peterpan (3)

348 62 1
                                    











Junkyu menaruh tasnya lalu mengambil handuk, ia akan mandi karena rasanya gerah sekali.


"Kamu nemenin haruto lagi?"


"Iya bun, gapapa kan"


"Gapapa, ayah kamu ada dirumah juga"


"Serem, rumah haruto jadi sepi. Papa watanabe juga-"


"Jun"


"Iyaa"


"Mandi terus kesana, bunda udah masakin juga. Ajak mereka makan ya"


"Iya bunda"














Junkyu memasang senyum tipis untuk haruto yang membukakan pintu. Ada suara mesin cuci buat pemuda itu menghela nafas, jam segini haruto baru mencuci baju.


"Papa baru aja mau masak"


"Aaa"


Beranjak segera ke dapur, syukurlah papa watanabe belum sempat memotong sayuran didepannya.


"Oh, om kira junkyu nggak kesini"


"Kesini om, bunda udah masakin"


Papa watanabe mengangguk, wajahnya tetap ramah walau tersenyum seperti sulit pria itu lakukan.


Ketiganya lalu makan dengan tenang. Setelah selesai, papa haruto langsung ke kamar sedangkan si anak semata wayang pergi ke ruang tv setelah mencuci peralatan makan mereka.


Junkyu ikut duduk, haruto melirik tas sekolah junkyu dimeja.


"Kalau capek nggausah kesini gapapa"


"Aku pengen kesini"


"Okay"


Rambut halus junkyu diusak, haruto membatin bahwa waktu cepat sekali berlalu. Anak tk yang lucu kemarin sudah berumur 17, junkyu tumbuh makin pintar dan ceria.


"Udah kangen mama aja, belum juga seminggu"


"Besok sore kita tengok mama kak"


"Mau?"


"Mau, mama pasti seneng. Maaf ya kak nggak bisa setiap hari nemenin nengok mama"


"Yaampun. Kamu kan sibuk kyu"


Mereka berpelukan, junkyu mengusapi punggung lebar haruto.


Mama watanabe meninggal karena kecelakaan 5 hari lalu, junkyu selagi mampu ingin menguatkan dan selalu berada di sisi haruto.






.








Tbc

Glass Bead • HarukyuWhere stories live. Discover now