92. Izin Katanya

4.1K 661 667
                                    

─── ・ 。゚☆:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─── ・ 。゚☆: .☽ . :☆゚. ───


UJIAN sudah rampung di lakukan. Kembar sulung pun telah berhenti membantai waktu dengan belajar dan pulang bersama wajah berseri-seri karena berhasil melewati masa-masa ujian. Oleh karena itu, tiba-tiba Shaletta digeret ke ruang tamu karena memiliki niat menuntaskan buku-buku yang pernah Ravindra berikan padanya beberapa waktu lalu. Sang puan tidak mengerti ketika Maula yang tidak berhasil membuatnya turun dari ranjang memanggil Rheanja untuk menggendongnya di bahu. Pukul satu siang dan rasanya Shaletta ingin mengeluarkan isi perut dalam posisi badan seperti ini.

Rheanja dan Maula memberikan senyuman hormat pada Grizelle di depan papan tulisㅡyang seminggu lebih mereka gunakan untuk belajar bersama. “Tuan Putri Shaletta sudah kami bawa kemari, Yang Mulia.”

“Baiklah, terimakasih.” Grizelle membetulkan kacamata di wajah dan tersenyum. “Kalian berhak mendapat amplop berisi sehelai uang merah,” sambungnya lalu membagikan dua amplop putih pada duo rusuh.

Dua gadis tersebut membungkuk hormat, “Senang bekerja sama dengan anda,” kata Maula dan menepuk-nepuk puncak kepala Shaletta yang kebingungan. “Tenanglah, Wahai Tuan Putri. Kau akan berterima kasih dengan kami setelah iniㅡduh, ngedate kemana ya bareng Aresh, dapet fulus, nih.”

“Mending beli skincare, deh. Muka lo beruntusan di dagu, noh. Belajar muluㅡOALAH, JANCOK! NGGAK KEPALA GUE JUGA YANG LO TEMPELENG, SIANYING!”

Mari tinggalkan dua anak muda yang sedang berlari-lari penuh kebahagiaan tersebut dan berfokus pada Shaletta yang ditinggalkan bersama Grizelle. Sementara saudari-saudari lain menonton dari arah ruang makan, geleng-geleng kepala mengingat apa yang ingin Grizelle lakukan pada adik cantiknya tersebut.

Shaletta mengerjap, “Mbak, aku ada bikin salah, ya?”

“Hoho~ ngomong apa kamu? Tidak mungkin, Manis. Kamu bukan duo dedemit berkedok medusa tersebut.” Grizelle bergeser ke sisi papan tulis dan membentuk garis lingkaran transparan kemudian seraya memberikan senyuman manis. “Kamu harus belajar ini mulai sekarang, Cetta.”

Kalau tidak salah lihat dan baca, di sana tertulis "Cara Meningkatkan Kepekaan Atas Afeksi Merah Muda". Dia mengerjap bingung, dahi mengkerut total dan berujung membuang pandangan pada Grizelle. “Lho, aku nggak peka gitu?”

Detik itu juga sang kakak melunturkan senyuman dan membuang tatapan pada mereka yang tergelak di sana. “Pertanyaan sulit berbobot 100 poin macam apa itu?” balas Grizelle, mencoba tetap sabar karena yang sedang dia hadapi adalah Shaletta. Si empu kembali memasang senyuman. “Mbak denger kamu mau jadi tutor pribadinya Mattheo sama adeknya, ya?”

Arkananda's Girl [ AESPA × ITZY ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang