19.White Sheep and Hungry Wolves?

1.3K 185 34
                                    

HAPPY READING ^^

"Njun sudah mengerti dan Njun tidak membenci Baba lagi,karena itu Baba tidak perlu khawatir lagi dengan Njun,sekarang Njun sudah baik-baik saja..."

Setetes air mata jatuh di wajah Tao saat mendengar penuturan putra semata wayangnya,

Lama pria itu tidak bersuara dan hanya menatap wajah Renjun dengan perasaan berkecamuk,

Dia ingin mengungkapkan banyak hal terhadap putranya tersebut,tapi yang keluar dari mulutnya kembali hanya sebuah permohonan maaf,

"Maafkan Baba...dan terima kasih karena sudah memaafkan semua kesalahan Baba selama ini...."bisiknya,

Renjun menggelengkan kepalanya seraya menggenggam tangan sang Ayah,

"Ini terakhir kalinya Njun mendengar permintaan maaf dari Baba,Njun tidak mau mendengarnya lagi setelah ini,diantara kita...Ayah dan putra ini tidak perlu lagi ada kata maaf,Njun tidak mau Baba terus menerus menyalahkan diri sendiri..."ujarnya seraya menatap mata sang Ayah,

Tao segera menganggukkan kepalanya kemudian menghela nafasnya,

"Mulai sekarang,Baba harus hidup bahagia,jangan selalu memikirkan hal-hal yang sudah berlalu,Njun akan marah kalau Baba masih terjebak dengan hal-hal yang hanya menyakiti perasaan Baba...."lanjut Renjun lagi,

Tao tersenyum tipis,

"Baba hanya berharap,setelah ini kamu akan hidup berbahagia dengan Youngho,itu sudah cukup bagi Baba,Baba tidak akan menginginkan apapun lagi..."

Renjun kembali menggelengkan kepalanya,

"Baba juga harus memikirkan diri sendiri,tidak selamanya Baba akan hidup sendiri kan?Njun harap setelah ini Baba akan menemukan orang yang bisa membuat hari-hari Baba dipenuhi kebahagiaan,tidak mungkin selamanya hari-hari Baba diisi bersama Njun..."

Tao malah melambaikan tangannya,

"Baba tidak berminat lagi untuk memiliki pasangan,tidak perlu membicarakannya,atau kamu tidak suka jika Baba terus berada disisimu hm?"

"Apa Baba masih mengharapkan orang itu?"tanya Renjun tiba-tiba,

Tubuh Tao menegang seketika mendengar pertanyaan sang putra,

Ayahnya itu malah terlihat seakan menertawakan dirinya sendiri,apa perasaannya tergambar begitu jelas dimata sang anak?

Tapi Tao segera menepis perasaan tersebut,

"Tidak,ibumu sudah bahagia dengan pilihannya,Baba tidak ingin mengganggunya lagi..."

"Baba membencinya?"

Tao menggelengkan kepalanya,

"Kenapa Baba harus membencinya?bagaimana pun dia ibumu..."

Renjun tersenyum sinis,

"Tapi dia tidak pernah menganggapku anaknya..."

"Sayang...."

"Apa Baba yakin dia bahagia dengan pilihannya sekarang?menjadi istri Park Chanyeol itu?"potong Renjun tidak yakin,

Tao kembali melambaikan tangannya,

"Bahagia atau tidak bukan urusan Baba lagi,itu pilihannya,Baba tidak punya hak untuk mempertanyakan apapun lagi..."

Renjun hanya terdiam mendengar jawaban sang Ayah,

Tapi dia bisa melihat dengan sangat jelas kalau Ayah kandungnya itu masih memiliki perasaan terhadap ibunya,

Hanya,entah kenapa dia merasa Tao seakan menutupi dan menyembunyikan sesuatu,

Dan Tao pun hanya menghela nafasnya lelah,ada beberapa hal yang masih menjadi simpul di hatinya yang tidak berani dia ungkapkan pada Renjun,akan lebih baik jika anaknya itu tidak mengetahuinya,

G R A Y ( Johnren )Where stories live. Discover now