. . ⇢ ˗ˏˋ fourteen; rain ࿐ྂ

427 51 24
                                    

Note; Dark mode please!

pagi ini sedikit gelap, sepertinya akan turun hujan. burung yang biasanya ramai bercakap-cakap kini hanya ada suara daun yang bergesekan terkena angin sejuk. daun yang berembun, mulai jatuh berguguran.

dinding abu-abu itu menyambut off pagi ini, dia seketika menyesal sudah sepagi ini berada dikursi kebesarannya, ya. berada dikantor di pagi yang sunyi ini. ia menghela nafas sejenak, kembali ke kehidupan aslinya sembari membuka jendela dengan remot kontrol yang ia pegang.

secangkir kopi dibawa masuk, oleh asisten pribadi off yang sangat ia banggakan. ya anggap saja begitu, tay tawan.

"mond mencuri beberapa senjata digudang selatan milikmu" ujar tay serius dengan ipad ditangannya.

off terdiam, ia berusaha untuk tidak bertindak gegabah kali ini. ia mendengarkan penjelasan tay sambil mengecek beberapa dokumen yang penting dari perusahaan.

"semalam, anak buahmu melaporkan hal ini padaku. apa yang harus kita lakukan kali ini? aku rasa ini sudah diluar batas." tay memasukkan satu tangannya kedalam saku celana, sambil melirik off sekilas dengan alis yang terangkat meminta jawaban.

"biarkan, terserah apa yang bajingan itu inginkan." off berujar dengan datar. membuat tay sedikit geram dan berdecih malas.

"aku sudah bereskan yang semalam, apa ada hal lain lagi? aku ingin pergi mengecek persediaan dibarat, kau mau ikut atau tidak?" tay bertanya kepada off.

off menggeleng, ia kembali sibuk dengan berkas-berkas itu mengabaikan tay yang sudah menahan kesal dengan sifat dingin temannya itu.

"perusahaan sedang kacau, data dicuri. aku harus menyelesaikan ini" ujar off ketika tay sudah berada diambang pintu, tay hanya mengiyakan dan bergegas pergi meninggalkan perusahaan sementara waktu, ia sudah memberi beberapa nasihat tidak penting untuk off. sengaja tidak dituliskan, karena isinya hanya seperti seorang ibu yang meminta anaknya untuk selalu berhati-hati saat bermain.

blam!

pintu tertutup, kini hanya ia seorang diri diruangan kerjanya. beberapa jam yang terlewat hanya diisi oleh dentingan jarum jam dan ketukan sepatu off jumpol yang menandakan bahwa ia sudah bosan berkencan dengan kerta-kertas sialan ini.

jam masih menunjukkan pukul 10, gerimis mulai membasahi jalan yang berada dibawah sana. off melihat jalanan dari jendela perusahaan, ramai orang berlalu lalang sibuk mencari tempat teduh. mana yang mereka bilang menyukai hujan? aneh, terkena air saja tidak mau.

hujan turun menggoyangkan daun-daun di ranting. Angin membawa sejuknya sampai ke bulu kuduk. off suka sekali memandangnya dari depan jendela. Memperhatikan butir demi butir air hujan sampai ke tanah menjadikan warna coklatnya semakin pekat. Di beberapa tempat airnya menggenang, membentuk kolam dari penglihatan semut-semut merah yang berada di sekitar tempat kejadian.

mendorong off untuk memejamkan mata menikmatinya. ia suka melakukannya. Tidak hanya sekedar menikmati dingin hujan yang dibawa angin. Tapi angin juga seolah membawa dinginnya kenangan. Nikmatnya mengenang peristiwa yang telah tinggal di waktu lalu.

Daun-daun di ranting itu jatuh helai demi helai menyapa tanah yang sudah basah. Demikian pula lembar demi lembar masa lalu itu datang menyapa pikiran off. Jatuh pada sebuah lubuk yang telah di genangi rasa bernama rindu. Rindu yang hanya dapat di kenang dan dilepaskan ketika hujan datang. Membiarkannya hadir hingga teduh membawanya kembali ke dalam lubuknya.

"ibu, aku tidak baik-baik saja"

ujar off lirih, ia kembali duduk dengan laptop yang sudah menyala, mencoba untuk tidak terlihat sedih dan mencoba untuk selalu baik-baik saja, off pun kembali melewatkan makan siang untuk mengurus masalah diperusahaannya.

Gracias; offgunWhere stories live. Discover now