18

6.5K 421 13
                                    


31 Desember

Duduk berdua di balkon kamar di temani dengan kopi dan coklat hangat menunggu pergantian tahun.

Sebenarnya tak ada dari mereka yang merencanakan hal ini.

Setelah beberapa hari dirawat,jaeyun akhirnya di perbolehkan pulang bersama dengan baby park tentunya.

Awalnya mereka semua sudah tertidur namun sekitar pukul sebelas lewat Sungjae terbangun dan menangis.

Membuat mereka berdua harus terbangun dari tidur,dan jaeyun harus memberikan susu untuk Sungjae.

Setelah Sungjae kembali tertidur ternyata mata mereka jadi susah untuk tertutup lagi akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu pergantian tahun bersama.

Jaeyun menggangukkan selimut untuk melindungi dirinya dari dinginnya angin malam sedangkan sunghoon mengenakan jaket.

Menikmati coklat panas ataupun kopi dengan biskuit jahe di temani langit yang berbintang sungguh sesuatu yang sangat menyenangkan apalagi bila di temani dengan orang terkasih.

Jaeyun meminum coklat panasnya sekali sebelum kemudian melirik jam yang sengaja mereka taruh di atas meja.

23.55

Mengetahui bahwa tahun akan berganti sebentar lagi.

Jaeyun berdiri berjalan menuju pagar balkon dan berdiri dengan memegang pagar menanti kembang api.walaupun rumah sunghoon jauh dari kota dari lantai kamar mereka kota atau lebih sekedar pemukiman padat dapat terlihat dari sana.

Sebuah lengan melingkar di perut jaeyun,sedikit terkejut namun jaeyun mengelusnya selanjutnya karena ia tau itu lengan siapa, sunghoon.

Sunghoon mengecup pipi jaeyun beberapa kali sebelum menenggelamkan wajahnya pada leher jaeyun.

Sunghoon melepaskan dirinya dari jaeyun dan membalik badan jaeyun agar menghadap kepadanya,sunghoon tersenyum melihat jaeyun yang sangat mungil hanya setinggi hidungnya.

Meraih tangan pria di hadapannya kemudian berjongkok.

Jaeyun membulatkan matanya terkejut sekaligus bingung dengan apa yang sunghoon lakukan.

"Menikahlah denganku"

Jaeyun menatap sunghoon itu pertanyaan atau pernyataan.

"Hah?"

"Menikahlah denganku"jaeyun tertawa.

"Kau sedang melamarku tuan Park"sunghoon mengangguk dengan bibir yang mengerucut.apa apaan itu

"Sangat tidak romantis dan memaksa"

Sunghoon memasang wajah datar sebelum kemudian berdiri masih dengan menggenggam tangan jaeyun.

"Tak apa, lagipula aku tak terima penolakan"

Jaeyun memasang tampang malas.namun masih menerima pelukan dari pria yang di cintainya itu.

"Pemaksa"

Dan mereka tertawa dalam pelukan itu ditemani kembang api yang menghiasi langit.

Jaeyun melepas pelukan mereka untuk melihat kembang api sementara sunghoon kini mengeluarkan sebuah kotak cincin dari sakunya.

"Sayang"

Jaeyun berbalik menatap sunghoon.menatap cincin yang ditunjukkan sunghoon dan tersenyum tulus.

Sunghoon mengambil salah satu dari cincin itu dan memasangkannya begitupun sebaliknya.

Sunghoon mendekatkan wajahnya menempelkan kening mereka sebelum kemudian mengecup bibir calon istrinya itu.

Mengecup beberapa kali sebelum melumat lembut bibir cantik itu.

Kemudian menggandeng tangannya untuk masuk ke dalam.

Berjalan menuju tempat tidur bayi yang berada di depan ranjang mereka.

Keduanya menatap baby park yang sedang tertidur itu penuh cinta.

"Terimakasih"jaeyun hanya tersenyum menanggapi.

"Tak perlu berterima kasih atau meminta maaf karena semuanya sudah berakhir dan aku senang akhirnya begini.sungjae lahir dengan selamat dan kau sudah berubah sekarang.....

Jaeyun mendongak mengalihkan pandangannya dari Sungjae ke sunghoon.

..............aku bahagia"

Sunghoon tersenyum lembut kemudian membawa jaeyun ke pelukannya dan mengelus punggung pria itu lembut.

"Aku harap kau selalu bahagia jaeyun.dan aku akan berusaha menjadi seseorang yang membuatmu bahagia"

"Aku mencintaimu sayang"

"Aku mencintaimu sunghoon".































"Sepertinya kau harus bersabar tuan Park"

"Tentu aku tak ingin melukaimu lagi"

"Tapi tidur sambil berpelukan sampai pagi sepertinya tak buruk"
































...

Selamat tahun baru semua.

obsessionWhere stories live. Discover now