5

3.4K 368 6
                                    

Disinilah renjun dan jaemin berada di apartemen yang telah disiapkan oleh jaehyun agar mereka cepat saling mengenal satu sama lain.

"Kau bisa memilih kamar lebih dulu." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk tanda dia mengerti lalu memilih kamar paling pojok yang sepertinya lebih kecil dari kamar yang satunya karena itu bukanlah kamar utama di apartemen itu. Renjun punya alasan tidak memilih kamar utama karena lebih luas dan kebiasaannya di tempat baru selalu bermimpi buruk itulah yang menyebabkan dia tidak memilih kamar itu.

"Kau yakin ingin kamar itu? Kenapa tidak kamar utama saja?" Ucap jaemin bingung.

"Tidak perlu Hyung, aku pakai kamar ini saja." Ucap renjun sembari menunduk lalu diapun masuk kedalam kamarnya dengan koper yang dia bawa. Jaemin hanya memandang pemuda mungil itu sampai dia menghilang di balik pintu dan ikut masuk kedalam kamar utama yang menjadi kamarnya.

Renjun yang baru saja sampai dikamarnya bahkan tidak berani untuk menyalahkan ponselnya. Padahal dia sangat yakin sekali kalau kedua sahabatnya menghubunginya sejak tadi. Tapi, salahkanlah ketakutannya yang tidak ingin mengatakan hal ini pada sahabatnya untuk saat ini. Mungkin nanti, itupun kalau iya.

Lalu renjun membereskan semua peralatannya dengan sangat rapi pada tempatnya lalu menidurkan tubuh mungilnya pada tempat tidur Queen size itu.

"Hah. Nakamoto Renjun, selamat datang pada kehidupan setelah pertunangan mu. Aku hanya berharap tidak mengalami heat dalam waktu cepat." Monolog renjun lalu menutup matanya dengan kaki yang masih menjuntai kelantai dan tanpa sadar tertidur begitu saja.

Tepat saat itu, jaemin mengetuk pintu kamar sang tunangan tapi tidak ada jawaban apapun lalu jaeminpun memberanikan diri untuk membuka pintu dan melihat renjun yang tertidur dengan kaki terjuntai lalu diapun mendekat dan melihat wajah cantik yang sangat damai saat tertidur itu. Lalu diapun mengangkat tubuh mungil itu secara perlahan lalu menidurkannya dengan baik diatas tempat tidur lalu menyelimutinya dan diapun memandang sebentar wajah cantik itu.

"Kau sangat cantik renjun. Andai saja aku lebih berani dulu mungkin kita sudah sangat dekat sekarang. Selamat tidur sayang. Mimpilah yang indah." Monolog jaemin tersenyum lalu mengecup bibir merah merekah itu tanpa diketahui sang empu sama sekali. Dan yang parahnya itu adalah ciuman pertama bagi renjun. Dia benar-benar bisa sangat marah jika sadar mungkin. Bersyukurlah karena dia sedang tidur.







Keesokan harinya renjun terbangun dan diapun melihat jam yang menunjukkan pukul 07:00kst lalu dia segera bersiap-siap untuk pergi kuliah karena kelasnya akan dimulai dalam dua jam lagi. Ditambah dia harus membuatkan sarapan bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk tunangannya saat ini juga. Dia tidak boleh bertingkah seenaknya karena sekarang dia adalah tunangan dari seseorang alpha yang cukup disegani oleh banyak orang di dunia ini.

Sedangkan jaemin dia telah selesai bahkan telah menyiapkan sarapan tanpa di ketahui oleh renjun, karena ntah kenapa dia sangat bersemangat sekali untuk bisa sarapan pertama kalinya dengan tunangan sekaligus omega yang berhasil memikat hatinya itu.

Jaemin duduk dengan manis di kursinya sembari terus melihat kearah lantai atas dan bersiap-siap melihat pintu kamar sang tunangan terbuka.

Ceklek.

Jaemin tersenyum melihat pintu kamar sang tunangan terbuka dan aroma ferenon dari sang tunangan yang benar-benar sangat memabukkan bagi seorang Jung Jaemin. Lalu diapun melihat renjun yang menatap dengan wajah kaget sekaligus bingung milik pemuda mungil itu yang membuat jaemin tersenyum karena renjun sangat menggemaskan sekali dimatanya saat ini.

"Duduklah. Aku sudah memasakkan sarapan untuk kita pagi ini. Mungkin nanti malam kau bisa memasakkan makan malam. Aku kebetulan tadi bangun lumayan pagi." ucap jaemin.

Alpha & OmegaWhere stories live. Discover now