One

116 22 0
                                    

Felicity. 

Sejatinya hanya manusia-manusia yang beruntung dan dapat menempuh pendidikan tinggi dalam kampus Night Raven College.

Bisa dihitung menggunakan jari kepada siapa saja wanita atau gadis yang menjadi primadona di sana. Terbagi menjadi dua, ada primadona sungguhan dan primadona teradahan yang terlihat dari cangkang tampak menarik serta kalem, tetapi kenyataan yang ada malah berbanding terbalik. 

Sebut saja Andela Tone, pelajar tahun pertama dari Pomefiore. 

Kalian paham betul bukan? Asrama yang menjunjung tinggi kecantikan, etika, serta kerapian itu menuntut setiap penghuni yang berdiam di dalamnya memiliki sikap anggun, cantik, berwibawa, pandai, dan sikap yang baik. Salah jika mengharapkan hal-hal di atas dari sosok gadis yang hobi bergibah dengan kedua senior kembarnya sambil sesekali menyuap takoyaki masuk ke dalam indra perasa. 

Andela Tone sudah menipu banyak pemuda dengan paras kalem dan teraturnya, tetapi kenyataan yang ada malah sebaliknya. Gadis bersurai sehitam bumantara malam dengan iris biru bening bak gelombang samudra yang dikabarkan menjadi kekasih si kikir itu adalah gadis yang sikap aslinya berbading terbalik 180°. Tampak begitu jelas apa yang ditatar oleh Vil untuknya nyaris seperti masuk telinga kanan dan keluar dari telinga yang sama alias terpental. Karena Andela, Vil jadi mempunyai penyakit darah tinggi.

Lalu, sosok elok lain pada tahun ketiga, yang tampak selalu tenang, namun kita tidak pernah tahu sesuatu yang berkecamuk di dalam kepalanya. Gadis itu menetap dalam asrama Heartslabyul yang pada saat tahun ketiga pertamanya, ia langsung menyerahkan jabatan kepala asrama pada junior merahnya—Riddle Roseheart dan membuat pernyataan, 'Tidak, Usiaku sudah tidak cukup mumpuni untuk kembali memimpin asrama kalian,'  Dan saat itu Trey maupun Cater hanya menanggapi dengan, 'Bilang aja males, mbak.'  Lalu sang dara menimpali, 'Ih tau aja masnya'

Yah, walaupun tua itu adalah alibi, namun siapa yang merasa tua sekarang?

Kedua mata yang bersembunyi di balik lensa bening gadis itu hanya memandang bosan ke bawah dari lantai tiga tempatnya berpijak. Sang dara memunggungi presensi pelajar yang lalu lalang, sesekali sedikit menyimpulkan seulas senyum atau bahkan menanggapi panggilan yang tertuju untuknya. Menopang wajah dengan tangan di dagu, ia telah menghembuskan napas kasar sebanyak tujuh kali pada petang ini. Pita markah merah Heartslabyul miliknya berkibar pelan mengikut anila yang mengajaknya menari. Wajah porselennya tampak disapu oleh serayu diikuti helaian coklat yang menampar pipinya sendiri. Cakrawala telah memberikan karya terbaiknya pada petang ini dengan payoda tipis bak permen kapas.

"Kak Elle!"

Merasa namanya dipanggil dengan nada menggebu, ia memutar tumit. Seketika dalam lensanya terbias dua selebaran kertas putih yang ditujukan untuknya dari masing-masing pemuda yang masih nampak mengatur napas sambil menundukkan kepala hingga hanya pijakan yang nampak oleh keduanya. Kertas tersebut diketahui adalah kertas keramat—atau kertas ujian—yang mereka tunjukkan dengan penuh rasa bangga. Dalam pojok kanan atas, tinta merah memberi guratan (A) dalam lingkaran bunga yang dibuat oleh sang dosen pengampu.

"Waahh!!" Tanggap sang gadis dengan antusias, "Selamat!!" Bisa kedua pemuda itu rasakan sebuah usapan kepala lembut yang mendarat pada ubun-ubun. Sang dara hanya mampu mengapresiasikannya dengan gestur sederhana, namun gestur sederhana itu memiliki makna lain jika seseorang sudah berada di sekitarnya.

Dua pemuda berbeda warna surai tersebut bersemu ria saat mereka telah memberikan atensi pada seorang gadis yang masih tersenyum membelakangi cakrawala yang mengaum,

"Mana teman kalian? Biasanya 'kan bertiga seperti geng lemes."

Sekedar informasi, geng lemes yang dimaksud oleh Russet di sini berisikan Vil Schoenheit, Leona Kingscholar, dan yang paling mengejutkan adalah Malleus Draconia. Sejatinya, hanya Vil yang mempunyai insting untuk bergosip, tetapi karena Malleus dan Leona kerap kali terlihat di sekitarnya dan Vil sering menjadi penengah saat kedua orang itu mulai bertengkar, jadilah nama geng lemes disematkan oleh Russet dan beberapa pihak dalam kampus untuk mereka bertiga.

AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang