11

2.7K 269 6
                                    




Jaemin masih berada didalam kamar renjun karena sedang menunggu tunangannya itu bersiap-siap. Disaat yang bersamaan ponsel jaemin berbunyi dan diapun melihat nama bomin yang tertera disana.

"Bagaimana?"

"Sudah kau tenang saja. Lai Guan Lin telah tiada. Aku sudah mengirimkan video pembantaian yang aku lakukan dengan anak buahku padamu di email."

"Baiklah. Makasih karena sudah mau membantuku." Ucap jaemin.

"Apapun untukmu jaem. Kau juga sudah banyak membantuku, termasuk menyelamatkan hwall. Kau tau istriku itu adalah segalanya bagiku."

"Arra. Tapi, seingatku istrimu itu masih di bangku sekolah menengah kan?"

"Hmm. Lalu kenapa? Bukankah tidak masalah?"

"Tentu saja." Ucap jaemin lalu diapun tersenyum melihat renjun yang telah selesai bersiap-siap dan terlihat semakin menawan.

"Jaemin, ada berkas yang harus kau tanda tangani. Aku akan segera mengantarnya."  Jaemin hanya diam dan mematikan ponselnya begitu saja membuat bomin di seberang sana merutuki tingkah atasan sekaligus sahabatnya itu.

"Siapa yang menghubungi hyung?" Ucap renjun.

"Hanya asisten Hyung saja. Sudah siap?" Ucap jaemin tersenyum.

"Hmm. Ayo Hyung kita kebawah. Sepertinya yang lain telah menunggu kita." Ucap renjun tersenyum lalu menarik tangan jaemin.












































____________





















Disini sekarang jaemin dan renjun berada di mansion pribadi jaemin sendiri.

"Ini mansion Hyung?" Ucap renjun saat mereka telah masuk.

"Hmm."

"Sangat luas sekali." Ucap renjun kagum.

"Benarkan? Tapi kemarin mansion ini terasa sangat sepi."

"Bagaimana mungkin Hyung? Ada banyak maid juga bodyguard bahkan satpam di mansion ini."

"Itu karena tidak ada mate disini. Sekarang kan sudah ada kau disini." Dan renjun sontak saja memerah karena malu lalu menundukkan kepalanya.

"Sudah. Jangan malu lagi injunie. Ayo kita lihat mansionnya." Ucap jaemin sembari merangkul mesra pinggang tunangannya itu dan berkeliling mansion tersebut.






Setengah jam telah berlalu, dan sekarang renjun tengah menikmati untuk menonton televisi karena ada kartun kesukaannya. Sementara jaemin hanya diam sembari memangku sih mungil itu dan menciumi aroma tubuh tunangannya yang sangat menenangkan itu.

"Hyung? Apa kau tidak bosan karena menungguku menonton?" Ucap renjun.

"Tentu saja tidak. Aku sangat menyukainya. Oh iya, renjun kau tau kenapa Hyung membuat mansion yang sangat luas ini?"

"Tidak."

"Karena Hyung tidak ingin hanya memiliki satu anak. Jadi, apa kau siap memiliki banyak anak dengan Hyung?" Ucap jaemin dan renjun sangat malu hingga dia menunduk dengan wajah memerahnya.

"Ayo jawab injunie." Ucap jaemin yang semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping itu.

"Hmm." Ucap renjun mengangguk dan jaemin sangat senang sekali hingga mengecupi pipi chubby milik renjun berulang kali. Tapi tak lama setelah itu, kegiatan itu harus berhenti karena salah satu maid mengatakan kalau bomin telah menunggu di gazebo belakang.







Setelah kepergian jaemin, renjun langsung mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada grup.

?

Yangyangi, haechanie. Apa yang harus aku lakukan?

Yangyang.
Kau kenapa injunie?

Haechan.
Apa ada sesuatu yang terjadi? Kau dimana?

Aku bersama jaemin Hyung.

Haechan.
Lalu apa yang harus kami lakukan? Lagian jaemin Hyung pasti akan menjagamu renjun.

Yangyang.
Itu benar. Kau pasti aman dengannya.

Jaemin Hyung menginginkan banyak anak dariku. Apa yang harus aku lakukan?

Haechan.
Apa kau sudah mating dengannya?

Yangyang.
Bagaimana rasanya?

Apa-apaan kalian ini. Tentu saja belum, jaemin Hyung mengatakan dia tidak akan mating denganku sampai kami menikah.

Haechan.
Lalu apa yang kau cemaskan. Sudahlah, itukan hanya keinginannya setelah menikah. Lagian kalau begitu tidak akan masalah sama sekali.

Yangyang
Hmm. Jadi tenanglah.

Renjun tidak membalas lagi pesan itu dan diapun langsung menonton dengan malam film kartun kesukaannya itu.






At. Gazebo.

"Apa kau sudah lama?" Ucap jaemin yang langsung duduk dihadapan bomin.

"Tidak juga. Aku sengaja datang jam segini karena istriku sedang tidur. Belakangan ini dia sangat manja sekali."

"Lalu kau tidak suka?"

"Bukan begitu, rasanya aneh sekali. Aku suka, hanya saja seperti ada yang berbeda dengannya."

"Aaa, apa hanya ini saja?"

"Hmm. Untuk saat ini hanya ini."

"Baiklah." Ucap jaemin lalu mulai menandatangani satu persatu berkas itu.

"Jaemin?"

"Hmm."

"Apa kau sudah melihat video yang aku kirimkan itu?"

"Belum. Tapi, pasti akan aku lihat. Kau tenang saja."

"Mengenai pernikahanmu. Kapan akan dilaksanakan?"

"Sesegera mungkin. Sudah." Ucap jaemin memberikan semua berkas itu pada bomin.

"Baiklah aku pergi dulu. Maaf kalau mengganggumu."

"Hmmm."








Setelah kepergian bomin, akhirnya jaeminpun masuk lagi kedalam mansion dan menemukan renjun yang tertidur sangat nyenyak di sofa lalu diapun mengangkat tubuh mungil itu untuk memindahkan tunangannya ke kamar karena dia tidak mau kalau sampai tunangannya itu malah mengalami sakit-sakit pada badannya karena tidur sembari duduk.
































∆∆∆

Alpha & OmegaWhere stories live. Discover now