Bagian 12

552 55 2
                                    

Hari-hari berikutnya bagaikan bulan madu bagi Raffa

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Hari-hari berikutnya bagaikan bulan madu bagi Raffa. Setiap malam dirinya selalu menghabiskan waktu bersama Saras, menikmati tubuhnya, mencumbu tubuhnya. Melepas segala nafsu menyimpangnya yang cukup mengerikan kepada jenazah tersebut.

Ia perlakukan Saras sebagai kekasihnya, memandikannya, memakaikannya baju bahkan tetap menciuminya saat kulit wanita tak bernyawa itu sudah mengeluarkan lendir kuning dan nanah yang baunya tidak terkira.

Tidak ada yang mengendus aksi gila Raffa ini. Perilakunya yang dikenal baik dan bersahabat membuat siapa pun tidak akan mengira dirinya melakukan hal seperti ini, tapi jauh di dalam dirinya ia melakoni peran sebagai seorang psikopat dengan orientasi seksual mengerikan.

Hingga akhirnya satu minggu telah terlewati, waktu berlalu begitu cepat. Raffa masih dalam zona amannya. Bersama jenazah kesayangannya di kamar, tak ada yang bisa menganggu dirinya bersama Saras menghabiskan malam bersama.

Suatu malam, Raffa baru saja pulang dari rumah sakit. Suara motornya terdengar dari arah gerbang, lampu kendaraannya menyinari sekitar. Si tukang parkir bangun dari duduknya, mengatur beberapa motor dan memberi ruang untuk Raffa.

Hawa dingin begitu terasa meskipun Raffa memakai jaket. Rintik-rintik hujan masih terasa, genangan air membasahi ban motornya. Raffa memarkirkan motornya di salah satu tempat yang disediakan. Sambil melepas helm dirinya lalu turun dari motor. Ia tak lupa mencabut kuncinya dan menyimpannya ke dalam saku.

“Buru-buru amat, Bos? Di tunggu ceweknya ya?” celetuk si tukang parkir.

“Iyalah,” jawab Raffa singkat sambil berjalan meninggalkan parkiraan.

Si tukang parkir menatap Raffa yang berjalan menjauh. “Buset, bener-bener tuh orang. Udah kaga tahan kali ya?” gumamnya sambil tertawa kecil. “Tapi emang iya sih, cakep bener ceweknya.” Ia lalu kembali merapikan beberapa motor yang tadi sempat ia pindahkan.

Raffa berjalan menaiki tangga, kakinya melangkah cepat. Lantai dua terlihat begitu sepi tanpa ada suara sedikit pun, anak-anak muda yang biasanya berkumpul sambil bermain game online pun tidak terlihat. Hanya ada suara televisi dari beberapa tetangganya. Raffa semakin mempercepat langkahnya menuju tempat tinggalnya.

Sampai di dalam, Raffa langsung mengunci pintu. Dengan bergegas, dirinya segera berjalan masuk ke dalam kamar. Bahkan ia tidak melepas sepatu saking terburu-burunya. Ia nyalakan lampu, tatapannya mengarah ke arah Saras. Kondisi perempuan malang itu telah mengenaskan.

Badannya begitu basah dengan lendir dan cairan khas mayat yang baunya teramat busuk. Kulitnya mulai menguning, banyak lalat beterbangan di atasnya. Beberapa serangga dan belatung pun terlihat keluar masuk ke dalam kulit keriputnya yang hampir terkelupas serta dagingnya yang semakin tipis. Beberapa bagian tulangnya tampak menonjol ke luar. Termasuk bagian rahang dan hidung. Bibirnya bahkan sudah lepas sejak kemarin, menampilkan giginya yang masih lengkap dan rapi.

Necrolust [18+] (TAMAT) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant