Bagian 14

428 53 1
                                    

Singkat cerita, setelah kejadian siang tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Singkat cerita, setelah kejadian siang tadi. Semuanya sepakat untuk mengurus masalah ini bersama tanpa melibatkan pihak rumah sakit. Tiga orang itu memilih tutup mulut dan mencari petunjuk sendiri. Mereka akan berusaha mencari solusi apapun yang mereka bisa. Jam kerja pun berlangsung seperti biasa, mereka bekerja sebagaimana mestinya tanpa lagi memikirkan masalah tadi siang.

Sampai akhirnya, hari pun berganti malam. Jam pulang telah tiba, Dono tengah menyiapkan barang-barangnya untuk segera meninggalkan rumah sakit. Sedangkan Raffa masih sibuk mengecek beberapa tanda pengenal yang ia pasang di masing-masing jenazah. Badannya membungkuk melihat satu per satu tanggal dan identitas yang terpasang.

“Udahlah, mau berapa kali sih lu cek itu jenazah. Kaga bakal berubah, biarin aja kerjaan shift malem itu,” kata Dono yang telah siap pulang.

“Gak apa-apa, biar tenang gue pulang ke rumah,” jawab Raffa tanpa menoleh ke lawan bicaranya.

“Kalo gitu gue duluan deh.” Dono lalu berjalan meninggalkan kamar mayat. Melihat rekannya pergi, Raffa yang semula sedikit membungkuk lalu menegakkan badannya. Ia melihat ke arah pintu selama beberapa detik, lalu mulai melangkahkan kakinya. Raffa berjalan ke luar kamar mayat, lalu menyebrang ke ruang administrasi.

Ia buka pintu kaca itu, sang admin berkacamata masih duduk di sana dan bermain ponselnya. Melihat Raffa datang, ia segera matikan ponselnya dan menaruhnya di meja. “Kenapa? Inget sesuatu?” tanyanya.

“Sebenernya, saya punya petunjuk dari orang-orang yang mengaku sebagai keluarga. Semacam kartu pengenal gitu, saya simpen di lemari kamar saya,” ucap Raffa.

Si admin mengangguk, kemudian langsung berdiri dan merapikan berkas-berkasnya di meja. “Malam ini juga kita ke rumah kamu! Saya mau cek kartu itu sekarang juga! Jangan ada komplain, pokoknya harus cepet-cepet selesai masalah ini,” ujarnya dengan tegas.

“Oke kalau begitu, Pak! Sekarang juga bapak ikut saya ke rumah!" Raffa lalu berjalan ke luar. Kembali masuk ke kamar mayat dan membuka lokernya. Tasnya ia keluarkan, tak lupa dirinya memakai jaket. Bersama admin itu, Raffa berjalan meninggalkan tempat kerja dan menuju ke basement.

“Kenapa gak dari tadi kamu kasih tau saya?” tanya sang admin saat sampai di basement.

Sambil memakai helm Raffa menjawab, “saya baru inget, Pak.”

Setelah siap, Raffa mendorong motornya keluar dari barisan motor lain yang berjajar rapi di tengah parkiran. Sang admin menunggu beberapa meter di dekatnya. Mesin motor pun menyala, suara mesinnya menjadi satu-satunya yang terdengar di basement yang sunyi tersebut.

Mereka pun naik dan sama-sama meninggalkan rumah sakit malam itu juga. Angin berhembus kencang, begitu dingin khas suasana malam yang menusuk tulang. Motor Raffa melaju cepat di jalan raya, secepat mungkin berpacu agar ia bisa segera sampai di rusunnya. Dengan berbagai rencana di kepalanya, Raffa membawa admin itu pulang bersamanya.

Necrolust [18+] (TAMAT) Where stories live. Discover now