03.Mom?

2.3K 262 25
                                    


HAPPY READING^^

Salju mulai turun seperti tercurahkan dari langit,membuat udara terasa lebih dingin dari biasanya,

Berdiri di samping jendela kamar dengan pakaian tebal membalut tubuhnya,Renjun terdiam memperhatikan suasana di luar rumah,

Tadinya dia berencana pergi setelah beristirahat selama dua hari di rumah suaminya,

Hanya saja cuaca sepertinya tidak mendukung,

Tapi dia tidak bisa menunda kepergiannya kali ini,

'Orang itu tidak bisa menunggu...'

Renjun bimbang,

Tak berapa lama dia mengambil ponselnya,mengetikkan beberapa kalimat sebelum memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku,

Dia harap orang itu bisa menunggu sebentar sampai memungkinkan dia untuk pergi sebentar lagi,

"Kamu mau pergi?"

Sedikit tersentak,Renjun memalingkan wajahnya pada Youngho yang baru saja masuk ke kamarnya,

"Ren,kamu mau pergi?"tanya Youngho lagi,

Renjun hanya menganggukkan kepalanya kaku,

"Mau kemana?"tanya Youngho lagi,

Tidak berniat menjawab pertanyaan suaminya,Renjun menundukkan kepalanya,tangannya memainkan ujung pakaiannya,

Merasa Renjun tidak mau menjawab pertanyaannya Youngho menghela nafasnya,

Dia menghampiri Renjun dan berdiri disampingnya,

"Cuacanya tidak terlalu bagus,lebih baik kamu tidak pergi dulu hari ini..."

".............."

Hening,tidak ada lagi yang berbicara diantara mereka,

Di satu sisi Youngho merasa menyesal entah kenapa,

Setelah mendengar ucapan Taeil tadi,dia memikirkan banyak hal mengenai Renjun,

"Bukankah anda yang memberi batas pada Renjun?"

"Andalah yang menciptakan dinding pemisah diantara anda dan istri anda..."

"Jadi menurut saya wajar jika Renjun tidak ingin terlalu dekat dengan anda..."

'Walau tidak bisa dekat sebagai pasangan,tak bisakah aku dekat dengannya seperti saudara?'

Youngho menatap Renjun yang sekarang tengah menatap ke luar,

'Apa kamu takut tidak bisa menahan diri?'

'Harusnya akulah yang takut Renjun'

"Menurutmu setelah salju mencair akan jadi apa?"tanya Youngho berusaha mencairkan suasana,

Renjun menatap suaminya itu sekilas, sudut mulutnya terangkat sedikit,

Tatapannya beralih ke atas langit yang masih setia mencurahkan gumpalan putih itu,

"Tentu saja, menjadi musim semi..."bisiknya,

Renjun mendesah pelan,

"Sedingin apapun salju yang turun saat ini,akan tergantikan dengan musim semi yang hangat..."

'Sayangnya tidak akan pernah ada musim semi diantara kita'







                           *******






G R A Y ( Johnren )Where stories live. Discover now