13. Sembuh

97 39 294
                                    

"Hai Floryna, kamu kenapa kesini lagi? Ini bukan tempat mu sayang, kamu kenapa? Ada yang mau di ceritain untuk kali ini?" Ucap psikiater di ruangan periksa itu.

Mendengar ucapan sang dokter, Nana pun hanya menangis.

Dokter itu pun menghampiri tempat duduk Nana dan dengar segera memeluknya, sambil berkata, "siapa yang nyakitin kamu kali ini sayang? Kamu keren loh apalagi dulu kamu pernah berjuang sendiri buat sembuh."

Tidak lama setelah nya Nana menceritakan semua nya, dokter pun menghela nafas panjang mendengar nya.

"Kamu sebaiknya sekarang tenangin diri kamu, obat obat yang dokter kasih saran saat itu kamu minum sampai habis, kan?" Tanya dokter.

"Iya aku minum habis, sebenarnya kenapa sama diri aku ini kenapa sekarang tiba tiba sering muncul rasa panik yang berlebihan?" Tanya Nana karena sangat penasaran apa yang terjadi sebenarnya.

"Sebenarnya bipolar kamu sudah ingin sembuh saat itu, tapi kamu di buat trauma kembali. Dan dengan berat hati untuk diagnosa sekarang, kamu terkena panic attack juga."

Mendengar penjelasan dari dokter Nana pun kesal dengan diri nya sendiri, mengapa dia harus memiliki penyakit mental. Nana takut dikira gila oleh orang nanti nya.

"Ini obat yang harus kamu tebus di apotek, habiskan sesuai dosis yang sudah tertulis. 3 bulan lagi datang temui saya." Ucap dokter itu akhirnya.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada dokter, Nana pun keluar dari ruangan itu dan dia pun melihat Sean yang tertidur di kursi dengan earphone di telinga nya.

Nana pun langsung mencabut nya, "sakit telinga mu ntar, kebiasaan!" Ucap Nana kesal.

Sean yang terbangun hanya nyengir melihat kekasihnya yang marah seperti itu, menurut nya sangat menggemaskan.

"Sayang, apa kata dokter?" Tanya Sean.

"Aku nggak apa apa kok katanya, ayo pulang." Jawab Nana, dia menyembunyikan kertas resep obat yang seharusnya di tebus di apotek.

"Bohong. Beneran nggak di kasih resep obat sama dokter nya?" Tanya Sean yang berhasil membuat jantung Nana berdegup kencang.

"Beneran, udah ayo." Nana pun menjawab dengan setenang mungkin agar Sean tidak curiga pada nya.

Disisi lain Nana sangat kesal mengapa orang orang di sekitar terus memerhatikan nya semenjak dia keluar dari ruangan dokter. Walau kesal Nana sudah terbiasa sejak dulu sebenarnya, hanya saja risih sekali di liatin seperti itu.

***

"Mau makan apa kamu?" Ucap Sean sambil menyetir mobilnya.

"Enggak mau makan, mau langsung tidur aja." Jawab Nana, Nana memang males makan dia hanya makan ketika lapar saja.

Tidak lama kemudian, Sean memberhentikan mobil nya di restoran yang bisa di lihat dari luar nya saja, itu adalah restoran bintang lima.

Sean pun keluar dari mobil nya dan segera membuka kan pintu Nana.

"Makan ayo, nggak mau makan kamu ku tinggal disini." Ucap Sean sambil tertawa.

Akhirnya dengan terpaksa Nana pun mau makan.

"Al kamu kok bisa tiba tiba dateng tadi di sekolah?" Nana bertanya membuka topik.

"Oh tadi temen mu yang ngasih tau aku, kamu sih di bilangin ngeyel banget. Untung nggak kenapa kenapa." Jawab Sean panjang lebar. Seharusnya Nana tadi mengabadikan moment dimana Sean berucap seperti itu. Karena sebelum nya dia tidak pernah berkata panjang dan sangat peduli seperti itu.

ALSEANOWhere stories live. Discover now