Glass Bead • Harukyu

modus

Pintu gerbang sudah ditutup satpam dari dalam, pertanda jika nekat masuk akan dihukum sampai istirahat pertama. Mata bulat junkyu melirik ke segala arah, ia melihat siswa dengan jaket denim dan tas hitam berjalan ke arah samping.

Ia mengikuti siswa itu, betulan mencari jalan pintas pagar samping.

"Har!"

"Lah, ngikutin gue lo?"

Junkyu mengangguk, haruto cuek lalu mulai memanjat.

"Har nanti gue turunnya gimana??"

"Gue tangkep"

"Bener?!"

"Iya anjrit buruan"

Junkyu mulai memanjat, ia lega saat haruto benar-benar menunggunya.

"T-tapi gue berat"

"Aelah daripada lo patah kaki, udah ayo keburu guru dateng"

Junkyu pelan-pelan melompat ke tubuh teman sekelasnya itu. Haruto menahan nafas menangkap tubuh junkyu, pelan-pelan diturunkan begitu saja.

Hampir mengucapkan terima kasih, mata junkyu melotot menyadari sesuatu.

"Eh! Lo megang pantat gue ya?!"

Haruto terbahak lalu berlari meninggalkan junkyu.

"Berhenti nggak lo!"

"Anggep aja upah"

"Ayam sayur! Berhenti nggak!"

Junkyu tetap cemberut walau haruto sudah meminta maaf dan ia sempat memukul kepala anak tengil itu.

Biasanya mereka akan bercanda dan mengobrol bersama di kelas, tapi junkyu betulan langsung menjauh dan memasang wajah sebal. Lucu sekali, mata bulatnya langsung menyipit dan bibir plumnya mengerucut kecil.

"Kyu udahlah manyunnya"

"Bodo"

Jihoon mendengus, menahan tawa melihat adegan drama didepannya. Tak berniat membela haruto atau mengompori. Sudah rahasia umum dua anak bertolak belakang itu saling menyukai tapi tak ada yang bertindak. Hanya haruto yang aktif menggodai dan menjahili si koala.

"Kim junkyuuuu"

"Berisik!"

"Ayo jajan, gue traktif deh"

"Bego bener ntar ketahuan guru gimana jamkos jajan!"

"Bilang aja sakit perut"

"Bener-bener, tapi beneran lo bayar kan"

"Sip"

Haruto dan junkyu keluar membuat yang lain heran dan kesal, dengan si manis merangkul erat lengan si anak tampan.

.

End