14. Hasilnya...

34.5K 2.7K 52
                                    

Hening...

Kayera maupun Braza hanya diam di dalam mobil yang menepi di sisi jalan yang tidak terlalu ramai.

Kayera tidak karuan, pertanyaan Braza mulai menghantuinya. Bagaimana kalau dia benar - benar hamil?

Kayera akan menganggap dirinya jahat karena akan merusak Keharmonisan keluarganya.

Tidak! Dia tidak boleh melukai miminya yang sudah sering di sakiti. Dia tidak ingin menjadi pipihnya yang kini entah ada di mana.

Kayera tidak ingin terlibat dalam menyakiti mimi.

"Aku ga hamil." Kayera bersuara dengan tatapan lurus ke depan.

Braza tidak menjawab atau merespon karena dia juga bingung harus menjawab apa.

Belum pasti karena belum di periksa.

Braza terdiam dengan terus berpikir, haruskah membawa Kayera ke dokter kandungan? Atau haruskah dia membawanya sembunyi - sembunyi?

Braza takut papihnya akan tahu karena ada mata - mata yang pasti papihnya itu kirim dalam mengawasi geraknya. Dari dulu papihnya itu selalu tahu, apapun itu. Bahkan soal perasaan pun.

"Engga aku engga hamil." Kayera menggeleng, terus meyakinkan diri kalau dia tidak sesubur itu.

Kayera meremas rambutnya, dia tahu kalau malam itu dia dan Braza tidaklah hanya sekali tapi berkali - kali.

"Engga, pokoknya engga." Kayera terus meracau frustasi.

Braza meraih jemari yang terus meremas rambut itu dengan perlahan walau Kayera menolak.

"Engga." Kayera terus bersuara dengan panik dan kalut.

Braza khawatir, dia berusaha melepas jambakan itu sekuat tenaga. Rambut Kayera bahkan rontok di sela - sela jemari lembut itu.

Braza membersihkan rambut di sela jemari yang bergetar itu. Di kecupnya kepala Kayera yang menunduk itu.

Kayera semakin terisak kalut, dia terlihat sangat terpukul dan tentu saja kecewa kalau saja benar.

Kayera merasa hidupnya semakin rumit, bukan lagi karena singgungan - singgungan yang keluarganya utarakan tapi ini lebih parah.

🦋🦋🦋

Braza menoleh, melirik pada polisi yang mengetuk kaca mobil. Braza langsung membuka kaca jendela.

"Selamat sore" kata polisi itu."apa ada masalah? Kenapa parkir di pinggir jalan?" tanyanya.

Braza tersenyum tipis."Adik saya mual pak, tadi muntah di sana." tunjuknya pada semak - semak.

Polisi itu melirik Kayera yang terlelap dengan terlihat lelah.

"Saya bisa buktikan surat keluarga kalau saja bapak tidak percaya kami kakak adik." Braza membuka dompet, mencari selembar foto copy kartu keluarga.

Polisi itu memperiksa semua data diri Braza maupun Kayera.

"Saya bukan pasangan mesum." kata Braza tenang sebagai penutup.

Satu polisi mengecek bekas muntahan Kayera yang memang benar adanya, para polisi pun pamit dengan syarat Braza harus segera melaju.

Braza pun membawa mobilnya kesuatu tempat, dia akan membawa Kayera ke rumah seseorang.

🦋🦋🦋

Kayera membuka mata saat merasakan goncangan di tubuhnya, apa mungkin gempa?

Matanya yang berat dan agak perih itu perlahan terbuka, menatap sayu wajah Braza yang dia lihat dari bawah.

Kayera mengerjap, mengedarkan pandangan."I-ini di mana?" tanyanya dengan suara serak.

Braza hanya melirik dengan terus membawa Kayera masuk ke dalam kamar tamu.

"Ini di mana, Braza?!" Kayera mulai panik dan mulai kesal di abaikan.

Braza meletakan Kayera ke kasur lalu tak lama perempuan matang masuk dengan senyum ramah.

"Hallo, saya Magenta, tante jauhnya Braza." sapanya.

"Ka-Kayera, tante." balasnya kaku dan masih bingung.

"Biar tante periksa, kamu tenang aja, rahasia aman." yakinnya seraya menarik beberapa meja dorong yang berisi peralatan usg dan sebagainya.

Kayera mematung dengan jantung tak karuan, persiapan Magenta cukup lama dan selama itulah Kayera melamun.

Braza mengecup puncak kepala Kayera lalu duduk di sebrang tanpa ingin mengganggu kerja Magenta.

Gel dingin menyapa perut Kayera yang menegang, nafasnya bahkan terlihat agak memburu saking gugup.

Kayera menelan ludah dengan terus menatap monitor, begitupun Braza yang diam namun sebenarnya gugup dan berdebar.

"Ada, ini masih segede biji kacang kacangan."

Kayera dan Braza sontak menahan nafas sesaat, Kayera semakin blank dengan masa depannya, dia cemas sedangkan Braza terdiam dengan sama cemasnya.

Kayera dan Braza sontak menahan nafas sesaat, Kayera semakin blank dengan masa depannya, dia cemas sedangkan Braza terdiam dengan sama cemasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sex On The Beach (TAMAT)Where stories live. Discover now