Chapter 6

37.4K 5.7K 40
                                    

Chapter 6 – Berharap sesuatu yang sudah tumbuh dapat hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 6 – Berharap sesuatu yang sudah tumbuh dapat hilang.

–––

Naya menjauh.

Keano tidak tahu apa alasan di balik cewek itu menjauhinya dari tadi pagi  hingga siang ini. Keano terus mengejar dan bertanya kenapa, Naya bilang tidak apa-apa. Aduh, Keano sungguh tidak mengerti dengan perasaan perempuan.

Perasaan kemarin baik-baik aja, pikir Keano.

"Nay, gue mau ngomong sesuatu sama lo." ujar Keano sambil mengikuti Naya yang sedang berjalan ke arah kamar mandi sekolah.

"Ngomong ya ngomong aja, susah banget!" jawab Naya dingin.

"Lo bisa berhenti sebentar gak?"

"Enggak, gue udah kebelet."

Keano menghela nafasnya berat, lalu menahan tangan Naya agar cewek itu berhenti. Berhasil, langkah Naya berhasil dihentikan. "Dengerin gue dulu," ujar Keano.

"Apa?"

"Selama gue sama lo, lo belum pernah nanya alasan gue datengin lo apa, alasan gue bisa koma itu apa."

Benar juga. Naya lupa menanyakan hal itu. "Apa emang?" tanya Naya melembut, tidak sedingin tadi.

"Lo tahu manager gue?" Naya menggeleng. Mana dia tahu, selama ini dia sibuk membenci SKY. "Gue bisa koma karena gue kejatuhan lampu properti waktu gue latihan sama SKY,"

Naya melotot kaget.

"Gue curiga ini semua direncanakan," Naya mengerutkan keningnya bingung, meminta kejelasan yang lebih. "Gue curiga manager gue yang lakuin ini semua ke gue. Dia mau gue mati detik itu juga tapi tuhan masih ngasih gue kesempatan buat hidup." jelasnya.

"Kenapa lo berpikiran manager lo yang lakuin ini semua?"

"Sebelum gue ketemu lo, gue sempet ngedenger dia bicara di telepon sama seseorang. Dia ngomongin kalau rencananya lumayan berhasil, kurangnya gue gak mati dalam rencananya. Dia mau gue mati, Nay. Oleh karena itu gue minta bantuan lo buat cari cara supaya gue bisa cepet bangun dari koma."

"Manager lo kenapa lakuin itu ke lo?" tanya Naya masih tidak mengerti.

"Hubungan gue sama Januar emang kurang baik dari awal. Awalnya gue juga gak setuju kalau Januar jadi manager SKY, tapi gue gak enak buat ngomong karena Januar itu pamannya Samuel. Di depan SKY dia bersikap baik sama gue, tapi kalau gue sendirian dia menunjukan ketidaksukaannya sama gue. Gue gak tahu kenapa dia gitu sama gue, maka dari itu gue mau nyelidikin dia mulai sekarang."

IDOL GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang