Gun meludah. iya dia meludahi rumput yang tidak bersalah itu dengan air liurnya. tak habis pikir dengan ucapan luke yang sangat mengejutkan bagi gun sendiri.
"penis huh? menyentuh bibirnya pun tak akan pernah sudi ku lakukan." gun bergumam dengan wajah yg sudah menahan amarah.
new dibuat kebingungan dengan sifat gun barusan, dan samar-samar new mendengar kata penis yang gun ucapkan, membuat new sedikit bergidik ngeri.
"hey? gun? kau tidak apa-apa?" tanya new hati-hati.
"ya, ayo pulang." balas gun dingin dengan nada datar seperti biasanya.
akhirnya mereka berdua pun berbalik arah, mengemasi beberapa barang dan pulang ke rumah gun meninggalkan rumah sakit sebab awan yang sudah mulai gelap.
di sisi lain, mafia yang satu ini tiba di mansion tepat pukul tengah malam. di sapa dengan baik dan ramah oleh pelayan dan anak buahnya yang lain. tay membantu off membawakan barang-barang dari kantor yang cukup banyak. termasuk dokumen itu yang entah kapan habisnya.
Malam ini terlihat sangat cantik, bintang-bintang bertaburan dengan kerlap-kerlipnya, dan bulan yang begitu menawan meramaikan langit diatas sana. angin malam yang dingin, juga suasana yang sunyi.
"ada yang bisa saya bantu tuan?" ujar salah satu pelayan disana, dengan hormat ia menundukkan kepalanya memberi salam kepada tuannya.
"seperti biasa" ujar off yang sedang melepas dasi kebanggannya. off pun berjalan menuju sofa untuk mengistirahatkan kakinya.
"baik tuan, saya permisi"
pelayan itu pun pergi dengan anggun, meninggalkan off dan tay yang kini sedang duduk berdampingan di sofa ruang tamu milik off. tak ada yang memulai pembicaraan, sebab pikiran mereka yang masih memikirkan pekerjaan masing-masing.
beberapa menit berlalu, mungkin hanya ada suara aquarium milik off yang mengisi suara di malam hari itu dan juga beberapa suara dari ketukan sepatu hitam milik anak buah off yang berkeliling di sekitar mansion untuk melakukan tugasnya.
hingga dimana suara tay memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"aku ada sesuatu untukmu" ujar tay yang tiba-tiba berdiri dan berjalan menghampiri tas kerjanya di meja. ia mengambil beberapa lembar kertas yang sudah disusun rapi untuk ia berikan kepada off.
"apa ini?" tanya off bingung
off pun melihat satu persatu lembar demi lembar dengan senyum sinis yang tiba-tiba muncul.
"sesuai perintah, biodata gun atthaphan." ujar tay dengan nada yang sedikit mengejek, ia melihat reaksi off yang menurutnya sedikit berlebihan, apa yang off inginkan dari anak kecil itu? pikir tay bingung.
"bagus tay, anjing pintar" ujar off sembari melihat kertas yang diberikan untuknya dengan teliti.
"bedebah kau off" balas tay geram, ia pun duduk dan menikmati sofa mahal milik off ini.
"manis"
"bukankah ini bagus untuk tempat tidurku tay?"
"ah bibir cherry nya, shit"
"berisik off, diamlah! aku sedang menikmati ketenangan ini." ujar tay dengan malas-malasan sambil menopang laptop di kedua pahanya yang dibiarkan menyala. ia juga sebenarnya bingung dengan perkataan off yang menurutnya tidak masuk akal. jika tay pikir-pikir off menyukai wanita, bahkan tay sendiri yang memesan wanita untuk off beberapa kali.
lalu apa ini? off tertarik dengan seorang pria? tay akhirnya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya cepat, mencoba untuk tidak peduli dengan urusan pribadi off mengenai orientasi seksualnya.
"permisi tuan, ini susu hangatnya." pelayan itu berujar dengan sopan, dan pamit seraya membungkukkan badan.
"mau kau apakan dia?" tanya new penasaran. ia menoleh ke arah off dengan wajah yang mengkerut meminta penjelasan. dan yang tay dapati hanyalah wajah datar itu lagi, benar-benar menyebalkan.
"bukan urusanmu"
"dasar mesum" gumam tay pelan, membuat off yang sedang melihat foto gun jadi tidak terima dan mengerutkan alisnya sebal.
"berkacalah bajingan" balas off dengan nada datar menahan emosi.
"ya ya ya terserah" tay meminum minumannya dengan rakus, dan ia pun memutuskan mengecek ponselnya daripada meladeni si pak tua ini.
tay hanya membalas beberapa pesan penting dari mitra bisnisnya di dunia gelap sana, terkadang ia bingung untuk mengatur semua ini. sebab tay merasa sedang memegang dua dunia dalam tangan kecilnya itu.
off temannya sejak kecil, off juga yang menolongnya dalam hal apapun. tay tidak tau dengan cara apa lagi untuk membalas kebaikan off. dan tay pikir bekerja dengannya adalah bayaran yang mungkin bisa tay bayar untuk kebaikan off selama ini.
awalnya tay benar-benar tidak sanggup melakukan pekerjaan kotor seperti membunuh orang, bahkan menyiksa mereka secara perlahan. menembak ataupun mencium darah sekalipun. tay sangat takut akan hal itu. tetapi seiring berjalannya waktu tay sudah terbiasa, ia mengerti bahwa dunia ternyata tidak semua berwarna putih, tidak semua manusia di bumi adalah orang baik. tay terbiasa dengan suara pistol dimana-mana, darah yang berceceran bahkan kepala manusia yang di jadikan hiasan dirumah mitra bisnisnya sendiri.
off benar-benar berarti di hidupnya, ia berterimakasih akan semua hal yang diberikan off untuknya selama ini.
pria dengan mata hazel itu masih sibuk membaca terkait biodata mangsa barunya, ia juga mengetahui fakta-fakta unik yang membuatnya ingin tertawa dengan sangat kencang sekarang. ia tak mengira bahwa anak ini memiliki sesuatu yang orang lain tidak memilikinya.
off melihat dengan jeli foto gun, pikirannya tiba-tiba kosong? dan dipenuhi dengan kata "manis" yang entah kenapa off selalu memikirkan kalimat itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Name : Gun Atthaphan Age : 20 y.o School : xyword university
putra tunggal pemilik perusahaan ATP dengan resort di beberapa bagian negara di asia ...
catatan kriminal gun yang sempat membuat gempar di pusat kota, melakukan aksi balap liar, penipuan, dan perkelahian antar kelompok geng motor...
"ck, menarik"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
