7

3.3K 360 9
                                    




Spesial 400+ followers😁
Makasih semuanya😁
Makasih juga untuk dukungannya😁
Saya akan melakukan yang terbaik lagi😁

























Sesampainya di apartemen mereka berdua, jaemin pun mendudukkan dirinya diatas sofa dengan renjun yang masih menangis dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin.

"Injunie, coba lihat hyung dulu." Ucap jaemin sangat lembut sekali. Dan renjunpun merenggangkan pelukan tangannya pada leher sang dominan lalu menatap jaemin dengan wajah memerah, airmata yang terus tumpah dari matanya itu dan hidung yang memerah terlihat sangat menggemaskan dimata jaemin. Ntah kenapa semua yang dilakukan si mungil ini sangat menggemaskan baginya.

"Maaf hyung hikssss... Semua orang jadi mengatakan Hyung membeli seorang jalang karena bersama denganku hiksss... Aku pasti membuat Hyung repot kan? Hikss.." Ucap renjun sembari menangis.

"Hei dengarkan Nana Hyung, hmm?" Ucap jaemin lalu renjunpun mengangguk dengan airmata yang terus mengalir dari matanya itu.

"Hyung. Tidak repot, lagian mereka saja yang jahat kan? Kau segalanya bagi Hyung sekarang. Kebahagiaan dan semua yang berkaitan denganmu adalah tanggung jawab Hyung. Hyung berharap tidak ada lagi airmata kesedihan yang akan tumpah dari mata indahmu ini, mengerti? Hanya boleh airmata kebahagiaan yang menghiasinya." Ucap jaemin sembari menghapus airmata renjun dan tersenyum sangat lebar sekali.

"Makasih Nana Hyung." Ucap renjun yang masih sedikit sesegukan. Sangat menggemaskan bagi jaemin. Hingga jaemin mendekatkan wajahnya pada renjun dan renjun langsung menutup matanya lalu benda kenyal beda pemilik itupun menyatu. Awalnya tidak ada lumatan sama sekali. Tapi, jaemin yang mulai merasa candu pada belah ranum itu langsung melumat habis bibir itu. Renjun berusaha membalas ciuman yang diberikan oleh jaemin padanya. Hingga ciuman itu berakhir dan jaeminpun tersenyum melihat wajah renjun yang sangat memerah karena malu itu.

Renjun yang malu langsung menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin kembali.

"Apa tunanganku ini sedang malu sekarang?" Ucap jaemin senang.

"Diamlah Hyung. Aku benar-benar sangat malu sekali." Ucap renjun ketus dan jaemin hanya terkekeh pelan lalu mengelus punggung sempit tunangannya itu.

"Jangan malu injunie. Karena mulai sekarang Hyung akan sering melakukan itu padamu." Ucap jaemin dan diapun mendekap erat tubuh mungil tunangannya itu sembari menghirup rakus aroma ferenon yang menguar dari tubuh sih mungil itu.


















At. Universitas.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang Yangyang? Renjun tidak membawa tasnya juga ponselnya. Semuanya bahkan dompetnya tertinggal di dalam tas." Ucap Haechan.

"Kita antarkan saja." Ucap Yangyang.

"Aku tidak tau apartemen yang ditinggali renjun dan jaemin Hyung." Ucap Haechan.

"Hubungi aja Jaemin Hyung lewat ponsel renjun." Ucap Yangyang. Dab haechanpun langsung melakukannya.

Kembali lagi ke jaemin, dia masih setia mendekap tubuh mungil tunangannya itu dan mendengar dengkuran halus tanda tunangannya itu telah tertidur dan diapun terganggu karena ponselnya berbunyi dan tertera nama Renjun, dia bingung dan akhirnya dia sadar kalau tidak membawa tas milik renjun tapi hanya membawa renjun.

"Ya?"

"Hyung? Ini Haechan sahabat renjun. Tas dan semuanya tertinggal. Aku dan Yangyang ingin mengantar tapi tidak tau alamatnya." Ucap haechan apa adanya.

"Aaa baiklah. Biar saya kirimkan alamatnya. Kau bisa datang kemari." Ucap jaemin.

"Baik Hyung.* Ucap Haechan senang lalu panggilan berakhir begitu saja.










Beberapa menit kemudian, jaeminpun mendengar bell pintu apartemen mereka berbunyi dan diapun berdiri secara perlahan sembari membawa renjun di gendongannya yang masih tertidur dengan sangat nyenyak sekali. Memang jaemin sengaja melakukan hal itu, karena tidak mau membiarkan tunangannya itu terganggu dalam mimpi indahnya. Memang alasan sekali pak ceo kita ini.


Ceklek.

Haechan dan Yangyang benar-benar sangat kaget karena jaemin membuka pintu dengan sahabat mereka yang di gendong dan tertidur. Memang ini kali pertama mereka melihat sahabat mereka sangat mesra dengan seseorang. Dan seseorang itu adalah Jung Jaemin. Tunangan dari sahabat mereka sendiri.

"Hyung? Apa kami mengganggu?" Ucap Haechan.

"Tidak. Maksih karena telah mengantar tas tunangan saya." Ucap jaemin datar.

"Sama-sama Hyung. Kalau begitu kami permisi dulu. Sepertinya kami juga tidak bisa bermain dengan renjun, karena dia sangat kelelahan sepertinya." Ucap Yangyang.

"Hmm." Ucap jaemin datar lalu kedua omega itu pergi dan jaeminpun menutup pintu apartemen dan membawa tas juga tunangannya itu kedalam kamar sang tunangan karena jaemin tidak mau lepas kendali dan membuat renjun takut padanya. Karena motto seorang Jung Jaemin adalah tidak dibenci oleh orang yang telah lama dia cintai. Itulah kenapa dia memutuskan untuk melakukan pendekatan pada tunangannya secara perlahan.



































∆∆∆

Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang