13

2.6K 271 2
                                    

Jaemin sudah selesai dalam pekerjaannya lalu diapun melihat tunangannya yang hanya diam sembari memainkan jarinya pada dada bidang jaemin.

"Sudah. Ayo kita jalan-jalan." Ucap jaemin tersenyum. Tapi, renjun malah menatap jaemin dengan tatapan yang berbeda bahkan jaemin bisa mencium aroma pheremon yang sangat manis dari renjun. Ditambah lagi wajah tunangannya itu memerah dan keringatnya bercucuran padahal ac diruangan itu menyalah.

"Hyung?" Lirih renjun menahan sakit di perutnya dan rasa yang ingin disentuh lebih. Dia sadar kalau dia mengalami heat nya. Ingat heatnya.

"Kau heat?" Ucap jaemin kaget lalu diapun langsung berdiri dan mendudukkan renjun di sofa ruangan kerjanya itu.

"Hyung, tolong aku. Ini sangat sakit." Ucap renjun sembari memegangi perutnya yang terasa seperti di lilit belum lagi aroman pheremon yang semakin menguar dari tubuh tunangannya itu. Bahkan jaemin berusaha sekuat tenaga untuk tidak kelepasan dan berakhir menyakiti tunangannya. Karena prinsipnya dia tidak akan merusak renjun sampai dihari mereka menjadi pasangan hidup secara sah.

"Kau tunggu disini mengerti. Hyung akan mencari supresant. Oke?" Ucap jaemin.

"Cepat Hyung, aku sudah tidak kuat lagi." Ucap renjun dan jaemin langsung melesat begitu saja untuk mencari supresant karena dia tidak ingin renjunnya kenapa-napa. Apalagi ada banyak penjaga yang berstatus beta disini.

Setelah beberapa menit, jaemin kembali dan merasa sangat bingung pasalnya tidak ada supresant yang dia temukan bahkan dia sudah meminta salah satu orangnya untuk segera membelikannya secepat mungkin dan menyamarkan aroma renjun yang berada didalam ruang kerjanya bahkan menyuruh semua beta yang bekerja padanya untuk pergi selama beberapa saat untuk kebaikan matenya.

"Hyung? Dimana supresant nya? Aku sudah tidak kuat lagi." Ucap renjun dengan susah payah.

"Sabar ya sayang. Orangku sedang membelikannya dengan cepat. Aku mohon bersabar sayang." Ucap jaemin sembari berjongkok dihadapan renjun yang benar-benar sudah sangat kacau sekali bahkan salivanya sudah turun membasahi leher putih jenjangnya. Jaemin juga tidak bisa dikatakan baik-baik saja pasalnya dia sedang menahan sebisa mungkin dirinya agar tidak terlena dengan aroma renjun dan merusak renjun sebelum mereka menikah bahkan melakukan knotting.

"Hyung, aku mohon, tolong aku." Ucap renjun sembari menatap sayu jaemin.

"Sayang. Hyung tidak bisa. Hyung tidak bisa merusak mu sebelum kita menikah sayang." Ucap jaemin.

"Aku mohon Hyung." Ucap renjun turun hingga mereka sangat dekat bahkan renjun dengan sengaja memegang kejantanan jaemin. Jaemin kaget dan benar-benar merasa kehilangan kewarasannya lalu diapun langsung mencium kasar renjun dan semua itu terjadi begitu saja di ruang kerja pria Jung itu. Sang tunangan yang melakukan knotting dan aroma pheremon mereka akhirnya menjadi satu.  Bahkan semua pekerja di mansion itu tidak dapat mencium aroma pheremon manis milik renjun.





Setelah melakukan knotting yang benar-benar membuat jaemin bingung untuk menjelaskan dengan renjun saat dia sadar nanti. Membuatnya sedikit tertekan. Jaemin juga merasakan nikmat saat melakukan penyatuan dan knotting setidaknya renjun adalah miliknya dan itu mutlak sampai kapanpun. Jaemin memandang renjun yang masih tertidur dengan sangat nyaman diatas tempat tidurnya. Tadi jaemin sudah sempat membersihkan tubuh keduanya.

"Maafkan Hyung sayang. Hyung jadi mengingkari janji hyung untuk tidak merusak mu." Monolog jaemin sembari mengelus perut renjun. Dia sangat sadar sekali kalau tadi dia mengeluarkan spermanya dengan sangat banyak kedalam Renjun. Dia hanya tidak mau renjunnya menanggung malu saat pernikahan mereka jika sampai renjun mengandung. Lalu jaeminpun menghubungi jaehyun.

"Ada apa jaem?"

"Dad. Percepat pernikahanku dengan renjun."

"Tiba-tiba?"

"Aku dan renjun melakukan knotting. Renjun tiba-tiba heat dan kami tidak bisa menemukan supresant, lalu kami melakukannya. Aku hanya tidak mau renjun dan keluarganya malu jika sampai renjun mengandung bayiku. Bagiku tidak masalah jika renjun mengandung karena aku akan sangat senang sekali. Tapi, tolong buat pernikahan kami satu bulan dari sekarang dad. Apa bisa?"

"Hmm. Baiklah. Daddy nanti akan membicarakan hal ini pada keluarganya. Kau tenang saja. Daddy jamin pernikahan mewah itu akan terjadi kurang dari sebulan "

"Makasih dad."  Lalu panggilan berakhir dan jaeminpun merasakan renjun bergerak dalam tidurnya lalu mata itupun terbuka dengan semburat merah pada pipi chubby itu.

"Maafkan Hyung, Hyung tidak bermaksud injunie." Ucap jaemin merasa sangat menyesal bahkan dia telah duduk dan menundukkan kepalanya. Membuat renjun tersenyum lalu ikut duduk walaupun masih merasakan sakit pada bagian bawahnya. Lalu renjun pun memegang kedua tangan jaemin hingga yang lebih tua menatapnya.

"Tidak masalah Hyung, aku percaya pada Hyung. Tidak masalah kalau kita sudah melakukan knotting Hyung. Tapi, aku mohon jangan tinggalkan aku." Ucap renjun yang sejujurnya sangat takut jika jaemin meninggalkannya saat ini. Jaemin lantas tersenyum karena dia tau ketakutan renjun, lalu diapun langsung memeluk tubuh mungil matenya itu dan mendekap eratnya.

"Hyung tidak akan pernah meninggalkan injunie sampai kapanpun. Injunie percaya itu kan?" Ucap jaemin sembari mengelus punggung tunangannya itu.

"Janji?" Cicit renjun yang saat ini menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin.

"Hmm. Hyung janji padamu. Karena Hyung tidak akan bisa kehilanganmu. Hyung akan selalu bersama denganmu sampai kapanpun." Ucap jaemin sembari mengecupi kepala tunangannya itu, membuat renjun merasa sangat nyaman dan tersenyum bahagia didalam dekapan tunangannya itu. Dia merasa hidupnya sudah benar-benar lengkap dengan jaemin berada disisinya.

































∆∆∆

Alpha & OmegaWhere stories live. Discover now