17

4.2K 397 49
                                    







Pria itu terduduk dengan khawatir di salah satu kursi tunggu rumah sakit.5 jam sudah berlalu dan belum ada tanda-tanda operasi itu akan selesai.

Keempat temannya dengan setia menemani dan menenangkan.walaupun sepertinya itu tidak bisa membuatnya tenang.

Beberapa kali perawat akan keluar dan mengambil darah tambahan dan itu sungguh menambah kekhawatiran sunghoon.

"Tenanglah sunghoon..."heesung yang tertua diantara mereka menepuk punggung sunghoon.

Sunghoon menoleh dan mengganguk.

"Sepertinya aku harus pergi"sunghoon kembali menoleh menatap heesung dan Niki yang akan pergi.

"Aku dan Jay hyung akan tetap di sini"jungwoon berkata sambil memegang pundak Jay.

Sunghoon menggangukkan kepalanya dan tersenyum.

"Terimakasih"

"Baiklah kami pergi.."heesung melangkah diikuti oleh niki.namun Niki memberhentikan langkahnya di depan sunghoon.

Sunghoon sedikit terkekeh melihat mata berkaca-kaca pemuda itu.

"Tak apa"

Niki memeluk sunghoon.sambil berucap.

"Kau kuat hyung"sunghoon menepuk beberapa kali pundak pemuda itu sebelum melepaskan pelukan mereka dan Niki berlalu bersama heesung.

Pemuda yang Peking muda di antara mereka itu memang paling tidak bisa melihat salah satu dari mereka sedih.jika dia melihatnya akan seperti tadi,dia akan menangis sambil memeluk hyungnya.manis sekali bukan.

Sunghoon kembali duduk dengan perasaan yang tak karuan tiba-tiba hatinya jadi tak tenang.

Mereka menoleh dengan cepat saat mendengar suara pintu yang terbuka.

"Dok...dokter.."menghampiri dokter yang baru saja keluar dengan terburu dan melihat ke dalam ruangan operasi.

"Dokter bagaimana keadaan istri saya"

Dokter itu hanya diam sambil menunduk membuat sunghoon mencengkram pundak dokter muda itu sambil menggoyangkannya.

"Dok!,katakan sesuatu dokter"jungwoon yang melihat itu mencoba menenangkan sunghoon sama dengan apa yang sedang di lakukan oleh Jay.

"Dokter!!!"

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tuan.tapi tuhan berkehendak lain"ucap dokter itu dengan nada gugup dan pelan.

"Sang bayi selamat namun ibunya..."

"Jaeyun..."sunghoon berucap pelan berharap ini hanyalah mimpi.

Sunghoon dengan cepat melangkah masuk ke dalam ruang operasi.

Matanya menangkap beberapa perawat yang berkeliling di tempat operasi,dengan kain untuk menutupi seseorang di atasnya.

"JAEYUN!!"

Sunghoon dengan cepat melangkah dan menghampiri ranjang operasi membuka kain yang menutupi wajah seseorang di atas ranjang itu.

Jaeyun

Air matanya turun tanpa diminta dengan cepat memeluk pria yang kini terbaring tak bernyawa di atas ranjang itu.

Menangis sambil sambil terus memanggil namanya berharap pria itu akan bangun.

Tak sengaja matanya menatap sebuah inkubator dengan bayi di dalamnya yang ia tebak adalah anak mereka.

"Jaeyun....jaeyun-ah...kenapa... lihatlah bayi kita sehat sayang.jangan pergi aku tak bisa merawatnya sendiri....."berucap sambil memeluk erat pria yang begitu dicintainya.

obsessionDonde viven las historias. Descúbrelo ahora