05.Complicated Story

1.5K 246 27
                                    


HAPPY READING^^

Isak tangis lirih masih terdengar dari luar kamar yang ditempati Renjun,

Sementara objek yang menjadi pertengkaran sepasang suami istri itu ternyata sudah membuka kedua netranya sejak tadi,

Renjun menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong,

Sudah berapa kali dia seperti ini?

'Kau benar-benar merepotkan semua orang Renjun!'

Yah,seperti yang dikatakan suami pamannya tadi,

Renjun berpikir kalau bukan karena kehadirannya bukankah mereka akan baik- baik saja?

Dia tidak akan merepotkan siapa pun lagi kan?

Lagi pula kehadirannya tidak pernah diinginkan siapa pun,

Apa bedanya dia ada atau pun tidak ada?

Bahkan Renjun tahu pasti, saat dia belum terlahir pun,sudah berapa kali orang yang mengandungnya berusaha membunuhnya,

Tapi....

Kenapa Tuhan ingin dia selamat?

Kenapa Tuhan membiarkannya hadir di dunia ini?

Untuk penebusan dosa Ayah kandungnya?

Atau apa?

Apakah keberadaannya di dunia ini cukup berarti?

Tapi,bukankah lebih baik jika dia tidak ada?

Tidak akan ada kebencian diantara mereka,

Kedua orang tuanya, saudara mereka juga akan tetap berada di kehidupan bahagianya masing-masing andai dia tidak hadir ditengah-tengah mereka,

Orang itu pun,tidak akan dibuat repot olehnya kan?

Mata Renjun kembali memanas dengan tangan terkepal erat,

Renjun tahu dia tidak boleh memikirkan hal-hal seperti ini agar keinginan gelapnya tidak kembali muncul,

Tapi rasanya dia tidak tahan jika tidak menyakiti dirinya sendiri kala pikiran -pikiran buruk itu menghampiri,

Akan lebih baik kalau dia mati-!

Mati-!

Mati kau Renjun-!

'Hei, lihat anak haram itu menangis-!'

'Pantas saja kau tidak mirip Appa atau Eomma,kau anak haram ternyata-!'

'Harusnya kau mati saja saat itu sialan-!'

'Kenapa kau harus hidup saat aku berusaha membunuhmu berkali-kali-?!'

'Hei bodoh,tidak ada yang pernah mengharapkan kehadiranmu disini,lebih baik kau lenyap saja...'

'Gara-gara kau Eommaku harus menderita bajingan-!'

'Kau dan Ayahmu sama-sama bajingan-!'

'Kau hanya bajingan kecil yang sama busuknya dengan bajingan tua itu-!'

'Mati saja kau sialan-!'

"RENJUN-!!!"

"LONJWIN-!!!"

Teriakan yang saling bersahutan memenuhi ruangan itu,

Renjun yang setengah tersadar menatap orang-orang yang masuk ke kamarnya dengan wajah panik dan cemas,

G R A Y ( Johnren )Where stories live. Discover now