14

4.9K 447 7
                                    


Jaeyun menatap foto hasil USG anak mereka yang diambil beberapa minggu lalu.dirinya sekarang selalu melakukan cek kandungan rutin dengan sunghoon.

Dua bulan berlalu dan kehidupannya sekarang sungguh berubah lebih baik.

Di temani musik yang entah bagaimana terputar jaeyun menatap foto USG itu dengan sayang, usianya sekarang sudah sekitar delapan bulan tak lebih.

Jaeyun mengalihkan pandangannya saat suara pintu tempat menyalin baju itu terbuka, menampilkan sunghoon yang sudah mengenakan kemeja kantor dengan dasi yang menggantung di lehernya.

Pria itu tersenyum membuat jaeyun entah mengapa merasakan jantungnya berhenti untuk sesaat.

"Sayang.."jaeyun meletakkan figuran itu kemudian berbalik menatap sunghoon yang kini sudah berdiri di hadapannya.

Mengambil dasi pria itu dan memasangkannya seperti biasanya dengan sunghoon yang kini mengelus pipinya yang tampak berisi itu.

Lihatkan mereka sudah berubah sekarang tak ada lagi kekerasan yang ada hanya cinta.sunghoon memang mencintai jaeyun pria itu bahkan mengatakan hal itu hampir setiap hari sedangkan jaeyun......tanya saja sama orangnya.

"Aku mencintaimu jaeyun-ssi"jaeyun memberhentikan tangannya yang baru saja menyelesaikan kegiatan memasang dasi itu.

Jantungnya kembali berdetak kencang saat ini padahal sunghoon selalu mengucapkan hal itu hampir setiap hari,tapi tetap saja dirinya tak mengerti dan masih asing dengan hal seperti itu.

"Kau ingin berdansa sayang"jaeyun mengedipkan matanya dan menatap sunghoon.

"Aku tak tau...cara berdansa"

Sunghoon sedikit terkekeh kecil melihat jaeyun yang berbicara namun terdengar mengadu dan meminta untuk di ajari itu.

"Ikuti saja gerakanku"

Sunghoon dengan perlahan membawa tangan jaeyun ke pundaknya sedangkan lengannya melingkar di pinggangnya walaupun perut jaeyun sedikit menghalang.

Dengan perlahan mengerakkan kakinya ke kanan dan ke kiri mengikuti alunan musik jazz yang terputar.

Jaeyun mendongak dan wajah tampan pria bajingan yang sudah menghamilinya itu memenuhi pandangannya.

Sangat tampan,pria itu memang sangat tampan dengan alis tegas juga rahang tajam itu di tambah dengan hidung mancung mata tajam dan bibir indahnya oh, dan jangan lupakan bintik hitam di atas hidungnya itu tampak sempurna.

Jaeyun terkesiap saat sebuah kecupan ia rasakan pada bibirnya,membuat jantungnya serasa ingin keluar saja saat ini.

"Aku akan berangkat sayang"

Jaeyun menatap sunghoon yang sudah berjalan menuju mobilnya itu.

"Sunghoon"sunghoon berbalik dengan ekspresi bertanya membuat jantungnya malah semakin berdetak kencang sekarang.

"A-.......semangat"jaeyun berucap dengan agak gugup membuat sunghoon yang melihatnya hanya dapat terkekeh gemas.

"Baiklah aku pergi"

Dan jaeyun hanya dapat melambai menatap mobil sunghoon yang kini mulai keluar dari area rumah besar itu.

.....

Jaeyun berdiri kembali di hadapan potret keluarga itu.potret dengan tiga orang pria di dalamnya membuat jaeyun selalu terpesona dengan mereka.terlebih dengan sesosok yang ia kenal dalam potret itu.

Mereka adalah park Taehyung dan park Jungkook orang tua sunghoon dengan sosok pria manis itu duduk di kursi sedangkan dua pria lainnya berdiri di belakangnya.

Sunghoon yang memberi tau jaeyun tentang hal itu sunghoon juga mengatakan bahwa ia sebenarnya memiliki seorang adik perempuan bernama Park yeji namun adiknya sudah meninggal saat masih kecil.

Park Taehyung dan park Jungkook adalah orang yang terkenal di dunia bawah termasuk dalam dunia pelangi namun sepertinya sunghoon tak memberi tau jaeyun tentang dunia bawah yang mereka miliki.

Melihat background dalam potret itu yang terlihat sangat berkelas membuat jaeyun menatap sekeliling rumah ini.sangat mewah dengan interior tangga besar itu terlihat seperti istana.

