1. Masa kecil

242 59 21
                                    

Dari arah luar kelas terlihat seorang siswi berlari cepat untuk masuk kelas nya. Dia berlari bukan karena telat namun seperti nya membawakan kabar? Ntahlah muka nya terlihat panik.

"Nana!" Ujar nya sambil menggebrak meja.

"Ada apa"

"Kak Raka akan pindah sekolah ya keluar negeri? Ku lihat tadi dia sedang di sekolah bersama orang tua nya"

"Oh hanya ingin bilang seperti itu Rain? Ku kira ada hal penting apa, muka mu terlihat panik tadi." jawab Nana santai.

"Apa kamu tidak ingin berpamitan dulu pada nya?"

"Tidak." setelah nya Nana pun segera berjalan ke kamar mandi, dia berjalan sambil menahan air mata nya.

"Kata nya kita temen Raka, tapi kenapa kamu tidak pamit dulu sama aku kalau mau pindah gini."

Sebenarnya Nana ingin berpamitan, tapi dia sangat gengsi untuk duluan sebab kemarin sore Nana sedang ada masalah dengan Raka.

Mereka berantem hanya karena Nana yang tidak bisa di bilangin, dia sedang batuk dan pilek tetapi malah membeli jajanan yaitu chiki dan es.

Umur mereka hanya beda 2 tahun, lebih tua Raka. Jadi Raka pindah sekolah pada saat kelas 5 dan saat itu Nana masih kelas 3.

***

"Nana!"

Nana mendengar ada yang memanggil nama nya dia pun segera mencari sumber suara itu.

"Disini Nana!!" Ucap seseorang itu sambil melambaikan tangan nya.

"Raka..." Ucap Nana di dalam hati nya. Setelah itu Nana berlari kecil menghampiri Raka. "Iya Raka kenapa?" Tanya Nana kepada Raka.

"Hum aku akan pindah keluar negeri, aku akan sekolah disana selama beberapa tahun, oh iya soal kemarin sore maaf ya udah marahin kamu, batuk sama pilek mu sudah sembuh ya sekarang?" Jelas Raka.

"Iya Rak udah sembuh, kamu kenapa tiba tiba gini pindah nya!" Ujar Nana sedikit berteriak.

"Maaf aku juga tidak tau, bunda bilang nya juga tadi pagi saat aku baru bangun tidur" ucap Raka sambil menunduk, dia merasa bersalah karena dulu saat Nana masi kecil dia berjanji akan trus bareng bersama Nana hingga besar nanti.

Raka pindah di karena kan orang tua nya ada pekerjaan penting disana dan itu sangat lama jadi mau tidak mau Raka harus ikut.

"Na aku ada ini nih buat kamu nanti buka nya pas kamu ulang tahun ke 17 aja ya" ucap Raka tersenyum dan memberikan sebuah kotak.

"Kenapa nggak sekarang aja? Aku penasaran tau"

"Ya nggak apa apa nanti aja ya, awas aja kamu buka! Udah ya aku pergi dulu satu jam lagi aku mau ke bandara mau siap siap lagi"

Disaat Raka sudah berbalik badan, Nana menarik tangan Raka.

"Raka..." Ucap Nana sambil menangis.

"Eh kenapa Na?"

"Hum kita ketemu lagi ngga nanti?"

"Aku gak bisa janji Na, tapi aku usahain, kita kan sahabat aku pengen trus sama kamu sampai besar nanti" ucap Raka sambil mengelap pipi Nana yang basah oleh air mata.

"Hiks okay, sebelum kamu berangkat aku boleh minta sesuatu nggak?"

"Kamu mau apa? Selagi bisa aku kasi kok"

"Mau peluk kamu, nanti aku bakal kangen kamu nanti nggak seru nggak ada kamu" ucap Nana sambil nunduk.

"Iya boleh dong, udah ya jangan nangis lagi" ucap Raka sambil memeluk Nana, lalu Nana pun membalas pelukan itu.

Setelah mereka selesai acara berpelukan nya itu Raka pun segera berlari pulang ke rumah nya karena takut di cari oleh bunda nya.

"Babay, hati hati di jalan ya Raka!" Teriak Nana sambil melambaikan tangan nya.

"Iyaa Na, makasii" balas Raka dari kejauhan.

Setelah Nana lihat Raka telah memasuki rumah nya, Nana pun pulang sambil memeluk kotak dari Raka itu. Mereka bertemu sore hari di taman depan rumah Nana.

| | |

Hai, komen dongg nemu cerita ini darimanaa, dan ini itu cerita pertama aku.

Minta vote nyaa, terima kasih.

ALSEANOजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें