68. Ingin Pendekatan Katanya

5K 655 509
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


─── ・ 。゚☆: .☽ . :☆゚. ───


KERAMAIAN kantin berdengung serupa lebah sebab memasuki jam makan siang. Kantin penuh akan mahasiswa yang kelaparan terlebih-lebih di cuaca mendung nan dingin begini. Sama halnya dengan Kaluna, mengeratkan cardigan hasil rajutan Shaletta dua tahun silam pada tubuh, ia baru saja ingin melangkah menuju stan nasi uduk bersama Grizelleㅡyang kenapa bisa diantar oleh Haikal ke depan fakultasnya sembari berbisik, “Ini gue lagi kabur dari dia. Tolong bantuin, Mbar.” dan begitulah ia mengikuti alur kebohongan sang kembaran.

“Menurut lo gue harus apa setelah dia confess gitu?” tanya Grizelle sembari menyugar rambutnya.

Kaluna mengambil satu botol susu dari lemari pendingin dan menghadap si gadis. “Suka nggak?”

“Suka.”

“Nyerempet sayang?”

“Dikit lagi, bisa jadi.”

Si sulung geleng-geleng kepala, tersenyum geli dan memesan dua porsi nasi uduk sebelum membalas. “Yaudah, jalanin aja. Kalau rasanya cocok, cerita dulu sama ayah sebelum melangkah lebih jauh.”

Grizelle manggut-manggut mengerti, berkacak pinggang dan merasakan wajahnya panas lagi kala mengingat apa-apa saja yang ia lakukan dengan Haikal tadi. “Duuh, jantung gue degdegan parah waktu dia bilang gitu. Cuma gue sok cuek aja, sok-sok nggak baper padahal mah gonjang-ganjing, Lun,” ceritanya memegangi dada yang kini bergemuruh hebat.

Ketika ingin membalas cerita si bungsu kembar empat, Kaluna dikejutkan dengan sebuah tamparan pada pipi kirinya. Seisi kantin tiba-tiba senyap menyaksikan bagaimana seorang perempuan asing dengan wajah merah sempurna menyerang Dewi jurusan psikologi tersebut. Grizelle langsung mendorong kasar Sierra sembari menatap tajam.

“Maksud lo apaan nampar kembaran gue?!” teriaknya bertanya lantang, jelas menunjukkan ketidaksukaan.

Sierra mendecih balas memandang rendah. “Tanya aja sama kembaran lo yang tukang rebut itu! Yang sok naif dibalik wajah lugu nan polosnya itu. Lo nggak usah ikut campur, ini urusan gue sama dia.”

Sang gadis beruang lantas mendengus geli, menjentikkan jarinya di depan Sierra kemudian. “Jelas urusan gue. Kaluna kembaran gue dan apa yang lo lakuin barusan semakin bikin posisi gue sebagai saudarinya turun tangan. Paham lo?! Minta maaf!”

Kaluna sendiri tidak mengerti mengapa Sierra, teman sekelasnya melakukan ini padanya? Hei, Kaluna baru saja selesai berlibur dan tidak merasa tengah mencari masalah pada siapapun dengan kedatangannya ke kampus hari ini, sehingga mendapatkan tamparan kuat bukan main yang mana memberikan sensasi panas berdenyut-denyut. Lalu ini apa?

Arkananda's Girl [ AESPA × ITZY ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang