. . ⇢ ˗ˏˋ seven; scared ࿐ྂ

490 60 1
                                    

Note; Dark mode please!

mata hazel itu, suaranya, aroma tubuhnya benar-benar membuat laki-laki berandal seperti gun sedikit tertegun. entah apa yang ada di kepalanya sekarang, suara off jumpol membuatnya sedikit gemetar? entah karena takut atau marah.

matanya benar-benar tajam dan gelap, gun merasakan sesuatu yang berbeda dari lelaki itu. seketika pikiran gun penuh dengan suara-suara yang entah darimana asalnya.

"dengan tubuhmu, manis.."

"ARGHHH SIALL!!" gun tersadar dari lamunannya, ia memukul-mukul kepalanya agar suara si pak tua itu hilang dari pikirannya. ia lalu meraup oksigen dengan kasar dan meremat kasar baju rumah sakit yang ia kenakan.

"ASTAGA GUN!"

"APA YANG KAU LAKUKAN DISANA!!"

itu suara new, ia sedikit berlari menghampiri gun dengan minuman kaleng di tangannya. mengecek tubuh gun dengan teliti mengecek apakah ada luka yang membuat sahabatnya seperti ini.

"gun, hei? ada apa? kau berkeringkat.." new sedikit mengkerutkan keningnya bingung, kenapa dengan kondisi gun sekarang.

"aku.. tak apa" ujar gun menenangkan.

"baru saja kutinggal sebentar. jangan buat ulah tuan muda. kau dengar?" new menghela nafasnya kasar, sembari berjalan kebelakang tubuh gun. new pun mendorong kursi rodanya menjauhi lorong rumah sakit itu, new dan gun memang rutin melakukan pemeriksaan setiap 1 minggu sekali untuk memulihkan kondisi kaki gun yang patah.

banyak pasien berlalu lalang dengan keluarganya, mungkin mencari udara seperti yang gun lakukan sekarang, seketika gun terdiam melihat manisnya keluarga yang menjenguk kesayangannya yang sedang sakit, ia pun tersenyum miris dengan kepala yg ia gelengkan.

"gun, kenapa diam saja" ujar new bingung

"bukan urusanmu" gun membalas dengan nada cuek, membuat new sedikit kesal melihat sahabatnya itu.

new membawa gun ke taman rumah sakit, siapa tau gun bosan dengan bau obat-obatan yang menusuk indra penciuman itu. new duduk di bangku yang disediakan disana, dengan gun yang berada disampingnya. duduk dengan manis di atas kursi rodanya.

"jangan beritahu mereka" ucap gun tiba-tiba di sela keheningan. new hanya melirik gun sekilas dan menghembuskan nafasnya kasar. ia tak habis pikir dengan jalan pikiran gun, bukannya ini kesempatan bagus agar gun bisa bertemu dengan kedua orang tuanya? entahlah, new bingung.

"kenapa? mereka harus tau kondisimu, segera."

gun hanya berdecih menanggapi perkataan new barusan.

"kau beritahu mereka pun tak ada gunanya new, si tua bangka itu pasti mengirimkan bawahannya untuk merawatku. aku, tak sudi."

new menundukkan kepalanya, sedih sekali melihat gun yg menjadi rapuh ketika mengingat kedua orang tuanya yg sibuk bekerja, mereka tak kunjung menemui putra semata wayangnya ini.

sekarang hanya kicauan burung yang menemani mereka berdua. angin sepoi-sepoi yang berlalu menyapu dedaunan yang jatuh. sesekali new melihat ke arah gun dimana ia bisa melihat wajah sahabatnya itu. wajahnya cukup manis untuk ukuran seorang lelaki. hidung merahnya yang lucu, pipinya juga sedikit berisi. ah sialan tindik itu, membuat new sadar bahwa selucu apapun gun ia tetaplah berandal jalanan.

"apa yang kau lihat" gun menolehlan wajahnya ke arah new.

"bukan urusanmu" new membalikkan kata-kata yg gun lontarkan tadi untuknya, membuat gun mendengus malas.

tiba-tiba ponsel gun berdering, membuyarkan lamunan new barusan.

"katakan" sapa gun tanpa basa-basi.

"how are u sweaty? ahh rindu sekali bermain denganmu tikus nakal.."

"luke jangan bermain-main." ujar gun memperingati.

"oh ayolah, aku hanya merindukan suaramu" luke sedikit tertawa diakhir kalimatnya. membuat gun merotasikan bola matanya kesal.

seketika mood nya benar-benar hancur ketika mendengar suara si brengsek ini.

"kau ingin aku menjengukmu sayang?"

"menjijikkan, jaga mulutmu atau - "

"atau apa?" suara luke berubah menjadi berat, gun benar-benar kesal sekarang. karena ia tidak mengerti maksut luke menelepon dirinya seperti ini.

kalian tau? gun membenci basa-basi. sangat benci.

"apa maumu?"

gun tau jika luke dari awal memang menginginkan sesuatu darinya, disana luke terdiam dan tertawa kecil.

"kau pikir aku menginginkan apa gun.."

gun membalasnya dengan suara tertawa yang begitu meremehkan, membuat new disana terkejut dan memilih diam untuk mencoba tidak ikut campur.

"berapa uang yang kau butuhkan" gun berujar dengan santai, sedangkan luke lagi-lagi hanya tertawa membalas perkataan gun barusan.

entah dimana letak kelucuannya disini. gun sama sekali tidak mengerti.

"aku hanya ingin satu hal, kau yakin bisa memberikannya untukku hm?" ujar luke sedikit meremehkan, gun benar-benar membenci keparat yang satu ini.

new hanya diam, ia memang tipikal orang yang tidak suka ikut campur. intinya begini, new tau kapan ia harus ikut andil dan kapan ia harus diam menghargai. jadi dia sedari tadi hanya melihat pasien rumah sakit yang berlalu lalang saja ditaman.

"kau meremehkanku sialan, katakan saja maumu" ujar gun dengan tangan yg sudah mengepal erat menahan amarah.

tidak ada jawaban dari luke selama beberapa detik, hingga suara keparat itu semakin membuat gun emosi hingga ke ubun-ubun.

"i want you baby boy.. tubuhmu.. mulutmu untuk penisku"

 mulutmu untuk penisku"

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

hope u like it.
- see ya !

Gracias; offgunHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin