10. Kiss

40.9K 2.8K 73
                                    

     Tanpa suara, Braza duduk di pinggiran ranjang Kayera dengan masih menunggu gadis itu bangun dari tidurnya.

Mungkin karena lelah bermain kemarin, membuat Kayera sampai selelap itu.

Braza menusuk, mencubit manja dan sesekali mengelusnya. Pipi Kayera ternyata enak di mainkan.

Pipi ga masalah asal jangan hati, pasti Kayera akan menyahut begitu kalau saja dia tahu.

Braza tersenyum tipis, mengusap pipinya untuk yang terakhir kali lalu menepuk pelan.

"Bangun." katanya pelan, tepat di telinga Kayera.

Kayera sontak menggeliat, jiwanya yang tertidur kini mulai terusik apalagi saat merasakan cubitan.

"Mau di pecat, hm?"

Kayera sontak membuka matanya cepat."Telat ya? Aduh gimana dong?!" dengan kelabakan Kayera bergegas bangun.

Braza menahan lengan Kayera yang kakinya hendak turun itu."Masih jam 6." terangnya dengan menatap lekat wajah cantik di depannya.

"Ha? Oh? Ja-jam 6?" Kayera mencari jam dinding lalu bernafas lega setelahnya.

Braza beranjak, Kayera menatap wajah datar Braza dengan mengerjap pelan.

"Kemana?"

Braza menaikan satu alisnya."Keluar." jawabnya singkat.

Kayera jadi gelagapan sendiri, Braza memang harus keluar, kan dirinya mau mandi dan bersiap.

🦋🦋🦋

Lagi - lagi sepi, Kayera terlihat cepat bosan jadinya. Kayera melirik Braza yang sibuk menyetir.

"Kak Hipi ga jenuh?"

Braza tidak menyahut atau melirik, baginya itu pembahasan yang tidak penting.

"sepi kayak gini bikin ga betah tahu!" Kayera agak kesal dengan bibir menekuk sebal.

Braza meliriknya sekilas."Terus gimana?" balasnya masih acuh, wajahnya tetap teguh pendirian alias datar.

"Ya ngobrol kek, atau apa kek."

Braza hanya mengusap kepala Kayera sekilas dan kembali hening.

Kayera mendengus, dia pasrah saja. Braza memang selalu sesepi itu. Rasanya dia ingin membuat Braza banyak bicara, berekspresi.

"Ah iyah, nanti ngapain aja?" terpaksa Kayera menatap lagi Braza.

"Nunggu di suruh." jawab Braza tanpa menatap Kayera.

🦋🦋🦋

Kayera sudah sangat kebosanan, niat awal bekerja ingin menghilangkan bosan kini malah terjerat kebosanan.

"Aahhhhh!" Kayera menggeliat di sofa hingga meleleh ke lantai.

Braza meliriknya sekilas, senyum geli pun muncul walau sekilas. Kayera lucu sekali.

Banyak mengeluh seperti anak kecil, menggemaskan.

"Za, suruh dong." Kayera menghampiri meja mewah yang di tempati Braza dengan lesu.

"Kal—"

BRAK!

Braza sontak urung bersuara saat pintu megah ruangannya di buka paksa dan kasar.

Sex On The Beach (TAMAT)Where stories live. Discover now