah jalanan kota yang cukup ramai membuat off terkadang mengumpat dengan tidak elitnya.

Gracias; offgunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang