8. Belajar

135 32 196
                                    

"Bangsat harus berapa kali gue bilang? Jangan deket deket sama laki laki, ngerti gak sih?!" Bentak Sean ke Nana.

Saat ini mereka berdua sedang berada di halaman samping gedung sekolah dimana sangat jarang murid lewat karena hanya ada pohon dan waduk untuk mencegah banjir jika musim penghujan, dan saat ini waduk itu penuh. Serta dalam nya kurang lebih 5 Meter.

"Al aku di paksa dia, dia langsung narik aku." Jawab Nana sambil menunduk, dia sangat takut menatap mata Sean.

"Kalau orang lagi ngomong itu liatin muka nya bukan nya malah nunduk, emang gue ada di bawah?" Ucap Sean sambil mengangkat dagu Nana menggunakan jari telunjuknya.

"Aku di paksa Al, sumpah."

"Kan bisa nolak, gak usah alasan. Kalian emang sama sama mau kan?"

Nana hanya menggeleng kan kepala nya.

"Punya mulut buat jawab kali, harus gimana sih gue biar lo gak deket deket sama cowo?"

"Tapi aku gak deket deket, dia tadi datang ke kelas aku."

Mendengar jawaban Nana pun Sean langsung kesal kepada diri nya sendiri dan dia mulai saat ini jika jam istirahat akan datang ke kelas Nana.

"Hari ini lo bebas gue maafin, awas aja sampe keulang lagi."

"Makasih Al, oh iya pulang sekolah nanti aku mau kerja kelompok."

"Siapa aja orang nya?" Tanya Sean menyelidik.

"Aku, Marchella, Rey, sama Gibran. Itu guru ku yang menentukan kelompok nya, nah nanti mau kerja kelompok untuk tugas besok di rumah Gibran." Nana lupa kalau Gibran laki laki, sudah pasti tidak di perbolehkan.

"Tugas apa sih? Gak boleh kalau kalau ada cowok nya."

"Tugas matematika buat besok Al, jam pertama juga. Kalau aku di marahin gimana?" Ucap Nana dengan pelan nan halus agar Sean memberikan izin, itu yang di pikir Nana.

"Matematika gampang, kamu lupa kalau cowok mu ini pintar?" Sean membanggakan diri nya ke Nana.

"Yaudah deh, tapi jangan di marahin kalau Nana gak paham."

"Nggak, udah sana balik ke kelas." Final Sean mengakhiri obrolan nya dengan Nana, karena bel masuk telah berbunyi.

Nana pun mengangguk kemudian berlari ke arah kelas nya, sesampainya di kelas. Nana pun langsung duduk di kursi nya, namun sebuah notif mengalihkan perhatiannya sehingga Nana pun tertarik untuk menjawabnya.

Melvin :
Nanti malam tolong temuin gue di taman deket rumah lo, mau ngasih tau sesuatu

Nana :
Gak bisa

Melvin :
Ini penting Na

Nana :
Ah oke lah, jam 9
Read


"Kenapa orang suka banget ngeread, ntar kalau meninggal terus ngabarin di read doang baru tau rasa." Batin Nana. Setelah menjawab chat dari Melvin guru pun masuk.

Saat tengah pelajaran berlangsung tiba tiba bel sekolah berbunyi dan dari spiker terdengar suara bahwa murid di pulangkan lebih cepat hari ini, karena sekolah menemukan mayat di gudang sekolah.

Seluruh murid panik dan dengan terburu buru mereka merapihkan tas nya, karena merasa tempat yang mereka tempati tidak aman.

Sama seperti yang lain nya, Nana juga dengan segera merapihkan tas nya lalu menghubungi Sean.

Setelah itu mereka bergegas untuk pulang, sesampainya di rumah Sean. Nana bertanya kepada Sean karena dihantui rasa penasaran.

"Al siapa kira kira?"

"Mana aku tau Na." Jawab Sean yang mengerti kemana arah pembicaraan.

"Bukan ulah kamu kan?" Tanya nya menyelidik, sambil menatap kedua mata Sean.

"Beneran, bukan aku. Katanya korban gantung diri kok di bawah nya ada kursi dan dia meninggal secara.... Tergantung."

"Oh begitu, berati besok libur yey."

"Bukan libur tapi belajar dirumah, kamu harus belajar sama aku. Buka buku tulis mtk mu, aku bantuin yang susah itu."

"Ih ngeselin, aku kan nggak pengen belajar gitu sebentar aja." Batin Nana kesal. Nana pun menunjukkan soal nya, yaitu.

Bentuk nilai sederhana dari soal berikut adalah...

(2n²)³ • (3n)²

"Na ini beneran kamu enggak bisa?" Tanya Sean heran, pasal nya soal seperti ini sudah di luar kepala bagi nya.

"Kalau bisa mungkin udah aku kerjain sendiri."

"Jadi ini itu cara nya kamu tinggal kali kan aja Na, 2³ itu berarti 2×2×2 hasil nya 8 nah selanjutnya kamu tinggal pangkatin 8 sama 6. Kenapa 6? Karena sekarang kalikan pangkat nya 2×3 hasil nya 6. Setelah dapat hasil nya tinggal cari yang (3n)², sama aja kayak tadi yang ini hasil nya 9n², kenapa 9? Karena 3×3 itu 9 dan kenapa 9 pangkat nya tetap 2? Itu karena pangkat nya cuma ada satu jadi gak perlu di kali kan, setelah itu di kali kan hasil nya 8×9 dan pangkat nya di tambah 6+2, jadi hasil nya 72n⁸. Paham?" Jelas Sean panjang lebar.

"Paham, tapi gak ngerti cara nulis nya gimana."

Sean menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya, dia berfikir mengapa soal semudah ini aja Nana tidak bisa? Sean pun membuka halaman belakang Nana lalu mencoret coret nya disana.

(2n²)³ • (3n)² = (2³ n²×³) • (3²n²)
= 8n⁶ • 9n²
= 72n ⁶+² = 72n⁸

Setelah itu Nana mengamati cara yang di tulis Sean dan Nana pun kaget "kenapa sangat mudah sekali." Batin Nana.

"Al makasih banyak, aku jadi paham." Nana tersenyum senang.

"Sama sama, Aku boleh minta sesuatu gak nih?"

"Apa? Jangan aneh aneh."

"Otak mu mikir negatif terus, pantesan aja gak paham paham." Ujar Sean sambil mendorong pelan jidat Nana menggunakan telunjuknya.

"Ih gak gitu." Jawab Nana kesal.

"Mau peluk aja, Al nggak pernah di peluk dari kecil." Ucap Sean manja.

"Sini Al." Sean pun langsung mendekat dan memeluk Nana erat, Nana pun membalas pelukan itu.

"Hari yang hangat, semoga aku dan Al bisa begini terus." Batin Nana.

| | |

Jangan lupa vote nyaa yaa, terima kasih.

See you.

ALSEANOजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें