9

3.1K 320 4
                                    


Renjun masih tetap berada di pangkuan jaemin yang sedang asyik bekerja dengan banyaknya berkas yang tidak akan pernah renjun mengerti urusan itu.

"Hyung?"

"Ada apa?" Ucap jaemin yang masih terus mengerjakan pekerjaannya.

"Apa aku besok tidak akan boleh kuliah?" Ucap renjun dan jaemin sontak saja menghentikan pekerjaannya lalu menutup laptopnya dan menatap renjun.

"Hmm. Untuk beberapa hari kedepan kita akan tetap di apartemen saja. Karena ini jauh lebih baik. Masalahnya wartawan akan mengerubungi banyak tempat. Bahkan Hyung juga harus bekerja dari rumah." Ucap jaemin sembari merapikan anakan rambut renjun.

"Mianhe Hyung." Ucap renjun mendadak kembali merasa bersalah.

"Hey. Ini bukan salahmu. Ini kesalahan Hyung, karena Hyung menciummu di depan umum kau jadi kena imbasnya. Padahal Hyung hanya mau memberitahu dunia kalau kau adalah milik Hyung." Ucap jaemin sembari terus menatap renjun. Renjun yang mendengar hal itu mendadak langsung memerah karena malu lalu melihat kemana saja asal bukan pada jaemin. Jaemin tersenyum melihat tingkah tunangannya itu.

"Kau sedang menghindari tatapan Hyung?" Ucap jaemin tersenyum.

"Tidak Hyung." Ucap renjun tapi tetap melihat kemanapun.

"Jangan malu injunie. Sekarang kau dilarang untuk malu pada Hyung." Ucap jaemin sembari memegang pipinya dengan kedua tangannya dan mengelus pipi yang lembut itu.

"Aku...aku tidak malu Hyung." Ucapnya gugup dan semakin memerah.

"Kau benar-benar sangat menggemaskan. Bisa-bisa Hyung kehilangan pertahanan Hyung dan menyakitimu sayang." Ucap jaemin lalu diapun langsung mendekap renjun.

"Bukankah Hyung adalah tunanganku? Berarti Hyung berhak soal itu." Cicit renjun dan jaemin tersenyum mendengarnya lalu mengelus kepala renjun.

"Hyung tidak akan merusak mu sampai kita menikah sayang. Saat kita telah menikah maka Hyung akan menandakan mu sebagai mate Hyung seutuhnya." Ucap jaemin.

"Hmm. Hyung?"

"Hmm?"

"Aku merindukan Mama, otusan, Gege dan adikku. Apa bisa kita ke mansion Mama?" Ucap renjun sembari merenggangkan pelukan jaemin dan menatapnya dengan mata berbinar yang membuat jaemin tidak akan bisa menolaknya sama sekali.

"Hmm. Baiklah." Ucap jaemin tersenyum.

"Aku juga mau ke mansion Hyung. Bolehkan?" Ucap renjun tersenyum manis.

"Mansion pribadi Hyung maksudmu?" Ucap jaemin.

"Hyung punya?" Kaget renjun karena yang dia maksud adalah mansion keluarga Jung.

"Tentu saja. Hyung punya satu. Dan itu akan menjadi tempat tinggal kita setelah menikah nantinya." Ucap jaemin tersenyum.

"Tapi Hyung, maksudku itu mansion keluargamu." Ucap renjun.

"Aaa baiklah." Ucap jaemin mengerti tapi terbersit rasa kecewa sedikit.

"Hyung tenang saja. Bagaimana jika besok kita ke mansion Hyung. Aku juga ingin lihat-lihat. Kita juga bisa menginap disana bukan?" Ucap renjun tersenyum.

"Tentu saja. Besok kita akan kesana. Kalau begitu, kita ke mansion keluarga hyung lebih dulu, baru ke mansion keluargamu. Sekalian menginap. Oke?" Ucap jaemin tersenyum.

"Hmm. Makasih Hyung." Ucap renjun tersenyum dengan sangat manis hingga jaemin ikut tersenyum.

"Sama-sama sayang. Sekarang pergilah bersiap. Hyung juga akan bersiap-siap." Ucap jaemin tersenyum.

Alpha & OmegaWhere stories live. Discover now