16

1.7K 184 0
                                    

Jaemin dan renjun masih berada di taman belakang mansion jaemin itu menikmati pemandangan hingga salah satu maid menghampiri mereka berdua.

"Maaf tuan, nyonya."

"Ada apa?" Datar jaemin.

"Ada tuan jeno, tuan."

"Baiklah, kau bisa pergi." Ucap jaemin datar lalu maid itupun pergi dan jaeminpun berdiri dengan renjun yang ada di gendongannya karena dia sadar tunangannya telah tertidur. Dia hanya bingung saja, renjun jadi gampang tertidur dimanapun selain terlihat menggemaskan juga ini sangat berbahaya sekali nantinya.








Jeno menunggu sang adik kembar di ruang tengah mansion kembarannya itu, lalu diapun melihat jaemin yang datang bersama renjun di gendongannya.

"Kenapa dengan tunanganmu?" Bingung jeno.

"Tidak ada. Dia hanya tertidur. Belakangan ini dia gampang tertidur dimanapun. Bahkan saat sedang melakukan sesuatu." Ucap jaemin datar lalu duduk dihadapan jeno.

"Aaa."

"Kenapa kau kemari? Apa ada yang harus di kerjakan?"

"Ini bukan soal pekerjaan jaem."

"Lalu?"

"Aku menemukannya."

"Maksudmu?"

"Pemuda itu, yang aku katakan kalau aku bisa mencium aroma pheremon nya sama sepertimu saat kau melihat renjun dari jauh di sekolah menengah dulu."

"Benarkah? Siapa dia?"

"Aku tidak tau. Karena aku hanya bertemu sekilas dengannya."

"Kapan kau bertemu dengannya?" Ucao jaemin sembari mengelus kepala renjun yang bergerak karena merasa terganggu.

"Saat perjalanan kemari, aku melihatnya berlari ketakutan dalam bayanganku saat aku menyetir tadi."

"Itu berarti dia memang mate mu. Lalu bagaimana? Apa kau sempat berkenalan dengannya?"  Jeno hanya menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah, aku yakin kau sebentar lagi akan bertemu dengannya."

"Hmm, tapi mengenai kau yang mating dan knotting dengannya. Bagaimana bisa?" Penasaran jeno.

"Dia heat secara tiba-tiba dan aku berusaha mencari supresant bahkan mengusir bodyguard yang berjaga karena itu bisa berbahaya baginya."

"Dan kau tak menemukan supresant nya?"

*Ne."

"Lalu kalian melakukannya dan mempercepat pernikahan?"

"Ya."

"Satu lagi yang sangat mengganggu pikiranku. Kau benar-benar tidak ada sangkutan dengan Lai Guan Lin yang menghilang bukan?"

"Tidak, lagian aku baru tau darimu saat itu. Aku sangat sibuk dengan renjun beberapa hari ini. Bahkan aku tidak membiarkan dia membuka ponsel sama sekali."

"Kau masih menyita ponselnya?"

"Hmm. Untuk kebaikannya."

"Aaa, yasudah. Kalau begitu selamat karena kau sudah knotting sepenuhnya. Dan aku harus ikut andil dalam mengurus pernikahan kalian."

"Maaf karena telah merepotkan mu."

"Tidak masalah. Saat ini biarkan aku repot dengan pernikahan kalian. Suatu saat kau akan ikut andil dalam pernikahan ku juga bukan?" Ucap jeno terkekeh pelan.

"Hmm." Angguk jaemin dengan wajah datarnya itu.
























Sementara itu Haechan, sampai dengan selamat dirumahnya dan langsung memeluk sang kakak yang tumben sudah pulang dari kantor jam segini.

"Ada aoa Haechan?"

"Tadi, dijalan. Aku hampir dilecehkan alpha hidung belang Hyung." Rengek Haechan membuat dery benar-benar sangat marah bahkan mengepalkan tangannya.

"Kau baik-baik saja bukan? Apa dia sempat menyentuhmu?" Ucap Dery melepaskan pelukan adiknya dan melihat adiknya dari atas sampai bawah.

"Aku berlari Hyung hiksss... Dan ada alpha baik membantuku hingga aku bisa terbebas dari alpha kurang belaian itu hikss.. aku sangat takut Hyung. Hikss.." tangis Haechan yang kembali memeluk Dery membuat dery kaget dan langsung mengelus punggung adiknya itu agar tenang. Setidaknya Dery bersyukur karena alpha yang membantu adiknya itu.

"Siapapun dia, aku sangat berterimakasih karena dia sudah menyelamatkan nyawa adikku. Saat aku bertemu dengannya, aku pastikan akan membalas perbuatannya." Batin Dery.

"Hyung jangan katakan pada mommy dan Daddy ya hiksss..." Ucap Haechan pada pelukan Dery.

"Hmm. Tenanglah. Sekarang kau aman disini." Ucap Dery sembari terus mengelus punggung adiknya itu dan mengecupi kepala adiknya itu.





























∆∆∆

Alpha & OmegaWhere stories live. Discover now