11. Perasaan Yang Rumit

34.5K 2.8K 114
                                    

     Braza menuntun Kayera ke dalam restoran yang tidak terlalu jauh dari kantor, setelah duduk di meja yang nyaman Braza memainkan ponselnya.

"Mau pesen apa?" Kayera menunduk menatap menu, dia masih malu sepertinya.

Braza menatap sekilas dengan masih di sibukan ponsel, kata Bunga ada pertemuan dadakan nanti siang.

Setelah membalas pesan dari asistennya, Braza meraih buku menu bertepatan dengan pelayan yang datang.

"Bisa saya bantu, mba, mas?"

Kayera menunjuk beberapa menu, dengan gesit pelayan itu mencatatnya.

Braza hanya menunjuk ikan bakar dengan di temani minuman jus alpukat.

Pelayan pun undur diri.

Braza menatap lurus Kayera yang seperti tidak nyaman dan gugup itu."Soal ci—"

"Jangan!" potong Kayera cepat dengan salah tingkah."ja-jangan di bahas." cicitnya dengan kepala kembali menunduk.

Braza tersenyum samar, menatap rona merah di pipi Kayera yang lucu dan manis.

Makanan pun datang, mereka fokus makan.

"Pelan." Braza menyeka sudut bibir Kayera yang ada sausnya itu.

Kayera mengangguk samar dengan masih sibuk mengunyah, tinggal sedikit lagi makanannya.

"Abis ini ngapain lagi? Dari pagi ga lakuin apapun." Kayera kembali berusaha biasa.

Braza menyudahi makannya karena sudah habis, beralih ke jus alpukat yang tinggal setengah itu dengan mengabaikan pertanyaan Kayera.

"kalo gini caranya, pecat aja. Bukannya ngilangin bosen malah makin bosen." aku Kayera seraya memakan makanan suapan terakhirnya.

Braza masih setia membisu, fokusnya melirik pada 2 laki laki di sebrang kiri mereka yang menatap Kayera dengan sesekali berbincang.

Bisa Braza lihat kalau dari salah satunya berdiri menghampiri.

"Kayera?"

Kayera mendongkak, Braza hanya menatap dalam diam dengan waspada.

"Benerkan Kayera? Hai, udah lama ga ketemu."

Kayera mengerjap."Si-siapa?" bingungnya.

"Zio, temen kelas 1 SMP. Kita sekelas waktu itu." ramahnya.

"OH! Zio!" pekik Kayera berdiri lalu keduanya berpelukan sekilas."ini elo? Kok ga sekerempeng dulu?" herannya dengan lugu.

Zio tertawa pelan, dia tidak tersinggung sama sekali."Gue olah raga, gue jadi atlit sekarang, Ra." jelasnya.

"Atlit?" beonya lalu melirik Braza yang mengamati."oh kenalin dulu, ini Braza kakak gue." lanjutnya.

"Oh kirain pacar lo.." kekeh Zio lalu mangut pada Braza yang terlihat tidak bersahabat itu."hai kak, saya teman Kayera waktu SMP."

Braza tidak merespon, membuat Kayera malu sendiri."Emh, duduk - duduk." kata Kayera pada kursi sebelahnya yang kosong.

Keduanya berbincang dengan nyaman, saling bertukar nomor ponsel lalu berpisah karena Braza harus kembali ke kantor.

Kayera kembali masuk ke dalam mobil Braza dengan mengulum senyum."Dia itu cinta pertama waktu SMP, aku pikir dia ga akan berubah sebanyak itu sampe aku ga kenal." kekehnya.

Braza tidak merespon, hanya mencengkram erat stir yang di pegangnya.

🦋🦋🦋

Sex On The Beach (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang