Part 6

116K 6.3K 878
                                        

Hai haii, lama banget yah aku ga up. sorry gayss. Lagi sibuk memperbaiki diri😂

Yaudah, Happy Reading yahh, jangan lupa vote komentnya biar aku inget, jadi sering up deh.

gini yah, kalo aku jarang up itu. Bukannya melulu karna sibuk di RL, tapi karna lupa gaada yang ingetin aja😅




🌻🌻🌻

Setiap akhir pekan, Seo Haechan dan Huang Renjun pasti tak lupa meluangkan waktu untuk membersihkan fikiran kusut mereka setelah lima hari penuh berkutat dengan pelajaran yang membuat otak mungilnya lelah.

Hari ini, sabtu pagi. Haechan sudah rapi dengan celana jeans dan T-shirt kebesaran berwarna biru tua miliknya.

Menunggu Huang Renjun datang menjemput dan menjelajahi sepanjang mall serta tempat wisata lainnya yang ada di kota Seoul.

Sebenarnya Haechan masih ngantuk berat, semalam ia tak bisa tidur karna Mark sibuk bermain game hingga pukul empat pagi.

Suaranya berisik sekali, berteriak seperti orang bodoh, dan sesekali mengumpat dengan bahasa asing yang tak Haechan ketahui artinya.

Ingin rasanya Haechan pulang kerumahnya malam itu juga, tapi ia tak berani walaupun jarak rumahnya dan Mark hanya sedekat nadi.

Tapi kan menurut film yang Haechan tonton, hantu suka berkeliaran saat tengah malam, tanpa tau orang yang ditakutinya itu sedang galau atau tidak.

Alhasil, Haechan hanya diam menahan hati dan menatap tajam punggung Mark yang sibuk dengan komputernya tanpa melirik kearah ranjang sedikitpun.

Haechan merasa dirinya benar-benar diabaikan. Tak sabar rasanya menunggu waktu tiga minggu lagi untuk berakhirnya perjanjian bodoh ini.

Pagi sekali, sekitar pukul lima, saat Mark sudah tidur dengan lelapnya. Barulah Haechan pulang kerumah dan tak bisa menyambung tidur lagi karna Renjun menghubunginya dan curhat panjang lebar tentang anak sekolah lain yang mengajaknya.

Haechan ikut bahagia karna itu, dan hari ini sebenarnya Renjun ingin Haechan menemaninya untuk bertemu pria yang mereka ketahui bernama Lai Kuanlin, pria tinggi anak basket yang Renjun kenal lewat aplikasi cari jodoh yang sedang populer di negara mereka.

Menyebalkan sekali mengingat itu, Haechan kan jadi cemburu. Ia ingin pacaran juga, tapi belum ada yang mau.

Padahal kalau dilihat kembali, Haechan ini termasuk pemuda yang cukup baik. Nilai selalu tinggi, bisa mengoperasikan komputer. Memasak sesekali, dan menangis jika dibutuhkan, wajahnya tampan dan keluarga kaya, tak lupa juga kalau ia sangat manly (?).

Jadi siapapun tak akan menyesal jika memacari seorang pemuda serbaguna seperti Haechan ini.

Sudalah, Haechan tak ingin lagi memikirkan itu, sekarang ia hanya perlu mendukung Renjun untuk bahagia. Dan berharap dihati kecilnya Kuanlin membawa seorang teman juga biar bisa sekalian kenalan dengan Haechan.

Sebagai sahabat yang baik dan satu-satunya yang Renjun miliki, Haechan tentu tak bisa menolak kali ini. Apapun alasannya, apalagi tujuannya untuk membuka peluang jodoh, ohhh tentu tak akan Haechan sia-siakan.

"Mom, Haechan berangkat yahh.." teriaknya dari ambang pintu saat mobil Renjun sudah parkir di depan gerbang.

"Iya, hati-hati."

Setelah mendengar jawaban singkat dari Mommynya, Haechan langsung melangkah keluar gerbang dan masuk ke mobil.

"Lu kenapa Chan?? kaya zombie tau." ucap Renjun sebagai salam pertemuan, padahal Haechan barusaja melangkah masuk dan duduk nyaman di bangku sebelah pemuda mungil itu.

Teman tapi NAFSU (MarkHyuck) Where stories live. Discover now