Bab 12. Mimpi Atau Nyata?

20.7K 838 62
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*



Gemerlap cahaya menyinari ruangan mewah itu, dari balik kaca besar yang terbentang lebar pada hampir keseluruhan ruangan itu dapat terlihat cahaya-cahaya kecil dari luar gedung, cahaya yang biasa orang-orang sebut sebagai City Light.

Didalam ruangan itu, nampak seorang pria yang tengah menghela nafasnya panjang, ia mengusap wajahnya dengan wajah lelah, mengacak rambutnya yang ia sisir rapi menjadi sedikit berantakan. Matanya melirik pada jam yang bertengger cantik di pergelangan tangannya lalu kembali mendesah.

"Malam sekali"

Bukan malam lagi, sekarang sudah pukul 3 pagi dan manusia ini masih bertahan di kantornya.

Tangannya menarik paksa dasi yang ia kenakan, melepas beberapa kancing teratas dari kemeja putihnya sembari berjalan menuju mobilnya, kantor itu sudah sangat sepi dengan penerangan yang minim.

Dengan mobilnya, ia mengendara menuju rumahnya seorang diri, pria itu ——Myungsoo—— tadi menyuruh Jihoon asisten pribadinya untuk pulang lebih dahulu sehingga kini ia harus mengendarai mobilnya seorang diri ditengah tubuhnya yang lelah juga mata yang menahan kantuk.

Didalam mobil yang dilengkapi dengan AC itu ia mengibaskan tangannya merasakan gerah, entah apa yang salah tapi yang pasti udara malam ini tidak bisa dihitung sebagai panas karena suhu di mobilnya menunjukkan angka 15° C yang bisa dianggap sebagai suhu menggigil namun pria itu malah kegerahan, tangannya mengusap lehernya sendiri lalu berdecak dengan wajah kesal.

"Kenapa aku haus sekali sih, sial!" Ucapnya diikuti dengan bertambah cepatnya jarum speedometer mobilnya bergerak membelah jalanan Kota Seoul yang lenggang.

🍼🍼🍼🍼

Kedatangannya membawa Bibi Hwang serta 5 pelayan lainnya berjalan menuju teras rumah menyambut kedatangan tuan besar, wanita tengah baya itu menerima uluran jas yang Myungsoo berikan sembari mengikuti pria itu dari belakang.

"Mau saya siapkan air hangat tuan?" Tanyanya dengan suara yang lembut namun dari belakang terlihat kepala Myungsoo bergerak.

"Tidak usah, kembalilah tidur aku juga mau segera tidur" ucapnya yang dipatuhi oleh Bibi Hwang.

"Baiklah tuan, kami undur diri" Bibi Hwang memberi kode pada para pelayan untuk undur diri, membungkuk sebelum akhirnya berjalan ke arah sisi ruangan, masuk kedalam pintu samping yang menghubungkan dengan halaman rumah menuju paviliun.

Melihat kepergian Bibi Hwang, Myungsoo beranjak dari lantai dasar naik ke lantai satu bukan ke kamarnya sendiri melainkan ke kamar seseorang yang berada tepat didepan kamar anaknya.

Jika sesuai jadwal seharusnya jam sekarang wanita ini sudah tidur, dan perkiraannya benar. Wanita itu tengah tidur dengan selimut yang sudah bergeser, menjuntai dan setengah jatuh ke lantai.

Dengan baju setipis helaian tissue, wanita itu tidur dengan nyenyaknya tanpa tau kalau ia tengah berada dalam incaran predator mesum pemuja payudara.

Entahlah sepertinya pria ini memiliki fetish tertentu pada payudara sehingga ia tidak bisa menahan hasratnya untuk tidak menyerang setiap kali ia bertemu wanita ini terlebih ketika sedikit atau banyak dari bagian payudara wanita ini terlihat.


Sesaat setelah matanya mendapatkan sosok yang ia cari, tanpa menunggu apa-apa pria itu segera merangkak naik ke atas sisi ranjang yang kosong, menyingkirkan selimut yang sedikit tersangkut di lengan wanita itu sebelum akhirnya mulai membuka baju tidur yang wanita itu kenakan.

Breastfeeding (Dad And Son) 🔚Where stories live. Discover now