Extra Chapter 3

26.1K 3.4K 128
                                    

Hai guys!

Part ini aku tulis spesial buat ngerayain 800k pembaca cerita ini! Makasih banyak ya teman-teman untuk semua dukungannya. Terima kasih untuk semua vote dan comment kalian! Terima kasih juga untuk saran dan kritik kalian. Pokoknya love you all!! Mungkin itu aja ya, sepatah dua patah katanya hehehe...

Happy reading!!

___

Extra Chapter 3 : End for this story

___

Sebuah undangan berwarna krem dengan pita emas di sisi tengahnya, disodorkan seorang wanita cantik berdress merah maroon yang kontras dengan warna kulitnya yang putih. Wanita berambut sepingang itu menatap Keano hangat, tidak lagi menatapnya sedingin dahulu. Tepatnya, sejak mereka bercerai beberapa tahun lalu.

"Aku harap kamu datang, Keano." Ujar wanita itu.

Keano tersenyum seraya meraih undangan itu lalu membacanya sekilas.

Luisa & Mario

Mario adalah seorang aktor yang cukup terkenal di dunia perfilman. Luisa dan Mario pernah bemain dijudul film yang sama, oleh karena itu mereka bisa sampai pada keadaan sekarang. Pernikahan mereka akan diadakan dua minggu lagi.

"Ini pertama kalinya kan, kita ngobrol berdua gini sejak perceraian kita?" tanya Keano.

Luisa mengangguk.

"Do you hate me?"

"No. Gak sama sekali, Keano. Cuman, ngobrol sama kamu gini, buat aku sadar kalau kita saling nyakitin dulu. Iya, kan?" bibir Luisa bergetar.

Keano menggeleng. "No. I'm hurt you."

"Kamu nyakitin aku dan aku juga nyakitin kamu. Kita sama-sama sakit dulu, Keano. Kita sama-sama sibuk. Kamu pulang, aku udah tidur. Aku pulang, kamu udah tidur. Kita sama-sama gak punya komunikasi yang seharusnya menjadi pondasi buat sebuah pernikahan. Akhirnya hubungan kita flat dan berakhir gitu aja." Luisa menghela nafasnya berat, mengingatnya seperti mereka ulang semua itu. "I'm sorry."

"For what?"

"Semuanya. Kamu tahu sendiri aku pernah jadi orang gila yang hanya ingin mengejar cinta seorang Keano." Luisa tersenyum getir.

"I'm sorry too. Seharusnya aku memperlakukan kamu lebih baik dulu." Ucap Keano.

Luisa tersenyum kecil, "You are a good husband. Apa aku bisa jadi istri yang baik buat Mario nanti, Keano?" tanyanya penasaran. "Aku ngerasa, aku bukan istri yang baik buat kamu dulu."

"Kamu istri yang baik, kok.

"Lebih baik mana dengan Naya?" tanya Luisa tiba-tiba membawa Naya.

Keano tertawa. "I don't know. Dia belum jadi istri aku sekarang. Tapi aku pikir, dia mungkin lebih baik." Ucap Keano dengan kekehan.

Luisa mencibir, namun tak lama ikut tersenyum dengan Keano. "Kamu bener-bener cinta sama dia, ya?" tanya Luisa serius. Mata Keano sangat berbinar saat membicarakan Naya.

"Ya. Sangat." Keano menjawab yakin.

"Btw, kemana Naya? Kok gak keliatan?"

"Ada kerjaan di Bali katanya, besok juga pulang kok." Ucap Keano.

Naya memang beberapa kali suka pergi ke luar pulau atau kota untuk urusan perkerjaan. Dia bekerja didunia periklanan.

"Ohh... Eh, iya! Januar katanya minggu depan bebas dari penjara, ya?" tanya Luisa sebenarnya ragu untuk membicarakan hal ini pada Keano, semenjak Januar didakwa melakukan pembunuhan berencana kepada Keano karena sengaja menjatuhkan lampu panggung hingga membuat Keano terbaring koma cukup lama.

IDOL GHOST [SELESAI]Where stories live. Discover now