Namun rumah ini sangat sepi,menurut jaeyun.sebenarnya rumah ini di jaga sangat ketat namun para pengawal sengaja tidak menampakkan diri mereka karena sunghoon tak mau ada yang melihat aset miliknya itu.

Jaeyun menatap baju yang sedang ia gunakan sekarang mengelus kainnya dan rasa lembut juga hangat langsung menyelimuti tangannya.sebuah sweater dengan warna pink, biru, dan kuning yang di campur jadi satu serta  celana jeans longgar selutut membuat jaeyun tampak sangat lucu apalagi dengan tubuhnya yang tampak sangat berisi itu.

Pantas saja sunghoon tak mau ada yang melihat miliknya itu,sangat menggoda kawan-kawan.

...

Hari sudah beranjak siang sekarang dan jaeyun saat ini sedang berkutat memasak untuk makan siang.biasanya sunghoon akan pulang untuk makan siang bersama namun tidak setiap hari dikarenakan pekerjaannya.

Tangannya memasak dengan telaten padahal dirinya laki-laki,ah jaeyun tak mengerti.mengambil wadah garam namun isinya kosong mencoba berbalik menuju lemari tempat bahan dapur dan kosong.

Sekarang jaeyun sedang dilanda kebingungan.berjalan menuju kamar mengambil beberapa lembar uang yang sengaja sunghoon siapkan di dalam laci nakas lalu berjalan keluar rumah.

Jaeyun berhenti pada saat sampai di depan pos penjaga gerbang itu.dua orang pengawal penjaga gerbang itu sedang tertidur membuat jaeyun menatap kembali uang yang ada di tangannya,haruskah ia yang pergi.dirinya memang sudah sering keluar rumah namun selalu bersama sunghoon.

Melihat dua orang itu tertidur dengan lelap membuat jaeyun mengganguk dan berjalan tanpa suara melewati pagar besar rumah itu yang entah bagaimana sudah terbuka.

Tunggu!tapi bagaimana bisa para pengawal itu tidur dengan nyenyak.
Oh,dan siapa orang yang saat ini sedang menyeringai dari balik tembok besar bagian kanan rumah itu.ah mungkin karena teman bom obat yang ada di genggaman pria yang baru saja pergi itu.

Seorang perempuan berlari dengan cepat dari dalam rumah besar sunghoon.memengangi kepalanya yang masih pusing kerena efek obat tidur itu, kenapa jaeyun tak kena karena jaeyun saat itu sedang di kamar mereka yang tak dapat di tembus apapun.

Wanita itu dengan cepat berlari berharap sesuatu yang buruk tak terjadi pada tuanya.dia adalah salah satu pengawal disini yang bersembunyi kalian tau alasannya bukan.

...

Jaeyun berjalan sambil mengelus perutnya,dirinya tau bagian sekitar rumah sunghoon.bagaimana tidak rumah sunghoon terletak di daerah yang terpencil dan hanya ada satu supermarket disini yang mana itu adalah tempat tujuan jaeyun sekarang.

"Jaga dirimu baik-baik ya sayang"jaeyun berkata pada anaknya kemudian kembali berjalan sampai sebuah suara keras menghentikannya.

"TUAN!!!!..."

Jaeyun berbalik bersamaan dengan sebuah mobil hitam yang kini berhenti di sampingnya,menatap seorang perempuan yang baru saja memanggilnya dan akan bertanya namun,sebuah sapu tangan kini memenuhi Indra penciumannya membuatnya harus menghirup obat bius itu.

Dengan cepat orang berbaju hitam itu membawa masuk tubuh jaeyun ke dalam mobil sempai tangan perempuan itu menahan tangan salah satu dari mereka.

Perempuan itu,Ryujin.melayangkan sebuah pukulan pada rahang pria besar itu namun dirinya malah di dorong dengan keras membuatnya terjatuh dengan mobil itu yang kini melaju.membuatnya hanya dapat mengumpat.

Dengan cepat berdiri dan melangkah menuju supermarket di dekat sini itu.

Membuka pintunya dan menatap para penjaga supermarket yang sebenarnya adalah anak buah sunghoon juga.

"Tuan jaeyun di culik!!!"

....

Sedangkan di sebrang sana sunghoon mengumpat saat mendengar kabar dari anak buahnya bahwa jaeyun di culik.

"Brengsek"

obsessionWhere stories live. Discover now