. . ⇢ ˗ˏˋ twelve; hurt ࿐ྂ

546 60 26
                                    

Note; Dark mode please!

Malam begitu tenang mengiringi kelamnya ruangan ini di malam hari, sayup-sayup terdengar suara sepatu yang bergerak kesana kemari, memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyakitkan.

Langit kini dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan. jiwa-jiwa yang kelelahan terlelap dalam tidur malam, sementara gun disini tidak bisa melakukan apa-apa selain berteriak keras meminta dilepaskan.

"AKHHHH LEPASKAN AKU BAJINGAN!!"

itu adalah teriakan gun yang entah ke berapa kalinya, ia mencoba melepas rantai-rantai yang mengikat tubuhnya itu dengan sekuat tenaga. tapi percuma saja, gerakan brutal yang gun buat tidak menghasilkan apapun selain luka-luka kecil sebab gesekan dengan kulitnya.

"LEPAS ATAU KAU KUBUAT MENYESAL!!" gun kembali berteriak, sudah berjam-jam lamanya gun membuat keributan, entah ia yang sengaja menendang vas ataupun memecahkan lampu tidur disana.

"lepaskan aku.."

gun lelah, tenaganya mulai habis untuk saat ini. ia menjatuhkan tubuhnya dengan tatapan mata kosong memandangi kedua tangannya yang dirantai.

gun terkekeh miris, ia tak habis fikir bahwa dirinya akan menjadi memalukan seperti sekarang. sudut bibirnya dibiarkan berdarah, luka di pergelangan tangan bahkan dikakinya, gun hanya diam dan tidak peduli.

lehernya panas, gun menyentuhnya dan hanya bisa meringis menahan sakit, kondisinya memang tidak bisa dibilang baik-baik saja saat ini. kakinya sakit, kakinya belum sembuh total, gun duduk bersimpuh dengan goresan di beberapa pergelangan tangan dan kakinya. tubuh kecilnya yang dibiarkan menyatu dengan dinginnya lantai dibawah sana, semakin membuat gun tersiksa.

matanya mulai memeriksa ruangan yang ia tempati sekarang. hanya ada beberapa bingkai abstrak yang sudah gun pecahkan, lemari yang cukup banyak. bahkan cermin besar disana yang semakin memperlihatkan betapa tidak berdaya nya gun saat ini.

kepalanya ia sandarkan pada nakas didekat tempat tidur disana, melihat kedua tangannya yang dirantai layaknya seorang tahanan. gun tiba-tiba meneteskan air matanya, ia menangis dengan sesenggukan. nafasnya tak teratur, ia kembali menggerak gerakkan tangannya agar bisa lepas dengan isak tangis yang keras.

"hiks, aku hiks s-sakit" gun mulai kacau, tangisnya semakin parah

"lepaskan a-aku, lepas.." ujar gun pelan, ia menunduk meremat ujung bajunya dengan wajah yang sedikit ketakutan, ia hanya takut berakhir mengenaskan ditempat ini dan tidak bisa bertemu new lagi untuk selamanya.

gun tak akan pernah melupakan malam ini, ketika malam telah datang merenggut paksa semua kebahagiaan gun sekarang. Maka malam berganti menunujukan kepedihannya, gun kembali memegang erat dada bagian kirinya. ada yang tertahan sakit. sepertinya bulan telah berjalan hingga tepat di tengah-tengah kepala sekarang.

sudah tengah malam dan gun belum memakan apa-apa sejak tadi. ia hanya bisa menangis sambil meremat perutnya dengan kencang, berharap semua rasa sakit dan pedih bisa lekas menghilang.

di lain tempat, laki-laki berperawakan tegas ini sedang mencoba menetralkan amarahnya. ia sudah menghancurkan botol wine berkali-kali sebagai luapan emosinya yang memuncak.

off benar-benar dibuat marah dengan bocah itu.

"anak nakal harus diberi hukuman."

ia menarik sudut bibirnya keatas, mengepalkan tangannya erat dengan wajah yang mengeras menahan amarah.

"berani-beraninya meludahi wajahku, pelacur" ujarnya dengan mata yang terpejam, membayangkan pelacur itu berada dibawah tubuh kekarnya, ketika off memasukinya terlalu dalam dan gun akan melukis dengan abstrak dipunggung lebarnya, astaga. menakjubkan bukan? pikirnya sambil menopang dagu.

ia bisa melakukannya sekarang, tapi off ingin bermain-main sebentar dengan bocah sialan itu.

off ingin membuat gun takut padanya, patuh dengannya, bahkan jika bisa ia ingin gun bergantung padanya. bukankah terdengar menyenangkan? ya, iyakan saja pikiran gila milik off jumpol ini.

beberapa menit berlalu, off sudah menghabiskan 3 botol wine saat ini. dan hebatnya, off masih sadar betul dengan apa yang ia lakukan sekarang. ia menambah lagi botol wine nya, duduk di sofa yang berada didekat jendela ruangan favoritnya ini.

tok! tok!

"masuk" off berujar dengan datar

"masuk" off berujar dengan datar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"permisi tuan off, ini.." salah satu anak buah off masuk dengan beberapa map coklat yang ia bawa, ia pun menyerahkannya kepada off dengan penuh rasa hormat.

off menyatukan alisnya disana, membolak-balik lembar kertas itu dengan wajah yang cukup serius. ia pun akhirnya melempar map coklat itu ke atas meja dengan helaan nafas lelah.

"suruh tay, biar dia saja yang mengurus" perintah off kepada anak buahnya.

"baik tuan, saya per - "

"apa dia berulah" off tiba-tiba berujar dengan nada datar andalannya.

"saya mendengar banyak pecahan barang tuan off" ia mengatakannya dengan nada yang sedikit bergetar, takut-takut tuannya akan melampiaskan amarah kepada dirinya. ia tak berani menatap mata tajam milik off, hanya menunduk melihat ujung sepatu hitamnya yang mengkilat sambil merapalkan doa.

"biarkan, jangan beri makan sedikitpun" off memberi perintah dan menyuruhnya agar segera keluar dari ruangan ini.

"tapi tuan - "

"apa? kau mau kutukar posisi dengannya?" off sedikit menaikkan nada bicaranya, tak suka bahwa ada orang yang berani membantah perintah yang telah ia berikan.

"t-tidak tuan off, maafkan saya" anak buah off pergi dengan wajah yang menunduk takut, ia pun kembali berjaga didepan mansion untuk melanjutkan kembali tugasnya.

"besok pagi, ku yakin dia akan merangkak ke arahku meminta sesuatu" off berdecih, ia benar-benar tidak sabar melihat gun yang tak berdaya menunduk pasrah memegangi kakinya.

"besok pagi, ku yakin dia akan merangkak ke arahku meminta sesuatu" off berdecih, ia benar-benar tidak sabar melihat gun yang tak berdaya menunduk pasrah memegangi kakinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

hope u like it
see ya!


Gracias; offgunWhere stories live. Discover now