95. Senyawa Rindu

4.1K 653 744
                                    

─── ・ 。゚☆:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─── ・ 。゚☆: .☽ . :☆゚. ───

USAI menjalani skenario skrip kebohongan guna menjalani misi baru selama dua bulan ke depan. Sembilan bersaudari tersebut harus kompak menutupi rumpang agar menjaga rahasia kejutan mereka tetap aman. Terlebih berdusta di hadapan Arka yang memiliki radar kepekaan di luar batas kemanusiaan berhasil ditenangkan oleh Nanda saat kembar empat berkata mereka akan sering pulang telat karena mengurus acara organisasi kampus. “Anak-anaknya berkembang jangan dikekang, Ka. Kasian bakat-bakat mereka terpendam doang, sia-sia dong disekolahin tinggi-tinggi tapi nggak berkembang sayapnya.” dan sekali lagi, memangnya Arka punya pilihan apa selain setuju dengan belahan jiwanya?

Berkat persetujuan ibunda dan sepenggal pesanㅡ“Jaga diri baik-baik, perilakunya ya, Mbak. Bunda sama Ayah nitip kepercayaan, tolong dijaga juga, ya. Jangan nakal di tempat orang.” yang langsung mendapat sikap hormat empat putri sulung.

Maka dari itu sesuai informasi yang Kaluna dapatkan, empat kembar kompak bekerja paruh waktu pada sebuah kafe yang sama di dekat kampus agar jadwal berkuliah tidak juga bentrok dengan misi mereka. Pada faktanya, meski di luar universitas memiliki beberapa kafe, rata-rata mahasiswa kampus lebih memilih menghabiskan waktu di kantin sebab lebih menghemat waktu jika ada panggilan dadakan dari dosen ataupun organisasi. Pun 'Senyawa Rindu' telah mempunyai beberapa pekerja dahulu namun berujung resign lantaran tidak memiliki kemajuan dalam peningkatan penjualan, oleh karena itu mendapat pelanggan yang tiada henti berdatangan cukup membuat orang-orang dapur kepayahan.

“Kak, saya mau mesan.”

“Minuman saya belum, Dek.”

“Sebelah sini belum dari tadi lho, Kak.”

“Halo, saya belum dilayani sama sekali.”

Ramai sampai kewalahan parah!

Kaluna harus bolak-balik menuju loket pesanan. “Iya, bersabar, ya. Tunggu sebentar lagi, tolong ya.”

“Jusnya dua 'kan? Oke, tambahan sambelnya? Iya-iya, sebentar. Saya ambil dulu.” Balqis juga demikian, mendapat bagian berhubungan dengan dapur, dia berkali-kali mengantarkan pesanan tambahan pelanggan ketika menyajikan makanan mereka.

Liliana berulang kali menyunggingkan senyuman permintaan maaf sebab tidak bisa menangani pesanan secepat mungkin bersama Kaluna. “Kwetiaunya empat, dua pedas dan dua biasa aja. Jus sirsaknya tiga dan satu jambu. Oke, sebentar, ya. Mohon bersabar menunggu, ya. Di dapur lagi hectic banget jadinya agak lama karena banyak pengunjung. Mohon pengertiannya sekali lagi, ya. Terimakasih.”

“Silakan dinikmati dua jus alpukatnya, dua bakso dan satu pangsit ayamnya. Terimakasih.” Grizelle menyajikan piring-piring tersebut dengan lihai sembari tersenyum. “Semoga sesuai lidah, ya. Jangan lupa terus mampir di sini dan tolong kasih bintang dan ulasan baik di akun kami serta aplikasi, ya. Selamat makan~”

Arkananda's Girl [ AESPA × ITZY ]Where stories live. Discover now