27. .....

24.8K 2.2K 81
                                    

     Braza membayar semua makanan yang sudah mereka makan, matanya yang sibuk menatap ponsel. Braza tengah bekerja dadakan.

"AAHH!"

Braza menoleh kaget saat seruan orang di sekitarnya begitu nyaring, dengan panik Braza membawa langkahnya lebar - lebar.

Kayera tengah memegang pipi dan rambutnya, sedangkan mantan kekasih tengah menatap Kayera penuh amarah.

"Dia itu PEREBUT PACAR ORANG!" bentaknya.

Braza sontak meraih Kayera agar berdiri di belakangnya, tatapan Braza menajam dengan menyorot Hipi penuh amarah.

Hipi membatu, kedua kalinya dia melihat ada ekspresi di wajah Braza. Hipi bisa membaca kalau Braza sangatlah marah.

Pengunjung terlihat mulai kepo, ada yang merekam dan sebagainya. Keadaan kembali bising membahas kejadian mengejutkan itu.

"Sakit." lirih Kayera seraya mengusap pipi dan rambutnya yang di jambak tiba - tiba.

Braza menyorot semua manusia yang ada di sana."Dia gagal move on! Ini istri saya, sedang hamil—" di tatapnya Hipi penuh peringatan, bahkan Hipi sampai menciut takut."anak saya!" tegasnya penuh penekanan.

Kayera meremas pakaian belakang Braza, dia ketakutan, pandangan orang - orang begitu membuatnya takut. Kayera memeluk perutnya, dia merasa orang - orang merendahkannya karena hamil duluan.

Braza meraih jemari yang meremas pakaiannya itu dengan masih menyorot Hipi penuh amarah dan peringatan.

"Jangan sentuh dia! Sekali lagi sentuh dia maka—" Braza mengetatkan rahangnya."lihat saja nanti!" setelah itu dia membawa Kayera meninggalkan keramaian itu.

🦋🦋🦋

Selama perjalanan pulang hanya suara isakan yang Braza dengar, dia belum menenangkan Kayera karena emosinya masih berada di ujung lidah belum dia telan.

Braza hanya takut lepas kendali, memarahi Kayera hanya karena kekhawatiran yang berlebihan.

Braza mengatur nafas, mencoba fokus menyetir juga. Braza berusaha menenangkan diri.

"Maaf hiks bikin kamu malu aku—"

"Sstt, sayang." Braza kembali diam, di temani suara isakan Kayera.

Setelah sampai di pekarangan rumah barulah Braza menatap Kayera yang kacau, dia sedih karena baru saja dia bahagia.

"Sakit." Kayera tanpa sadar mengadu manja."di jambak gitu aja, di tampar gitu aja." adunya dengan suara dan bibir bergetar.

Braza membelai wajah Kayera, mengusap air mata dan ingusnya dengan perhatian.

"kaget, dia hampir pukul perut hiks." Kayera semakin takut, kalau saja dia gagal menepis pukulan Hipi mungkin dia dan anaknya tidak akan baik - baik saja.

"kenapa kak Hipi jadi jahat gitu? Kenapa dia salahin aku? Kalian putus sebelum aku hamilkan?" isak Kayera tidak kunjung berhenti.

"Hm.." Braza masih setia mengusap air mata, mengusap pipi Kayera yang memerah dengan luka kecil di ujung bibir.

Braza mendekat, mengemut bibir yang sedikit berdarah itu sekilas. Braza mengangkat Kayera agar duduk di pangkuannya.

Braza mengatur posisi duduknya agar tidak membuat Kayera kesakitan terlebih perutnya.

"Ini botak ga?" Kayera mengusap rambutnya yang terasa masih sedikit berdenyut itu.

Sex On The Beach (TAMAT)Where stories live. Discover now