8

5.2K 452 8
                                    


Dengan cahaya temaram dari lampu tidur, keduanya menatap ke arah atap kamar.

Sekarang mungkin sudah sekitar pukul 2 malam,jangan tanya yang sebelumnya terjadi.karena sepertinya otak kalian sudah tertuju ke sana.

Jaeyun sesekali melirik sunghoon di sebelahnya,dengan tangannya yang mengelus perutnya.

Usianya sudah tiga bulan hari ini,jaeyun sedikit bangga melihat perutnya yang mulai menunjukkan adanya buah hatinya di sana.

"Kau percaya keajaiban,sayang?"

Pria yang berbaring tanpa atasan itu bertanya pada jaeyun yang masih asik menyentuk perutnya sendiri,rasanya masih geli mengetahui bahwa sekarang di dalam tubuhnya ada jiwa lainnya.

Jaeyun mendongak melirik sunghoon sebentar sebelum kemudian mengalihkan pandangannya ke atap kamar.

"Aku percaya........"air matanya turun dengan sendirinya entah apa yang ia pikirkan.

"Aku ingin merasakan keajaiban sunghoon"

"Hmm?"

"Sunghoon apakah ini akan selamanya?"

Keduanya bertukar pandang dengan ekspresi yang berbeda.jaeyun yang menatap sunghoon memelas sedangkan sunghoon menatapnya datar.

Ia tentu tau "ini" yang jaeyun maksud.

Perlahan senyuman itu muncul di wajah datar pria itu,namun kali ini jaeyun sedikit merasakan sesuatu yang baru pada senyum itu.






















Ketulusan?


















"Kau ingin sebuah keajaiban sayang?"

Jaeyun dengan polosnya mengganguk,dapat dilihatnya pria itu sedikit membuang nafas berat sebelum kembali berbaring terlentang.

"Berbaring lah jaeyun lalu tutup matamu dan rasakan keajaibannya"

Jaeyun dengan cepat berbalik membelakangi sunghoon karena kecewa dengan ucapan pria tersebut,padahal dirinya sudah berharap lebih tadi.

Mencoba menutup matanya namun sebuah pelukan erat dirasakan nya dari belakang.sebuah kekehan berat keluar dari mulut pria itu juga sebuah kecupan yang di berikan pada lehernya.

"Tunggulah sayang!?"

Jaeyun terdiam tak mengerti namun saat pria itu kembali bersuara dirinya dengan cepat menutup matanya dan mencoba pergi ke alam mimpi.






















"Cepatlah tidur sayang sebelum aku kembali menerkam mu?"
































"Aku percaya........






         




           jika keajaiban memang ada suatu saat nanti aku akan bisa lepas darimu bersama anakku,dasar bajingan"


...


















Matanya terbuka dan wajah sunghoon yang hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya adalah hal pertama yang ia liat.

Sebuah kecupan di berikan sunghoon pada pipinya diikuti senyuman yang tampil di wajah pria itu.

"Morning sayang"

"S-sunghoon"

Jaeyun berucap gugup,apa yang terjadi dengan pria di depannya.

"Bangunlah dulu jaeyun"

Sunghoon menarik tangannya pelan, kemudian menuntunnya menuju kamar mandi.

"Cucilah wajahmu dulu"

Jaeyun hanya mampu mengganguk dengan keadaan bingung namun masih melakukan yang sunghoon katakan.

Selepas dari kamar mandi kini jaeyun di tarik kembali oleh sunghoon ke arah kaca besar di kamar itu.

"Buka bajumu sayang"

Jaeyun masih melihat senyuman itu di wajah pria itu namun ekspresi itu tak seiras dengan nada bicara yang digunakan sunghoon kali ini.sedikit menyeramkan

"S-sunghoon"

"Cepat sayang"






















Kini jaeyun tampil tanpa busana di depan kaca itu membuat mereka dapat melihat jelas keadaan perut jaeyun yang mulai terlihat berisi.

Senyuman kecil terbit di wajah pria itu, melingkarkan tangannya ke pinggang jaeyun kemudian mengelus pelan perutnya.

Tak ada kata yang keluar dari keduanya,entah apa yang terjadi namun menurut jaeyun ini nyaman?.

Sunghoon melepas pelukannya kemudian mengambil sebuah kemeja besar berwarna hijau.

"Kenakan ini"

Jaeyun mengambil kemeja itu kemudian mengenakan nya sesuai perintah sunghoon.

Saat sampai di kancing terakhirnya lengan itu kembali melingkar di perutnya.

Sunghoon menggoyangkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri sambil mengelus perutnya juga memberikan kecupan kecil.

"Haruskah ku kenakan jas ku"

Sunghoon berkata kemudian mengambil jas berwarna cream yang terletak di atas kursi.

Mengenakan nya kemudian kembali bersanding dengan jaeyun di depan kaca.

Jaeyun dengan kemeja hijau kebesaran tanpa bawahan dengan sunghoon yang mengenakan kaos sebagai dalaman dengan jas cream juga celana hitam, sunghoon juga sudah mengenakan sepatu kulit warna hitam.tampak cocok bukan,namun tampak sedikit menyeramkan karena kaki jaeyun yang masih di rantai.

Sunghoon mengambil ponselnya diam-diam,kemudian memeluk jaeyun dari belakang dan mengambil beberapa foto mereka.

Mengantongi kembali handphone nya kemudian membalik jaeyun agar menghadap ke arahnya,dan dengan cepat mencium dalam bibir pemuda itu.

Melepaskan ciumannya kemudian mengusak rambut jaeyun dan tersenyum senang?.

"Aku akan pergi sebentar"

Jaeyun mendongakkan kepalanya menatap sunghoon dengan tatapan bertanya.

"Jangan khawatir dan jangan rindu denganku,oke?"

"Kau akan kemana s-sunghoon"

Jaeyun bertanya dengan gugup takut dirinya salah jika bertanya.

"Kau tak perlu tau sayang"

Sunghoon kembali memberi kecupan pada bibir pemuda di hadapannya.kemudian berbalik menuju pintu.














"Jangan menunggu ku sayang!!!"

Teriakkan dari sunghoon membuat jaeyun bertanya-tanya berapa lama sunghoon akan pergi.





























Tapi bukankah itu hal bagus!

obsessionWhere stories live. Discover now