Bab 24. Hidup Baru Dengan Kenangan Lama

12.2K 701 94
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*



          Di hari yang sudah mulai cerah, di sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi, di sebuah ruangan yang memiliki design yang sangat mewah bak sebuah penthouse, di sebuah kursi kebanggaan dari si empu ruangan itu. Sesosok makhluk yang merupakan empunya nampak baru saja terbangun dari tidurnya, ia terlihat tergopoh-gopoh memungut jas dan kunci mobilnya yang berserakan sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan ruangan namun tak lama berselang ia kembali lagi dengan mulut yang berdumel.

          "Sialan, bisa gagal kalau dia ketinggalan lagi" ucapnya seraya meraih kotak perhiasan berwarna merah yang ia letakkan di dalam laci mejanya.

          Dengan kecepatan kilat ia pergi meninggalkan gedung, mengacuhkan sapaan dari karyawan-karyawannya yang mulai berdatangan sedangkan ia malah baru saja pulang.

          Semalam, Myungsoo dibuat lembur karena pekerjaan urgent yang harus ia kerjakan, dan karena tubuhnya yang terlampau lelah, tanpa sengaja ia ketiduran hingga esok menyapa, padahal rencananya ia ingin memberikan sesuatu untuk Suzy sebelum wanita itu pergi.

          Di dalam mobil yang tengah melaju kencang Myungsoo merapalkan doa.

          "Semoga Suzy belum pergi, please. Seharusnya dia tidak pergi tanpa seizinku kan?" Ucapnya memberi kepercayaan diri untuk dirinya sendiri, dia tidak ingin kehilangan kesempatan terakhirnya.

🍼🍼🍼🍼

         Memasuki halaman rumahnya yang luas, Mobil Myungsoo berhenti didepan tangga menuju pintu besar rumahnya, membiarkan sopir yang bertugas untuk mengamankan mobilnya ke garasi yang ada di basement rumahnya. Sesaat setelah ia masuk, nampak beberapa pelayan yang bergumam seperti bergosip namun tidak Myungsoo hiraukan karena tujuannya hanyalah satu, yaitu wanita bermarga Bae yang memporak-porandakan kehidupannya dua tahun terakhir ini. Mengacuhkan suara berbisik dari pelayan, telinga Myungsoo dibuat tercengang dengan suara tangisan anaknya yang begitu kencang tidak seperti biasanya hingga ia menambah kecepatan langkah kakinya membuatnya sedikit berlari untuk menuju sumber suara.

         Di kamar anaknya, sang anak yang tengah berada di gendongan Suster Go itu terlihat tantrum, menangis sejadi-jadinya dengan kaki menendang udara diikuti dengan panggilan mama yang bayi itu ucapkan berkali-kali. Melihat kejadian di luar kebiasaan anaknya, Myungsoo-pun nampak heran.

         "Hyun kenapa? Suzy kemana? Kenapa Hyun dibiarkan menangis sampai seperti ini?" Merespon keheranan Myungsoo, dua wanita itu saling bertatapan dengan wajah bingung, mereka bingung harus menjawab apa. Melihat respon tersebut, perasaan Myungsoo tiba-tiba menjadi tidak enak. Mengacuhkan anaknya, dia keluar dari kamar itu menuju kamar lainnya yang ada di depan kamar sang anak.

         Perasaannya bercampur aduk, dalam hati ia berdoa.

         "Semoga perasaanku salah, semoga tebakanku salah" matanya memejam ketika tangannya menyentuh knop pintu kamar Suzy lalu menariknya kebawah hingga terdengar bunyi 'klek' sebagai pertanda jika pintu tersebut sudah terbuka.

         Terdiam di tempatnya, dia memejamkan matanya untuk beberapa saat sembari menata hatinya untuk menerima kemungkinan terburuknya hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuka matanya setelah meyakini bahwa hatinya tidak akan pernah bisa tertata.

         Matanya membulat, wajahnya berubah tegang ketika pemandangan kosong dari kamar Suzy menyapanya. Kamar itu terlihat bersih dan tertata seperti sedia kala ketika kamar tersebut tidak memiliki seorang penghuni-pun.

Breastfeeding (Dad And Son) 🔚Where stories live. Discover now