Bab 23. The Last Contract

11K 761 57
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*

                

           Waktu berjalan dengan begitu cepatnya, hingga tak terasa jika tiga hari lagi adalah hari ulang tahun Baby Hyun, dan tepat lima hari dari sekarang adalah hari dimana aku harus keluar dari rumah ini, hari dimana akhirnya kontrakku berakhir.

          Sejak dua bulan yang lalu, hampir seisi rumah ini terus mencercaku dengan pertanyaan seputar masa kontrakku, membujukku agar aku tetap disini tapi tetap ku tolak dengan tegas, ini memang berat tapi aku juga harus melakukannya dengan berani tanpa rasa ragu.

          Di ranjangku, aku menatap ke meja rias dimana di sana aku menggantungkan sebuah boneka rajutan hasil tanganku sendiri, boneka manusia dengan rambut sepunggung mengenakan dress pink selutut, boneka itu memiliki rajutan kata 'mama' di bagian depan dressnya. Sedangkan itu di tanganku, terdapat sebuah alat merajut dengan 99% hasil rajutanku yang hampir selesai, hasil rajutan yang nantinya akan menjadi scarf, yang mana tinggal menyelesaikan kata 'hyun' yang sudah sampai di huruf U maka scarf hasil karyaku ini akan benar-benar selesai.

          Aku tersenyum melihat hasil karyaku sendiri, hasil rajutan pertama yang ku buat seumur hidupku hasil belajar dari siaran yuktub yang ku tonton lima bulan yang lalu, baru satu minggu setelahnya aku menyempatkan membeli peralatan merajut saat keluar bersama Myungsoo ke Baby Spa yang memang selalu rutin kita kunjungi.

           Aku sengaja membuat rajutan ini untuk ku berikan pada Baby Hyun di hari ulang tahunnya nanti yang bertepatan dengan hari berakhirnya masa kontrakku. Dengan adanya scarf ini, aku berharap Baby Hyun tidak akan merasa kedinginan di musim dingin yang akan mendatang karena tidak adanya sosok mama dan juga aku yang bisa memeluknya. Sedangkan untuk boneka itu, aku berharap dia masih akan mengingatku sebagai sosok mamanya walaupun nanti tiba saatnya ketika Myungsoo menemukan seorang wanita yang pantas menyandang panggilan Mama menggantikan panggilan Mama yang biasa dia sematkan untukku, aku ingin diriku masih terkenang olehnya walaupun kita sudah tidak bisa bersua lagi.

          Membayangkan Baby Hyun mengenakan scarf ini setiap musim dingin sembari mengingatku membuat hatiku menghangat, aku tidak sabar.

🍼🍼🍼🍼

           Hari-hari terakhirku bekerja di rumah ini berlalu begitu saja tanpa adanya hal yang spesial, memangnya apa yang aku harapkan? Ya, paling tidak aku berharap Myungsoo akan mengutarakan perasaannya padaku di detik terakhirku tinggal disini, tapi seorang Myungsoo tetaplah seorang Myungsoo, mengakui perasaan adalah hal mustahil yang bisa ia lakukan.

           Kini aku berada di kamar Baby Hyun bersama Baby Hyun yang tengah tidur di dalam pelukanku sembari menggenggam mobil mainan mini yang belakangan ini selalu ia bawa pergi tidur. Sekarang sudah berjalan hari ke-7 sejak Baby Hyun berhenti mengASI, aku sengaja melatihnya berhenti mengASI karena aku harus pergi, sedikit demi sedikit Baby Hyun harus mengurangi ketergantungannya padaku.

           Ngomong-ngomong, membicarakan proses Baby Hyun mengASI aku jadi teringat saat pertama kali Baby Hyun ku stop untuk minum ASI. Saat itu kebetulan putingku terluka karena ulah papanya yang kelewatan saat mencuri ASI tengah malam dariku, entah bagaimana ceritanya malam itu aku terbangun karena putingku yang terasa nyut-nyutan dan ketika mataku terbuka aku menemukan Myungsoo yang tertidur dengan mulut tersumpal putingku. Singkat cerita keesokan harinya aku menemukan putingku sudah lecet dan mengelupas, dan Baby Hyun yang sudah mulai mengerti mengetahui jika putingku luka sehingga dia bertanya 'apa itu sakit?' Dan aku dengan cerdasnya memanfaatkan kesempatan itu untuk melatihnya berhenti mengASI dengan sengaja membungkus putingku dengan perban lalu bilang padanya kalau putingku putus karena dia terlalu sering mengASI. Baby Hyun yang memang selalu menurut padaku akhirnya benar-benar tidak mau mengASI dan hanya mau minum air putih ataupun juice.

Breastfeeding (Dad And Son) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang