. . ⇢ ˗ˏˋ two; pain ࿐ྂ

569 70 13
                                    

Note; Dark mode please!

TOK TOK!!

"KELUAR KAU PENGECUT!" Teriak salah satu dari mereka, gun yang tidak terima dan merasa diremehkan tanpa pikir panjang langsung keluar dengan tangan yang mengepal erat. matanya bergulir dari satu ke yang lainnya, meludah dihadapan semua orang disana dengan tawa hambar.

"mau apa kalian?" Tanya gun menahan amarah.

"KAU MEMBUAT KAKAKKU MASUK RUMAH SAKIT! JANGAN BERLAGAK SOK SUCI!" pria dengan pearching di alisnya itu berjalan mendekati gun, dan jangan lupakan rantai yang membungkus tangannya siap untuk melukai siapapun.

"oh, dia kakakmu" balas gun santai.

"KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB! KARENA KAU, KAKINYA PATAH SIALAN!"

"berapa yang kau butuhkan? 700 juta? Hm? Katakan" gun mendongakkan kepalanya, memandang tujuh orang yang berada didepannya satu persatu. Mereka semua melihat gun dengan tatapan marah yang sangat kentara, tidak terima saat teman-temannya diremehkan seperti itu.

Tanpa pikir panjang, salah satu dari mereka memukul tulang pipi gun dengan kencang. Yang lain pun ikut mengepung gun dari arah yang berbeda.

BUGH!

"tujuh lawan satu? Baiklah -

MAJU KALIAN KEPARAT!!"

SRAK!!

Baju gun sobek dibagian lengan, saat itu pula dua orang dibelakangnya mencoba membuat kedua kaki gun terluka seperti tujuan mereka datang. Gun yang menyadari itu pun berbalik dan -

DUKK!

Kepalanya ia benturkan dikening dua laki-laki tadi. Kakinya mencoba menendang salah satu dari mereka yang mencoba mendekati gun.

"bajingan kau gun"

BUGH!

"INI UNTUK MU YANG MELUKAI KAKAKKU!"

BUGH!

"UNTUKMU YANG MERENDAHKANKU!"

BUGH!

"DAN INI, KARENA AKU BENCI PADAMU!"

Gun membiarkan pemimpin mereka memukuli perut dan pipinya, karena gun menyadari kesalahannya. Ia hanya berfikir mungkin lebih baik begini dari pada dirinya yang meminta maaf.

Gun terlalu gengsi untuk itu.

"sudah puas kau keparat?" ujar gun lemah dengan tertatih. Ia mencoba berdiri dengan luka diwajah yang cukup banyak, sedikit menyeringai pula yang membuat mereka semua semakin membenci lelaki sombong ini.

"aku sudah puas, tapi mereka belum" ia mengucapkan itu sambil melihat anak buahnya satu persatu. Melihat gun dengan tatapan mengejeknya.

"kalian ingin uang kan? Patahkan kakinya"ujarnya santai lalu meninggalkan gun seorang diri dengan anak buahnya.

Dan baku hantam pun terjadi, gun yang diawal sudah mendapatkan banyak luka kinipun harus kembali berkelahi dengan sisa tenaga yang ada, berharap new akan membantunya datang dan menjual organ dalam mereka ke pasar gelap nanti.

Gun tidak bisa lagi melawan, ia hanya menangkis pukulan dari benda-benda tumpul yang mereka bawa. Ini gila, gun hanya seorang diri disana dengan tangan kosong. Sedangkan mereka bertujuh membawa senjatanya masing-masing.

"Argh! Sialan" ringis gun pelan, sebab tongkat baseball yang mereka layangkan pada kaki kanan gun dengan sangat keras.

"PEGANGI SAJA DIA!"

Gracias; offgunWhere stories live. Discover now