Jangan lupa vote koment, karna gabakal dilanjut kalo sepi!!!
Haechan sama sekali gatau apakah ini jalan terbaik atau bukan, agar hubungannya dan Mark bisa bertahan seperti yang diharapkan.
Mengingat bagaimana susahnya mereka berjuang selama ini, memantapkan hati masing-masing ditengah lantangnya ucapan 'sahabat', jadi sangat disayangkan jika hubungan mereka berakhir dalam waktu sesingkat ini.
Setelah menangis heboh seharian penuh dan bercerita panjang lebar pada Mommy Ten, Haechan rasa beban berat yang terbelenggu di dadanya perlahan mulai berkurang.
Mommy Ten terus memberikan masukan positif, menyuruh Haechan agar bisa nenangin diri terlebih dahulu sebelum ngambil keputusan yang akhirnya akan dia sesali setelah emosinya mereda.
Haechan bahkan udah mikir semalaman penuh, dan mutusin buat bersikap biasa aja di hadapan Mark untuk kedepannya.
Berjalan Mengikuti alur yang Mark susun sendiri tanpa melibatkan Haechan di dalamnya, bersikap seakan tak tau apapun yang tengah terjadi pada kekasihnya tersebut.
Haechan akan menahan dulu hatinya sampai pria itu menjelaskan sendiri semua kekacauan ini, alih-alih mengamuk dan menjauh dari Mark seperti beberapa hari yang lalu atau yang biasa dia lakukan.
Normally, sedikit pengalamann yang Haechan ketahui, hubungan pacaran itu emang sering diterpa masalah-masalah semacam ini kan??
Kata Mommy Ten, pergi dan menghilang bukanlah jalan keluar dari sebuah masalah, karna hidup itu butuh berproses, begitu juga hati.
Juga, Mommy Ten bilang semakin dewasanya kita, semakin kita harus bisa menempatkan diri ataupun mengambil sikap.
Walaupun Haechan anaknya polos dan manja banget, tapi dalam keadaan tertentu, dia butuh juga bersikap dewasa dan turunkan sedikit ego demi hal baik yang menanti di depannya.
Kata Mommy Ten juga, itung-itung sebagai pembelajaran, karna Mark merupakan orang pertama yang mampu mengisi hati Haechan dengan status sebagai seorang kekasih.
Di hari minggu pagi, Haechan masih ngebales chat dari Mark seperti biasa, dan tak permasalahkan gagalnya rencana kencan mereka kemaren.
Pria itu bahkan tak hentinya meminta maaf perihal dia lupa untuk memberitahu Haechan kalau keluarganya bakalan pindah hari ini.
Haechan bukannya luluh, atau semerta-merta memaafkan Mark dan berlapang dada, namun dia hanya mengikuti alur saja sesuai anjuran Mommy Ten, sampai dimana nanti hatinya akan kuat bertahan jika Mark terus berbohong.
Lagi pula perasaan menggebu yang biasanya Haechan rasakan saat bertemu kekasihnya itu sudah hampir memudar.
Dan mungkin akan hilang sendiri jika Mark tak berikan effort lebih agar semuanya kembali normal, karna Haechan tak ingin menangis lagi hanya karna seorang Mark Jung, hatinya sudah terlampau lelah dan airmatanya juga sudah mulai mengering di tengah teriknya cuaca siang ini.
Haechan bawa langkahnya menuju rumah mewah milik Mark, ia dan Mommy Ten sudah janji buat ngebantuin Bubu sekedar mengepak barang yang masih tersisa.
Mark mungkin masih tidur, karna semalaman penuh dia ga ingin matiin sambungan telpon karna mungkin masih diliputi perasaan bersalah terhadap Haechan.
Dia bahkan ngotot ingin tidur dirumah Haechan, namun pemuda itu bilang kalau Mommy Ten udah tertidur pulas di sampingnya karna Daddy John pulang larut malam dan sibuk di kantor.
Haechan taroh box menengah berisi ayam goreng yang sengaja dipesan Mommy Ten sesaat sebelum mereka melangkah kerumah keluarga Jung tersebut.
Bertepatan dengan hari terakhir menjadi tetangga, Bubu ingin dua keluarga ini berkumpul dan makan siang bersama, karna kedepannya mungkin bakal jarang ketemu disebabkan oleh kesibukan masing-masing.

YOU ARE READING
Teman tapi NAFSU (MarkHyuck)
Romance🔞 "Cuma tidur doang, tapi Marknya malah candu." Haechan. "Yaiiyalah, gimana ga candu, orang tubuh Lu menggoda banget Chan" Mark. *Bahasa baku x non baku Warning : Markhyuck Konten Dewasa🔞